a glass of lemonade

5.2K 752 70
                                    

—in which Seungmin speaks to Hyunjin for the first time

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—in which Seungmin speaks to Hyunjin for the first time.

Di tengah keramaian kelas 1-1, Hwang Hyunjin merasa seperti seorang pengelana waktu yang mendarat di titik masa yang salah. Ia tak kenal seorang pun di sana, ia tak pernah bicara pada siapa pun, dan orang lain juga tidak ada yang mau bicara padanya.

Jangan salahkan mereka sepenuhnya, hampir setiap saat Hyunjin memasang ekspresi datar dan galak seperti akan memakan siapa pun yang mendekatinya. Ia terlalu pahit untuk teman-teman sekelasnya.

Baru akhir tahun lalu Hyunjin dan ibunya pindah ke kota kecil ini setelah ibunya menikah lagi. Tak hanya kota baru, rumah baru, ayah baru, ia juga mendapat saudara baru. Seorang gadis bernama Yeji yang begitu terobsesi dengan belajar. Tentu saja keduanya tidak akur sama sekali, walau mereka harus pergi ke sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama.

Di kota kecil ini, seperti kota kecil lainnya, hampir semua orang saling kenal dari generasi kakek-nenek sampai cucu-cucunya. Maka Hyunjin yang merupakan makhluk baru di lingkungan itu sangat kesusahan ingin berbaur.

Setiap orang punya inside jokes tentang pengalaman mereka di SMP, atau rahasia-rahasia umum yang sudah menjadi pengetahuan dasar semua orang yang ada di situ. Hyunjin, ia tidak berbagi memori yang sama dengan mereka.

Rembukan pemilihan ketua kelas dan organisasi inti kelas yang lainnya sedang berlangsung hari itu. Hyunjin tetap berada di posisinya yang sama, duduk bersandar pada tembok dengan earphone menyumbat kedua telinganya.

Ia tidak mau repot-repot ikut berdiskusi, ketika mereka mengadakan pengambilan suara pun ia tidak ikut serta. Siapa pun itu yang jadi ketua kelas, toh Hyunjin tidak akan merasakan efek apa-apa dalam hidupnya.

Kalau pun ia ingin ikut andil, apakah suaranya akan didengar?
Masa bodoh lah dengan dunia sekitarnya, ia hanya ingin melalui tahun pertamanya di SMA dengan berdiam di bawah radar tanpa berurusan dengan orang lain.

Tunggu sebentar, siapa laki-laki yang sedang berjalan menghampiri mejanya ini? Hyunjin tidak ingat ia pernah mengundang siapa pun ke zona soliternya.

"Gak ikutan diskusi kelas?" Tanya si laki-laki tadi, seolah berbicara pada seorang Hwang Hyunjin adalah suatu hal yang sangat wajar.

"Lo ngomong sama gue?" Hyunjin melepas earphone-nya, menatap laki-laki itu dengan heran.

"Iya, emang kenapa?"

"Why would you do that?"

Pada pertanyaan Hyunjin yang kali ini, teman sekelasnya itu tertawa kecil lalu menempati bangku kosong di sebelah Hyunjin.

"Do I need a specific reason to talk to you?"

Tidak juga sih, pikir Hyunjin. Namun ia tak menjawab lagi, kembali menyumpal telinganya dengan earphone dan memasang lagu rock dengan volume keras untuk membentengi dirinya dari dunia luar.

"Kim Seungmin."

Sembari mengulurkan tangannya dan melemparkan sebuah senyuman ramah, Seungmin menawarkan pertemanan tulus pada si pahit Hyunjin yang sama sekali tidak menghiraukan kehadirannya.

Well, Seungmin tidak memaksa. Ia hanya berusaha bersikap baik. Ia sendiri tahu rasanya menjadi berbeda, sebagai satu-satunya murid yang kurang beruntung secara finansial di sekolah.

"Yaudah lo bisa inget gue sebagai satu-satunya orang yang mau ngomong sama lo di sekolah ini," ucap Seungmin, akhirnya bangkit hendak meninggalkan tempat duduk Hyunjin.

"Hwang Hyunjin," jawab Hyunjin tiba-tiba, menghentikan Seungmin di tempat.

Mungkin saja Hwang Hyunjin tidak semasam dan sepahit yang orang kira. Selepas sesi perkenalan mereka yang agak aneh, Kim Seungmin yakin itu benar.

Seperti segelas lemonade, Hyunjin juga pasti memiliki sisi manis.

lemon🍋boy

huah sampah macam apa ini. Anyway I hope you enjoy reading this :') salam kecut dari saya.

LEMON BOY #1 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang