Quinza - 12

16 4 0
                                    


Brakkkk

Suara hentakan meja yang sangat keras hingga membuat mereka terkejut

"Kalian ini mau jadi apa kalau hari pertama aja udah bikin masalah" hentak pak maman, selaku dosen killer di salah satu Universitas Indonesia atau yang biasa dikenal dengan nama UI

"Kalau mau jadi captain america bisa nggak pak? " balas iwan dengan tampang datarnya

"Bego lo" bisik baja

"Karena ini masih hari pertama, saya kasih kalian toleransi sedikit, tapi kalau kalian udah keterlaluan terpaksa saya akan kasih peringatan untuk orang tua kalian" ancam pak maman

"Siap paduka raja, kalau gitu kami permisi dulu" balas iwan lagi


°°°°°°°°°

Sore ini Quinza telah siap dengan gitar kesayangannya, dia menerima tawaran dari tante milka yang tak lain ibu dari satria.

Dia bekerja di sebuah cafe yang berada di tengah tengah kota yang membuat cafe itu begitu ramai di kalangan anak muda,ada yang lagi pacaran, ada yang lagi makan sama teman teman nya, ada yang lagi kumpul sama keluarganya, dan ada juga yang sedirian hanya memesan minuman yang mungkin tak seberapa dan menikmati wi-fi gratis.

Dia akan mulai bekerja pukul 19.00 WIB, karna disitulah pengunjung sedang marak maraknya berdatangan.

"Kak nanti nyanyinya berapa lagu?" tanya Quinza kepada salah satu pelayan yang bekerja di cafe tersebut.

"Tiga lagu aja, tapi nyanyinya jangan berjurut jurutan, misalnya satu lagu terus istirahat, satu lagu lagi" jelasnya

"Oh ya udah makasih ya kak" Quinza tersenyum kepada pelayan tersebut, menurutnya semua orang yang bekerja dicafe ini sangat ramah kepadanya.

Kini saatnya Quinza tampil, memang sedikit gugup tapi dia harus membiasakan nya.

"Selamat malam, selamat datang buat para pengunjung cafe, saya akan membawa kan sebuah lagu dari
anji- menunggu kamu, selamat mendengarkan".

Satu persatu petikan gitar menghiasi seluruh ruangan ini, semua mata tertuju kepada seseorang yang sedang menyanyikan lagu dengan sangat indah.

Entahlah bawaan dari mana gedung cafe yang tadinya sangat ribut,kini hening membuat semua orang terlarut dalam alunan musik nya.

Gadis itu tersenyum kepada semua pengunjung, tapi seseorang membuat dia memberhentikan pandangannya, seseorang itu tampak tersenyum kepada gadis tersebut.

Semangat Quinza pun semakin membara, ia terlihat sangat rindu pada sosok tersebut,dia ingin cepat cepat mengakhiri lagu ini, dan berlari menghampiri sosok tersebut.

QUINZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang