Chapter 2

699 88 2
                                    

--- GHIA POV. ---

"Ghi, bangun," bisik suara yang sangat kukenali. Bau tubuhnya bercampur keringat selalu khas menyeruak ke hidungku hampir setiap pagi. Ini adalah rutinitas yang selalu kami lakukan bersama selama beberapa tahun kami tinggal satu rumah. Celine, sahabat sekaligus perempuan yang menggenggam hatiku. Tentunya dia tidak tahu tentang hal terakhir itu. Tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana aku sesungguhnya menyimpan rasa pada sahabatku satu ini.

"Bau, bego. Bangunin orang itu jangan pake bau keringat segala. Yang ada aku makin pules karena pingsan, Cel. Jahat amat sih," protesku padanya sambil berusaha mengumpulkan kesadaran. Meski aku memprotes apa yang dilakukannya, bukan berarti aku tak suka. Justru sebaliknya. Moment saat dia membangunkanku di pagi hari adalah waktu yang paling kusukai.

Bau tubuhnya yang begitu khas aroma moccha, suaranya yang selalu lembut menyapa telingaku. Celine memiliki suara yang begitu lembut dan kalem, sehingga tak akan ada yang menyangka kalau dia sebenarnya adalah jagoan di antara kami berempat. Suaraku 180 derajat berbeda darinya, cenderung sedikit berat dan keras. Makhluk yang membangunkanku memiliki kepribadian yang begitu kontras dengan penampilannya. Dia selalu tampak seperti perempuan yang lembut, kalem, dan tak berdaya. Nyatanya dia adalah makhluk yang cenderung dominan, keras, dan kuat.

"Coba kalau kamu seimut ini setiap saat, Ghi. Kita gak perlu terus-terusan cek cok. Aku gak perlu terus jadi polisi yang ngatur atau ngelarang kamu melakukan hal-hal kelewat gila atau memalukan. Can you be this sane for a whole day?" tanyanya padaku yang masih setengah sadar. Tentu ucapannya membuatku menggelengkan kepala dan tertawa dalam hati.

Mana mungkin aku berhenti menjadi pengacau bagi dirinya. Kalau dengan bertingkah konyol dan mempermalukan diriku sendiri bisa membuat Celine terus memberikan perhatiannya padaku, maka aku akan terus melakukannya. Lebih baik menjadi penjahat dari pada menjadi orang baik-baik yang tidak dipedulikannya. Dalam hubungan kami dia selalu menjadi pengawas dan pengontrol tindakanku, seorang polisi seperti yang Ia ibaratkan.

Apalagi berhenti menjadi gila karenanya, jelas itu tidak mungkin. She hold my heart for as long as I know. Setiap kali dia patah hati adalah saat patah hati yang sama bagiku. Setiap kali dia jatuh cinta juga adalah moment patah hati bagiku. Ouchh... Aku memang terlalu sering patah hati karenanya dan untuknya. Bagaimana mungkin aku tak patah hati melihat orang yang kucintai bersama dengan orang lain, dan bagaimana mungkin aku tak patah hati saat melihat orang yang kucintai disakiti. Mungkin karena terlalu banyak merasakan sakit, aku memilih untuk memulai perjalanan sebagai seorang dokter. Semoga aku bisa menemukan formula untuk mengobati rasa sakit dari patah hati.

Konyol?

Yup, itu aku. Aku selalu punya alasan yang terlalu konyol untuk melakukan sesuatu. Termasuk mencintai sahabatku satu ini. Alasannya? Coba pikir saja sendiri.

Ah, kalau terlalu lama berduaan bersama dengan Celine dengan jarak sedekat ini. Dalam kondisiku yang masih setengah sadar, bisa semakin lupa diri aku. Sebaiknya aku segera beranjak untuk mandi dan mengembalikan kesadaranku 100%, Celine juga perlu mandi dan bersiap untuk ke kampus. Hari ini dia akan berangkat ke kampus bersamaku karena mobilnya sedang di bengkel. Itu artinya dia harus berangkat lebih pagi dari biasanya, karena kelasku dimulai lebih awal darinya.

"I love to annoy you, bitch," ucapku atas permintaannya tadi. Itu sekaligus kalimat terakhirku sebelum meninggalkannya di atas ranjangku, dan aku beranjak masuk ke kamar mandi. Aku mengunci pintu kamar mandi setiap kali aku tahu ada orang dalam kamarku, kalau tidak aku lebih sering membiarkan pintu kamar mandi terbuka. Membiarkan dinginnya udara AC kamar turut mendinginkan tubuhku yang telanjang. Entah mengapa aku sangat senang dengan udara dingin, meski secara medis sebenarnya kebiasaanku ini tidak baik.

Malam - Buku 3 dari Trilogi Our UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang