Part 6 Deal or No Deal?

8.3K 884 5
                                    


Foto bayi, pre-wedding, foto liburan, rumah, mobil, makanan, gadget berlogo apel kroak. Kugulir Home di akun Facebook-ku. Kayaknya zumba lagi ngetren. Dari tadi aku melihat foto teman-teman di Facebook yang memasang foto mereka saat sedang zumba. Beberapa bulan lalu akunku penuh dengan foto orang yang sedang yoga dengan tubuh bergelantungan di tali. Sepertinya yoga sudah mulai ditinggalkan.

Okay, back to work. Aku mengunggah foto promosi produk terbaru Piurity Organics di akun pribadiku. Ini adalah salah satu tugas pegawai di sini, ikut mempromosikan Piurity Organics di akun medsos masing-masing.Aku jarang membuka Facebook karena membosankan.

Akbar Romano: Hai, Mbak.

Mantan teman kantorku itu mengirim pesan melalui Facebook Messenger.

Tatiana Nattaya Salasika: Hai.

Akbar Romano: Gimana Mbak udah ada yang punya belum? Atau jangan-jangan udah punya anak.

Tatiana Nattaya Salasika: Sejak dulu udah ada yang punya, kok. I belong to God. Di rumah ada banyak anak, tapi kakinya empat semua.

Akbar Romano: ???????

Langsung kututup tap chat itu. Tiba-tiba muncul tap chat dari teman SD-ku.

Putra Abadi: Hai, masih ingat teman SD-mu?

Tatiana Nattaya Salasika: Masih. Apa kabar?

Putra Abadi: Baik. Udah nikah belum?

Tatiana Nattaya Salasika: Belum.

Putra Abadi: Udah ada calon?

Tatiana Nattaya Salasika: Enggak ada.

Putra Abadi: Sama aku aja gimana?

Eh! What's wrong with these people? Mau aku single, double atau triple apa urusannya sih sama mereka? Ini alasan lain aku malas buka Facebook, diajak chat dan ditanya soal hal pribadi.

Kumatikan Facebook Messenger, lalu keluar dari akun Facebook. Aku menutup browser yang kubuka. Jam di laptop sudah menunjuk pukul 11.45 waktu aku mematikan laptop. Aku meraih ponselku dan mulai mengetik.

Nattaya: Ketemu di Foodprint, ya?

Samudra: Oke.

Aku bangkit dari kursi dan mengambil dompet dari dalam tas. Pada saat bersamaan Bu Mira lewat di dekat mejaku.

"Meeting-nya diajukan jadi jam tiga, ya," ujarnya, sebelum meneruskan perjalanan keluar ruangan.

"Asyik, enggak jadi pulang malam," seru Fitri riang.

Kuangkat botol minum dari atas meja dan bersiap pergi.

"Udah mau maksi?" tanya Rani.

"Mm... aku mau ke ketemu teman di GI."

"Lagi banyak duit ya maksi di GI?" sahut Indah.

"Duluan, ya."

Aku buru-buru keluar dari ruangan dan berjalan kaki ke Grand Indonesia yang letaknya tidak jauh dari kantorku. Aku sengaja mengajak ketemu di food court karena ada banyak pilihan makanan. Selain itu, kami akan membayar sendiri. Ponselku berdering ketika aku sudah hampir mencapai tujuanku. Ternyata pesan dari Samudra.

Samudra: Aku sudah sampai.

Dia tepat waktu. Okay, I'm impressed.

Kuabaikan pesan itu karena begitu masuk area food court kulihat dia duduk dan melambai ke arahku. Tanpa membalas lambaian tangannya, aku langsung mendatangi meja yang dia pilih.

Young and RestlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang