Pagi ini, Quinza tak tau apa yang harus dia lakukan, dia telah di pecat dari pekerjaannya entah apa alasannya padahal dia telah bekerja dengan sangat baik.
Gadis tersebut berkeliling kota jakarta untuk mencari pekerjaan, memang tak mudah mencari pekerjaan dengan tamatan smp.
Dan Quinza melihat jelas dari kejauhan seorang wanita yang sedang di rampok oleh 2 orang preman yang
berbadan tegak.Dia segera lari ke arah preman,
dari kecil Quinza senang sekali dengan bela diri tapi bukan ayahnya yang mengajarinya.Quinza segera menonjokan satu pukulan ke arah yang sangat sakit jika di pukul.
"wah cari mati lo" ucap salah satu preman
"Gue nggak cari mati bang, gue cari amal, karena gue nggak tau kapan gue di jemput sama tuhan"ucap Quinza dengan lantang
"nggak usah banyak omong lo"
"bukannya mulut emang diciptakan untuk berbicara ya" ucap dia dengan tatapan polos
"bacot lo"
"sebelum abang abang preman yang tampan nyerang gue, gue mau tanya dulu emang kalian nggak malu ya berantem tapi keroyokan, cewek lagi yang jadi lawannya" ucap Quinza dengan menekan kata tampan.
Quinza mulai melirik ke arah preman, mereka sangat mudah untuk dibohongin, Quinza segera melihat ibu yang tas nya sedang di jambret mulai membawa warga setempat
Quinza mengangkat tangan dan meletakkan di mulut supaya warga tetap diam
"udah belom mikirnya bang" ucap Quinza sambil senyam senyum
"eh kenapa ada hujan duit disana"ucap gadis itu lagi sambil menunjukan ke arah pasar
2 preman itu langsung melihat apakah benar yang tadi gadis itu katakan, dengan santainya gadis ity mengambil tas dan berlari ke arah warga.
"wah kita dikibulin sama bocah"ucap preman tersebut
Quinza segera menyuruh warga untuk membawa nya ke kantor polisi.
"ini tante, tas nya" ucap gadis itu sambil memberikan tasnya
"makasih ya nak, kamu emang jago"
"hehehe jago ngibulnya tante" ucap Quinza sambil tertawa malu
"oh iya nama kamu siapa? "
"Quinza tante"
"Nama yang cantik tapi kayaknya tante pernah dengar nama itu tapi dimana ya" ucapnya
"Nggak deh tante,soalnya nama aku tuh cuman satu dari dunia ini"
"ah kamu bisa aja,nama tante milka, tapi bukan milk*ta karena itu permen" ucap nya
"Pasti yang 3 buah permen milkita sama dengan segelas susu"
"Lucu deh,pasti orang tua kamu bangga punya anak kayak kamu"
"pasti dong tante, ibu aku pasti bangga banget punya anak kayak aku,
soalnya aku cantik, kayak orang orang korea gitu tapi yang ini tanpa oplas" ucapku sambil tersenyum"iya iya iya,kamu kelas berapa kenapa keliatan dipasar, nggak sekolah? " tanya tante Milka
"Aku memang nggak sekolah tante, aku mau cari kerjaan tapi susah benget ya" ucap Quinza dengan mencemberutkan bibirnya
"Oh ya, tante ada kenalan sih tapi pekerjaannya sebagai penyanyi cafe, kamu mau"
"Mau mau tante"ucap Quinza dengan semangat
"Oke ini tempat cafenya nanti kamu tinggal datang aja" menyerahkan kartu nama
KAMU SEDANG MEMBACA
QUINZA
Novela JuvenilDari awal kebahagiaan hanya sesaat buat nya, bahkan sempat tidak ada, tapi semua berubah 360° satu per satu kebahagiaan mulai tumbuh walaupun ada beberapa konflik yang harus dia selesaikan tapi semua itu berjalan dengan lancar, namun siapa sangka sa...