Part 20 - Savage.

145 6 0
                                    

Semoga hubungan kita tidak sesingkat kalimat ini.
-Raden Raka Partosoebroto-

Mereka hari ini datang bersama lagi seperti biasa, Siapa lagi kalau bukan pasangan romeo and juliet yang di elu-elukan para dokter dan suster muda di RS ini.

Mereka jalan beriringan memasuki RS, Raka merangkul bahu Alena. Sedangkan Alena berjalan dengan santai sambil meminum susu kotak kemasan yang tadi di berikan Raka kepada nya. Alena udah terbiasa dengan sikap overprotektive Raka.

Raka said "Al. Minum susu nya. Kamu masih masa pertumbuhan, Jadi butuh banyak Asupan gizi".

Padahal Alena bukan anak kecil lagi. Tetapi Alena juga tidak membantah ucapan Raka, Cewek mana sih yang gak bakal klepek-klepek di perhatiin mulu ? Wkwkwk.

"Udah habis. Nanti belikan lagi ya" Ujar Alena seraya memasukkan kotak susu ke dalam tong sampah.

"Iya sayang".

"Kita pagi ini ada Operasi kan ?" Tanya Alena.

"Iya".

Alena mengangguk. Jika di dalam tugas nya sebagai seorang dokter, Raka lah yang menjadi senior nya.

Raka itu sebenarnya lebih pintar jika dibandingkan dengan Alena dalam hal pendidikan. Namun jika hari-hari biasa otak nya kadang agak odong-odong.

"Hi patner !" Sapa Raka.

"Patner Apaan ?".

"Patner kerja. Tapi kalo bisa sih sekalian aja jadi patner hidup" Jawab Raka.

"Iiihhh. Gak sabaran banget sih" Decih Alena.

"Iya, gak sabar pengen punya Debay" Seringai Raka.

"Njirrrrr !!!" Alena mencubit pinggang Raka.

Raka hanya cengar-cengir nggak jelas. Sedangkan Alena memberikan tatapan tajam kepada Raka.

***
Sekarang saat nya makan siang, seperti biasa Raka akan mengajak Alena makan siang yang tempat nya tak jauh dari RS.

"Alena ?" Panggil Mecca.

"Hii Ca".

Mereka akhirnya berjalan beriringan menuju tempat makan.

"Wiishhh. Gilak kenceng amat lu pada" Ujar Mecca antusias.

Sejak kehadiran Mecca, Raka jadi berjalan di belakang Alena, dan Mecca di samping Alena.

"Apaan ?" Tanya Alena yang tak mengerti arah pembicaraan Mecca.

"Noh liat. Udah pake cincin aja lu pada".

Rasa nya Raka dan Alena pengen menoyor kepala Mecca.

"Njirr. Kan lu dateng waktu kami tunangan" Ujar Raka.

"Eh masa sih ?".

"Otak lo kurang asupan kasih sayang tuh" Decih Alena.

"Parah mentang-mentang udah gak jomblo lu bisa ngatain gue seenak nya" Protes Mecca.

"Emang" Jawab Alena cepat.

Kisah Klasik Dimasa Lalu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang