Chapter 14

35.1K 1.4K 2
                                    

Bunda yang Arka pinta

Arka POV

Aku akan sendirian kalau Papa gak ada, walau aku punya nenek kakek dan semuanya, aku Cuma ingin sama papa meski harus berdua. Ya Allah sembuhkan papa, buat papa mencintai Arka seperti papanya kawan-kawan Arka.

Anak kecil ini masih terisak hebat ditaman bermain anak-anak yang berada dilantai 12 Siloam seorang diri. Bukan keluarga Bargantara tak menjaganya, justru tadinya Arka dijaga oleh tante mungilnya tapi karena permintaan Dilla jadi Asta meninggalkan Arka, Dilla berjanji pada Asta bahwa dirinyalah yang akan menemani Arka.

"Assalamu'alaikum adik kecil, kok sedih sih? Nama kamu siapa?" Ucap wanita asing saat itu.

"Wa'alaikumsalam tante, nama aku arka."

"Arka kenapa sayang, kok sedih ? manyun gitu bibirnya ampe kayaknya bisa tante cubit."

"Papa Arka sakit tante. Papa belum bangun sampai sekarang. Arka takut Papa ninggalin Arka."

"Loh kok ngomongnya gitu. Kalau Arka sayang papa, doain papanya."

"Do'a anak yang sholeh pasti Allah kabulkan loh sayang."

"Iyakah tante ? kalau begitu Arka akan rajin doain papa. Makasih tante."

Arkapun berlari kembali ke kamar sang Papa meninggalkan Dilla yang tersenyum menatapnya. Arka yang sudah bisa mengaji karena sekolah diPAUD pun sering mengaji dikuping sang Papa. Hal ini diabadikan oleh sang Nenek, agar kelak saat Arsyad bangun, Arsyad dapat melihat betapa Arka mencintainya.

Arka tinggal dipanti, karena Arsyad tidak mampu melihat Arka, karena baginya semua yang menimpa Arka adalah kesalahannya. Arsyadpun tidak ijinkan siapapun membawa Arka kerumah karena pasti Arka akan banyak bertanya mengenai dirinya dan Ibunya. Meskipun Arka tinggal dipanti, Arsyad selalu mengunjunginya meski jarang. Berbeda dari keluarganya yang bisa mengunjungi Arka setiap pekan, bahkan bila sang Nenek rindu, dirinya bisa mengantar jemput Arka terus menerus, tanpa sepengetahuan Arsyad tentunya.

Hari Berikutnya..

Arka POV

"Tanteeee, makasih ya selallu nemenin Arka dan bikin Arka ga sedih lagi."

"Arka sayang tante.. Arka sayang tante Dilla."

"Sama-sama sayang, Tante juga sayang sama Arka, sayang sekali seperti anak tante sendiri."

"Makasih tante, oiya tante, Arkakan punya 1 permintaan lagi sama Allah selain kesembuhan Papa."

"Oh ya? Apaan tuh kalau tante boleh tahu."

"Nanti aja ya tante, sekarang biar Arka sama Allah aja yang tahu."

"Okedeh kalau gitu, semoga do'a Arka dikabulkan Allah ya sayang."

"Aamiin" kata mereka serempak, dan mengusapkan telapak tangan mereka ke wajah.

"Tante kan sholehah, jadi pasti do'a tante sama Arka tadi dikabulinkan ?"

"Insya Allah dikabulin sayang"

Arka menatap Dilla intens, dan penuh harap. Dirinya dipeluk seorang wanita yang pantas ia jadikan Bundanya. Pelukan yang berbeda, bahkan tidak pernah ia merasakan senyaman ini dengan ibu panti, nenek, tante Naya atau tante Asta apalagi tante Naura (Istri Aditya). Pelukkan tante membuat Arka bahagia, makanya Arka minta sama Allah untuk "Menjadikan tante Dilla sebagai Bunda yang Arka pilih supaya Arka selalu bisa merasakan hal sama setiap harinya".

My Stone Doctor (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang