"Engkau harus membakar diri dalam apimu sendiri
Bagaimana mungkin engkau bisa menjadi baru...
...jika engkau tidak menjadi abu terlebih dahulu."
-Friedrich Nietzsche-
.
.
.
Busan, Korea Selatan. Juni 2010
"Rangking satu lagi?" lelaki yang sedang menatap deretan nama di papan pengumuman sekolah itu menoleh menatap gadis yang kini menampilkan wajah kesalnya. Ia kemudian tertawa kecil, saat melihat wajah menggemaskan gadis yang baru saja berbicara padanya.
"Iri?" godanya, ia pun berdesis pelan menatap kembali papan tersebut, "Mari kita lihat ranking pacarku ini!" ucapnya lalu mencari nama gadis tersebut, "Eoh? Ranking 6?" Jimin berbalik menatap Jiyeon, "Kau naik dua angka, chukkae!"
Namun bukannya merasa senang, gadis itu malah semakin menggembungkan pipinya dan berjalan pergi.
Jimin menghela napas, mensejajarkan langkahnya dengan Jiyeon, "Kenapa?"
Jiyeon berhenti, menoleh pada Jimin lalu menyedekapkan tangannya, "Kau pikir ini adil?"
Jimin ikut menyedekapkan tangan mengikuti ekspresi Jiyeon, "Apanya?"
"Aku benar-benar belajar keras, sampai kepalaku rasanya ingin pecah saja. Siang, malam aku belajar keras tapi aku hanya mendapat ranking 6 sedangkan KAU... kerjaanmu hanya bermain game, bagaimana bisa kau ranking satu?"
Jimin tertawa mendengar kekesalan Jiyeon, "Kau tahu definisi dari jenius?"
"Menyebalkan sekali."
"Saranghae!"
Jiyeon seketika terdiam kaku, namun dengan segera ia kembali menormalkan ekspresinya.
"Yak! Kau pikir aku akan luluh?" ia berdecih pelan lalu berjalan menjauh meninggalkan Jimin yang tertawa melihat tingkah gadis kesayangannya itu.
"JIYEON-AH, LIBUR MUSIM PANAS AYO KE PANTAI!"
__Criminal Hunter__
Menatap pantulan diri, merapikan rambut. Gadis itu kemudian mengambil benda berbentuk tabung itu, membukanya perlahan lalu menggoreskan pada bibir tipis miliknya.
CKLEK
Pintu terbuka membuat gadis itu seketika menoleh, matanya tiba-tiba saja membulat melihat sosok yang baru saja datang tersebut.
"Eonnie, kau pulang hari ini?"
Gadis yang dipanggil kakak oleh Jiyeon kini bersedekap menatap tangan Jiyeon yang memegang lipstiknya, ia pun memperhatikan wajah adiknya lamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal Hunter ✅
Fanfiction[THRILLER-ACTION FANFICTION] They're criminal's hunters. Look out for the trail and reveal it. While the bloods and bones are scattered, when everything tries to kill you slowly. Are you ready to reveal it with them? Regard veraciouSri98 ©2018