SANDY memasuki ruang OSIS yang untungnya belum dikunci. Itu berarti, sang ketua masih ada di dalam ruangan, dan mungkin juga bersama beberapa anggota lainnya.
"Oi, Han," Sandy memanggil Farhan—yang kini menjabat sebagai ketua OSIS.
Farhan yang tampak sedang memasukkan beberapa makalah ke dalam lemari pun menoleh sekilas. "San," katanya. "Gue kira lo udah balik."
"Ya belum, lah. Buktinya gue ada di sini sekarang."
"Ha-ha." Farhan tertawa garing.
Tanpa memedulikan sahutannya yang tidak lucu, Sandy mengedarkan pandangan ke sekeliling. Beberapa anggota lain sibuk dengan urusan masing-masing—bermain ponsel dan juga tampak sedang membicarakan sesuatu.
Dia kembali menengok pada Farhan. "Kebetulan lo lagi buka-buka lemari. Gue butuh data, nih."
"Data apaan?"
"Data pemegang kunci loker angkatan kita. Ada, 'kan? Kemaren, gue nemu kunci loker di bawah meja, nggak tahu dah punya siapa." Sandy terpaksa berbohong di kalimat terakhir.
Dan tanpa Sandy kira, Farhan langsung memberi respons positif. "Oh, gitu? Untung aja dah lo langsung ke sini. Kasian juga, takut yang punyanya nyariin. Kunci nomor berapa?"
Gampang banget dikibulin yak, ini orang. "275, Han."
"Oh, bentar." Farhan segera saja mencari data yang dibutuhkan di lemari penyimpanan. Tak perlu waktu lama, dia pun menemukannya.
Telunjuknya langsung menelusuri daftar nama seluruh siswa beserta nomor loker, hingga berhenti di lembar yang ke tiga, entah urutan nama yang ke berapa. "275, 'kan?" Farhan memastikan lagi.
Sandy mengangguk. "Hooh."
"Itu punya Rayhana Azzahra, sebelas IPA satu."
Dia kontan mengerjap. Rayhana, ulangnya dalam hati. Sepertinya, memang cewek bernama Rayhana itu yang Leo cari selama ini. Sandy juga tak menyangka akan langsung menemukan cewek itu dengan begitu mudahnya.
Cowok itu pun menyungginggkan senyuman penuh arti. I got you, Rai. Leo pasti bangga punya sahabat kek gue, batinnya.
"Oke. Thanks a lot, Han."
---
(16 Februari 2018)
KAMU SEDANG MEMBACA
From Leo to Rai [END]
Cerita PendekSebuah buku sketsa tanpa identitas Leo temukan dalam lokernya di ruang seni. Awalnya, Leo sama sekali tidak peduli. Hingga dia mendapati sebuah sketsa tak terduga di antara banyaknya gambar yang telah tercipta. Leo pun bertekad untuk mencari tahu s...