Sudah 1 jam lamanya gadis itu menunggu, dia sudah mengetuk pintu beberapa kali,dia juga memanggil nama neneknya namun neneknya tak kunjung keluar.
Pintu rumahnya dikunci dari dalam Quinza memang selalu berpesan kepada neneknya untuk selalu menguncikan pintu.
Kali ini dia benar benar khawatir
dia meminta tolong kepada warga
agar mendobrak pintu rumahnya.Dengan sekali dobrakan pintu rumahnya sudah terbuka, dengan jelas Quinza melihat neneknya tergeletak di lantai serta gelas yang sudah terpecah pecah.
Dia terkejut, mengapa kejadian seperti ini bisa sama dengan kejadian ibunya? Dia langsung menghampiri nenekny dan berusaha untuk membangunkannya.
"Nenek... Nekk bangun nek"
Warga mengusulkan untuk membawa neneknya ke rumah sakit dan gadis itu menyetujui nya lagi pula dia masih ada uang tabungan.
Sungguh aneh, neneknya membuka matanya dan berkata dia tidak apa apa. Tapi gadis itu tak yakin dia melihat wajah neneknh sangatlah pucat.
"Quinza jaga diri baik baik disin-" ucap nenek terpotong
Kepala neneknya langsung terjatuh dari pangkuan Quinza dan warga panik, warga segera mengecek pernafas neneknya.
Neneknya sudah pergi dia meninggalkan gadis itu sendirian.
"Nek....nenek jangan tinggalin zaza,
Zaza hari ini dapat uang tambahan zaza juga ada beliin nenek bola ubi kesukaan nenek kita makan
sama sama, ayo nek bangun" ucap Quinza dengan cepat"Nek bangun, nenek jangan tidur terus,Zaza takut"
Quinza mulai frustrasi, perkataannya tadi benar, neneknya memang tidur, tapi bukan tidur seperti biasa melainkan, tidur untuk
Selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUINZA
Teen FictionDari awal kebahagiaan hanya sesaat buat nya, bahkan sempat tidak ada, tapi semua berubah 360° satu per satu kebahagiaan mulai tumbuh walaupun ada beberapa konflik yang harus dia selesaikan tapi semua itu berjalan dengan lancar, namun siapa sangka sa...