Chapter 15

35.8K 1.4K 11
                                    

A Dream Come True

1 bulan setelah kepulangan Arsyad

Setelah kejadian 1 bulan yang lalu, akhirnya Arsyad memulai kembali aktifitasnya sebagai dokter di MIH. Jadwal operasi yang sudah tertunda ada yang ia alihkan pada rekannya, ada pula yang ia undur untuk ditangani oleh tangannya langsung. Salah satu jadwal yang terundur adalah jadwal penggantian baterai dan jantung buatan milik salah satu petinggi Korea Selatan, yaitu Mr. Kim Jun Gi. Mengingat dahulu Arsyad adalah salah satu dokter beken di Sejong International Hospital pantas saja membuatnya dicari oleh banyak pasien, termasuk salah satu petinggi Korea yang satu ini. Mr. Kim rela menghampiri Arsyad ke Indonesia hanya demi dioperasi oleh tangan dewa itu. Beruntungnya MIH merupakan rumah sakit internasional terbesar ke-4 di dunia, jadi peralatan dan staff yang ada disini sudah memadai.

Perihal mengenai operasi mr. Kim, Arsyad meminta agar dirinya mengatur timnya tersendiri. Ia tidak ingin dicampur oleh beberapa timnya saat di Korea Selatan, baginya itu sangat mengganggu. Kemampuan tim MIH bahkan diatas rata-rata. Satu hal yang sangat membuat Arsyad tertarik dengan kasus ini adalah kasus yang dia berikan saat penerimaan pegawai beberapa bulan lalu, kasus yang ia pikir tidak ada satupun orang yang dapat menjawabnya, tapi semua terbantahkan karena ada seorang wanita yang menjawabnya tanpa terlewat satu point pun, dan wanita itu adalah calon istrinya, calon bunda dari anaknya Arka.

Mr. Kim harus berada dalam pengawasan Arsyad secara penuh, oleh karena itu mr. Kim kini sudah berada diruang rawat terkemuka, dimana kamarnya saja sama besar dengan sebuah apartemen. Tingkat keamanan di MIH pun naik menjadi 300 persen karena kehadiran orang penting ini. Beberapa pasien merasa kurang nyaman dengan hal ini karena mereka harus diperiksa begitu masuk dan keluar rumah sakit.

Ruang Konferensi

Setelah beberapa pembukaan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit, akhirnya dr. Arsyad mengumumkan siapa saja yang akan menjadi timnya dalam operasi besar ini.

"Sekian dari saya, mereka adalah tim yang saya pilih. Mereka adalah orang terbaik diposisinya, tapi saya mohon kepada mr. Kim untuk memberikan kesempatan bagi saya untuk menambah personil diruang operasi dan itupun hanya untuk mengamati, saya hanya ingin mewujudkan mimpinya." Ucap Arsyad dalam konferensinya.

"Baiklah, siapa dia ? asal dia tidak mengancam nyawaku." Jawab mr. Kim

"Dia adalah salah bidan disini, bidan yang berhasil menjawab pertanyaan saya ketika saya memberikan kasus anda saat penerimaan staf beberapa bulan lalu, saya hanya ingin dia menyaksikan secara nyata bukan lagi dari drama dari Negara anda, mr. Kim."

"Oh ya? Dia penonton setia drama korea ?"

"Ya, drama korea medis terutama. Dan diapun sangat hafal bagaimana sejarah korea sejak jaman Goryeo hingga Joseon berakhir. Saya rasa dia akan sangat bahagia bila diandilkan dalam kasus anda."

"Dengan senang hati. Ajak dia bertemu dengan saya siang ini."

"Terimakasih, mr. Kim."

Akhir dari konferensi tadi sangat diluar ekspektasi Arsyad, dia pikir akan mendapat banyak tantangan dan tentangan tapi berkat Allah semua mudah. Arsyadpun langsung memberitahukan Dilla tentang dirinya yang disetujui untuk hadir dalam operasi mr. Kim, kasus yang membuat sang calon suami menjadi tertarik padanya. Bukan Dilla namanya jika tidak jingkrak-jingkrak girang sampai hampir saja terjatuh, untung saja Arsyad berhasil menangkap tubuhnya yang gontai itu.

Ruang Operasi mr. Kim

Seluruh tim tampak percaya diri, mereka sempat bercengkrama dengan mr. Kim sebelum bius diberikan. Yang menarik dari obrolan mereka adalah kefasihan Dilla dalam berbahasa Korea, dirinya bahkan mendapatkan tiket gratis ke Korea dan akses untuk menemui salah satu actor yang sangat Dilla senangi, dia adalah Lee jun ki dan Lee jong suk.

My Stone Doctor (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang