Pagi ini beda dengan hari yang lainnya.
Pagi ini ada seorang gadis yang
sudah siap untuk bekerja di sebuah supermarket.Supermarketnya memang tidak terkenal tapi gadis itu selalu melihat
bahwa ada beberapa orang yang berbelanja disana.Siapa lagi kalau bukan Quinza,
dia ingin mencari pekerjaan dan dia diterima disebuah supermarket.
Mungkin gajinya tidak seberapa,tapi bisa untuk kebutuhannya sehari hari.Untuk anak seusianya seharusnya tidak boleh bekerja, tapi inilah salah
satu jalan supaya dia bisa makan dan minum sehari hari.Umurnya 15 tahun, berarti Quinza sudah kelas sepuluh . Tapi itu hanyalah mimpi,
dia berhenti sekolah tepat tahun lalu setelah ketulusan SMP.Dia memang tidak pintar tapi nilai akhirnya, sangat memuaskan.
Quinza tak sanggup untuk membayar seragam sekolah itulah sebabnya kenapa dia dia tidak melanjutkan pendidikannya.Quinza juga tak ingin merepotkan nenekny, dia memang masih mempunyai keluarga tapi yang dia tahu hanyalah nenek dari ibunya,tapi akhir akhir ini neneknya sering sekali sakit
Quinza tak mempunyai uang untuk pergi ke rumah sakit, kadang dia berfikir kenapa hidupnya menderita, Quinza tak menemukan kebahagiaan.
Mungkin hari ini adalah hari yang paling gadis itu suka sebab ramai sekali orang yang berkunjung ke supermarket tempatnya bekerja.
Lelah, itu kalimat yang pertama dia ucapkan setelah dia bekerja disupermarket tersebut.
Jam menunjukkan pukul 21.00 WIB.
gadis itu segera menutup pintu supermarket, tak lupa untuk berpamitan kepada pemilik supermarket tersebut.
Dia mendapatkan uang tambahan karena kata bosnya, pekerjaannya sangat bagus, Quinza segera pergi menggunakan sepeda motor kesayangannya untuk membeli obat nenek.
Nenek, memang masih mempunyai tabungan, tapi dia tak ingin merepotkan neneknya.
Quinza telah sampai di warung, Quinza meminta obat sakit kepala karena kata nenek, dia hanya sakit kepala, gadis tersebut memperlajukan motornya karena sudah malam jadi kendaraan pun berkurang.
Diperjalanan pulang gadis itu melihat ada penjual bola ubi, sekilas Quinza teringat nenek, dia sangat menyukai
makanan itu.Quinza pun langsung memesan nya, pembuatannya tidak lama sehingga dia tidak harus menunggu.
Quinza melirik ke arah jam ternyata sudah pukul 21.56, nenek pasti sudah tidur, dia membayar makanan tadi dan memperlajukan sepeda motorny.
Hanya membutuhkan waktu 15 menit dia sudah sampai dirumah, dia mengetuk pintu tapi tak ada yang membukakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUINZA
Teen FictionDari awal kebahagiaan hanya sesaat buat nya, bahkan sempat tidak ada, tapi semua berubah 360° satu per satu kebahagiaan mulai tumbuh walaupun ada beberapa konflik yang harus dia selesaikan tapi semua itu berjalan dengan lancar, namun siapa sangka sa...