Daegu, 3 bulan kemudian 1986.
05:10 AM
Sohyun bangun dari tidur lelapnya dan melihat jam kecil yang ada di meja nakas samping tempat tidur. Sohyun menghembuskan nafas berat lalu bangun dari tempat tidurnya.
Di luar udara terasa sangatlah dingin. Sohyun berjalan kaki memutari desa dengan tangan yang saling memeluk tubuhnya dingin. Saat di suatu rumah, Sohyun berhenti di depan rumah itu dan duduk di depan pagar rumah itu.
Sohyun terus menunggu sampai jam pukul 7 pagi. Gerbang rumah itu terbuka dengan seseorang yang kaget melihat Sohyun.
"Ommo?! Sohyun~~aa?!!" Seorang laki-laki paruh baya, kaget melihat Sohyun yang tertidur sambil menyenderkan badannya di pagar.
***
Lagi-lagi Sohyun terbangun dari tidurnya tetapi dia berada di rumah yang cukup asing baginya. Dia tidur di lantai yang sudah di selimuti dan juga ada sebuah kasur lipat yang dia pakai tidur. Sohyun mengingat-ingat bagaimana dia bisa ada disini.
"Kau sudah bangun?" Tanya seorang pria paruh baya itu membawa minuman hangat untuk Sohyun lalu duduk.
"Ahjussi?!!" Kaget Sohyun yang lalu terduduk.
"Bagaimana kau bisa tertidur dipagar depan rumahku dan kedinginan seperti ini?!!" Bentak ahjussi itu.
"Pi...piyan~~ee ahjussi, aku hanya ingin menghampirimu untuk-"
"Belajar gitar?" Hardik ahjussi itu.
"Nde." Sohyun menjawab dengan menunduk karena merasa bersalah.
"Aigoo.. seharusnya kau tidak kesini pagi-pagi kan bisa." Lembut ahjussi yang bernama Bong So itu.
"Ahjussi!!" Sohyun langsung memegang kedua tangan ahjussi sambil tersenyum.
"Nde?"
"Aku melihat selembaran kertas festival musik di depan rumahku, dan hadiahnya cukup lumayan." Girang Sohyun.
"Aishhh hanya itu?"
"Mwo?"
"Kajja, kita belajar!" Sohyun terlihat sangat gembira dan langsung meminum air hangat itu.
"Aww!"
"Kau kenapa?" Kaget ahjussi.
"Hhh kepanasan." Sohyun terkikik kesakitan.
***
Di suatu tempat Chanyeol sedang berjalan bersama Sungjae. Mereka mengelilingi kompleks dengan ke heningan.
"Chan~~aa." Panggil Sungjae sedikit canggung. Memang Chanyeol lebih tua dari Sungjae, namun Sungjae tetap tidak mau memanggilnya hyung.
"Nde?" Chanyeol menatap Sungjae.
"Aku ingin bicara-" Kata Sungjae.
"Sekarang kau sedang bicara." Kata Chanyeol menjahilinya.
"Yakk! Jangan potong, bukan itu."
"Lalu?"
"Aku serius!!" Sungjae memang tidak sabaran.
"Cepatlah."
"Piyane untuk yang dua bulan lalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
1986 FLASHBACK YOU ~ PCY [COMPLITE]
FanfictionKatakanlah bahwa sahabat itu lebih penting dari cinta pada masa 1986. Namun jika memang salah satu dari sahabat kita menyukai kita, apakah harus kita menolaknya karena alasan kalau sahabat harus jadi sahabat? Namun takut putus dan tak menjadi sahaba...