Chapter 23 (END)

58.4K 1.4K 12
                                    

OUR FIRST MEET


6 tahun yang lalu...

"Bagaimana bisa kau berfikir untuk membunuh anakmu sendiri ?"

"Aku ingin perkembangan karir. Dan itu takkan terjadi bila tubuhku melar karena mengandung anak sialan ini." Kata Nisya pada suaminya Arsyad.

"Dengar ! kita memang bersahabat sejak kecil, dan pernikahan ini hanya untuk perkuatan 2 rumah sakit milik ayah kita. Demi tuhan aku tidak mencintaimu. Dan mungkin ini bukan anakmu."

"Nisyaaaaaa.. KAU !!!" Arsyad menampar keras istrinya.

"Beraninya kau bilang bahwa ini bukan anakku !!"

"Ya memang, mungkin ini anak Derrek. Kekasihku."

"Wanita Sialan !!"

Arsyad meninggalkan Nisya yang tertawa terbahak-bahak karena berhasil membuat suaminya hancur. Arsyad jadi sering mabuk-mabukan, pergi ke club malam dan menghilang dari peradaban.

"Lanjutkan kehamilanmu, biar aku yang membesarkan anak ini. Setelah itu silahkan kau pergi dengan bajingan ini. Tapi jangan membunuh anakku !! PAHAM KAU !!" Ucap Arsyad sambil mengeratkan tangan nya dirahang sang istri.

9 Bulan Berlalu..

Nisya menghabiskan waktu kehamilannya dengan sering pergi ke club malam, bahkan meminum minuman beralkohol. Bahkan wanita itu sempat 6 bulan berada dipanti rehab saat awal kehamilannya karena tertangkap memakai Narkoba.

Nisya memilih membesarkan anak dalam kandungannya karena memang Arsyad rela member uang yang besar, begitupun dengan kedua orang tuanya. Mereka ingin anak itu tetap lahir apapun keadaannya. Bahkan keluarga mereka berpikir kalau bayi dalam kandungan Nisya pasti akan cacat karena pola hidup sang Ibu yang berantakan.

Awalnya semua keluargapun merasa itu bukan anak Arsyad. Karena Nisya sering bermalam dengan Derrek, kekasihnya semenjak mereka menikah. Dan yang Arsyad tahu, Nisya pamit untuk menginap dirumah orangtuanya. Tapi ketika sang anak lahir, tidak sedikitpun anak itu menunjukan bahwa ia anak dari Derrek yang notabene adalah Pria berkebangsaan Jerman, yang merupakan blasteran Jerman – Korea.

Arka Sathrya Bargantara

Itu nama yang Arsyad berikan untuk anaknya. Ya.. anaknya, Arka memang anaknya. Wajah mungilnya memang wajahnya Arsyad. Bahkan memang Arka lebih cocok disebut anak Arsyad daripada anak Nisya. Nisya yang merupakan keturunan Indonesia – Belanda, memiliki rambut blonde, muka yang putih dan bermata abu-abu. Sedangkan Arsyad yang merupakan keturunan Timur tengah – Indonesia, mewariskan rambut tebal berwarna hitam, mata yang coklat, garis tegas wajahnya sangat menunjukan bahwa dirinya merupakan keturunan timur tengah.

Dan Arka memiliki itu semua, warna rambut hingga mata yang cokelat. Ia mewarisi seluruh tubuh sang Ayah, seolah ingin menunjukan bahwa dirinya, anak bayi yang Arsyad perjuangkan selama 9 bulan ini adalah memang anaknya.

Tangan Arsyad bergetar, ketika menggendong Arka dalam pelukannya memeluknya erat. Betapa Arsyad sangat bahagia ketika dokter menyatakan bahwa anakknya terbebas sari segala kecacatan yang selama ini Arsyad takutkan. Anaknya sempurna. Anaknya kuat. Maka dari itu Arsyad memberikan nama Sathrya sebagai nama tengah anaknya. Karena memang Arkanya adalah seorang kesatria yang sudah berjuang sendirian selama 9 bulan. Berjuang ketika sang Mama terus menghantamnya dengan segala hal yang memabukkan.

"Awaaaasssssssss...." Teriak seorang mahasiswi praktikan berseragam putih-putih.

Bayi mungil itu terbang dari pelukan sang papa yang tersandung dilorong rumah sakit. Saking bahagianya Arsyad, ia terus memandangi anaknya dan bahkan mengajak anaknya berbicara terus menerus, dan Arka kecilnya selalu menjawab sang Papa dengan celotehan khas anak bayi yang mirip seperti anak kucing.

My Stone Doctor (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang