TIGA hari berlalu, baru kali ini dia berani untuk berdiri di depan loker bernomor 275 dengan perasaan yang mendadak tak keruan. Pemilik asli dari loker tersebut yang merupakan temannya sendiri sudah menceritakan semuanya dengan jelas.
Identitas aslinya bukanlah sesuatu yang harus dirahasiakan lagi. Sebab orang itu sudah tahu siapa dia yang sebenarnya. Bagaimana bisa secepat ini? Cewek itu pikir, apa yang dilakukannya sejauh ini akan terus bertahan sampai dia sendiri yang membongkar penyamarannya.
Namun, perkiraannya sangat meleset. Leo telah melakukan tindakan di luar ekspetasinya. Mencari data sang pemilik loker, huh? Datang dari mana ide cemerlangnya itu?
Sebab jika sudah menyangkut soal loker 275 milik Hana yang telah digunakannya selama ini, cewek itu sudah tidak bisa mengelak lagi. Dia pun tak bisa menyalahkan Hana—yang sudah membeberkan semuanya—atas apa yang telah terjadi.
Dengan sedikit kegelisahan, akhirnya dia memutuskan untuk membuka loker di hadapannya, dan langsung menemukan kertas yang dia yakini berisi surat dari Leo.
Dan setelah membaca isinya, dia hanya bisa bergeming di tempat. Hana benar. Leo udah tau siapa gue, batinnya.
"Jadi bener ya, lo itu Rai yang selama ini gue cari?"
Deg.
Seluruh tubuhnya seolah mati rasa ketika mendengar suara bass milik Leo dari balik punggungnya.
"Atau lo harus gue panggil ... Raileen?"
---
(21 Februari 2018)
KAMU SEDANG MEMBACA
From Leo to Rai [END]
Short StorySebuah buku sketsa tanpa identitas Leo temukan dalam lokernya di ruang seni. Awalnya, Leo sama sekali tidak peduli. Hingga dia mendapati sebuah sketsa tak terduga di antara banyaknya gambar yang telah tercipta. Leo pun bertekad untuk mencari tahu s...