Quinza - 10

38 7 0
                                    

"Kalau ada sumur di ladang boleh kita menumpang mandi
Kalau ada umurku panjang boleh kita berjumpa lagi
Rasa say---"

"Udah gede nyanyi nya lagu upyin ipyin" ucap seseorang yang membuat gadis itu terkejoed

"Astaga kaget, ngapain lo tiba tiba muncul kayak maling aja, jangan jangan lo mau maling lagi, sorry gue nggak punya duit" ucap gadis itu kemudian berjalan dengan sombong

Kerah baju Quinza ditarik kebelakang oleh seorang pria tadi seperti layaknya mengangkat anak kucing.

"Lo apa apaan seh, tarik tarik gue bukan kucing lagian mana ada kucing secantik gue" ucap Quinza dengan menyipitkan matanya

"Songong banget sih lo, gue jitak pala lo tau rasa" ucap pria tersebut dan langsung menoyorkan ketukan di kepala Quinza

"Satriaaaa, gila lo ya merah nih pala gue"

"Hehehe" yang melakukan itu hanya cengengesan

"Lo ngapain disini" tanya satria

"Harusnya gue yang nanya lo ngapain disini" balas Quinza

"Gue lagi nongkrong, lah lo sendiri ngapain disini" ucap satria

"Gue? Ngapain ya, nggak tau gue" ucap Quinza dengan memasang wajah bingung

"Lah bego"

"Quinza, ayo sayang duduk disini" ucap seorang wanita yang lumayan sudah berumur tapi masih terlihat cantik.

"Iya tante" ucap Quinza seraya bangkit dari tempat duduk

"Loh mama kok kenal sama Quinza" ucap satria yang kini entah sejak kapan mendengar pembicaraan tadi

"Kamu kenal Quinza? dia itu yang mama ceritain waktu dia nolongin mama pas ada jambret" ucap Milka ( mama satria )

"Ya tuhan, sempit banget seh dunia dia itu Quinza yang satria cerita ngomong sendiri sambil nangis nangis di kuburan" seru satria dengan tampang muka mengejek

"Maap maap nih ikut campur,tapi dari tadi tante Milka sama satria udah ngomong panjang lebar itu ngomongin apa, nggak ngerti Quinza" ucap Quinza sambil menggaruk rambut yang tak gatal

"Dia mama gue Quinza tolol" teriak satria yang membuat pengunjung menjadi terganggu.

"Biasa aja kali gue masih punya kuping nggak usah keras keras" ucap Quinza tak kalah kerasnya

"udah udah, Quinza ayo ikut tante" ucap milka sebagai penengah

Quinza pun mengikuti perempuan tersebut, Ya dia sedang ada di cafe tempat tante milka, cukup luas dan sangat bagus untuk anak muda jaman sekarang sehingga banyak pengunjung berdatangan, dan ada 1 hal yang membuat Quinza tak habis pikir "Kenapa satria anaknya tante milka?" benar benar ajaib, tapi mereka mempunyai kesamaan dan mungkin hanya orang tertentu yang mengetahuinya.

QUINZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang