"Kita menikah diam-diam, itu lebih baik Chan!!" Gertak Sohyun yang terus meneriaki Chanyeol sampai pada akhirnya turun hujan pun, Chanyeol tidak mengatakannya.
Tiba saat itu pula, samar-samar Chanyeol melihat Sungjae yang menatapnya penuh dengan kebencian. Ya, Sungjae benci kata-kata Sohyun yang mengajak Chanyeol menikah.
"Sung... Sung... Sungjae?" Entah mengapa Chanyeol tergagap mengucapkan nama Sungjae. Sohyun yang tidak mengerti, berbalik melihat Sungjae yang tersenyum kecut.
Inikah yang di namakan sahabat. Merebut sosok yang di cintai padahal sudah dari dulu dia TAK PERNAH mencintai sosok yang di cintai.
Sungjae menghampiri mereka dengan langkah yang penuh perasaan sakit hati. Beginikah rasanya di tolak cinta tanpa kepastian. Sungjae sangat benci hari ini, begitu pun sahabatnya sendiri, Park Chanyeol.
"Sungjae, aku akan menje-" Sungjae menarik Sohyun ke belakang punggungnya. Sementara hujan semakin deras membuat Chanyeol semakin tidak bisa menatap Sungjae dengan jelas karena air yang menggenang di pelupuk matanya.
"Sampai kapan pun aku tak akan pernah membiarkan Sohyun menikahimu pria brengs*k!" Sungjae memukul rahang Chanyeol lagi. Entahlah, Chanyeol bahkan tidak menghitung ke berapa dia di pukul berkali-kali.
"Sungjae hentikan!!" Sohyun terus melerai pukulan demi pukulan yang di lontarkan Sungjae kepada Chanyeol. Begitu kerasnya Sungjae terhadap Chanyeol yang tidak mau bersabar.
Sohyun sungguh kecewa dengan Sungjae. Katakan bahwa Sungjae orang yang pengertian, tapi sekali marah, Sungjae lebih beradu fisik dari pada berbicara dengan baik-baik. Sohyun tidak habis pikir.
"Cukup! Aku bilang berhenti!" Sohyun terisak dengan kegaduhan yang semakin menjadi. Sohyun takut Sungjae membuat Chanyeol terluka. Sohyun takut, Sungjae melukai Chanyeol sampai parah. Sohyun tidak mau Chanyeolnya kenapa-napa.
Sampai kapan pun. Cinta Sohyun tetap sama. Park Chanyeol. Nama yang payah dan bodoh membuat Sohyun muak. Namun hatinya mengatakan bahwa dia menyayangi dan mencintai pria bernama Chanyeol. Pria yang jujur dengan segalanya. Mengatakan dengan baik-baik. Menyakiti hati wanita dengan egonya, tetapi di balik menyakiti hati seorang wanita, Chanyeol pernah bilang untuk tidak mencintainya. Sohyun melanggar. Sohyun mencintai Chanyeol.
Apa salahnya jika dia mencintai pria yang saat di peluk begitu nyaman dan hangat? Pria yang memberi kesan begitu tiba-tiba tanpa sepengetahuannya. Aroma Chanyeol yang membuat Sohyun tidak bisa menjauh. Dan semua itu bukan salah Chanyeol, semua itu salah Sohyun yang tidak bisa melupakan sosok Chanyeol.
"Aku tak akan memafkanmu!!" Sungjae terus memukuli Chanyeol sampai sang empu begitu lemah.
Sohyun benar tidak habis pikir. Chanyeol begitu bodoh. Kenapa Chanyeol tidak pernah memukul Sungjae di saat mereka berkelahi?!
Karena aku menyayangi sahabatku. Kalian selalu ada untukku -Chanyeol
"CUKUP!! SUDAH CUKUP HENTIKAN!!" Teriakkan Sohyun menghentikan pukulan Sungjae.
Sungjae tersenyum lemah bahkan tertawa hambar sembari menatap Chanyeol seperti sudah kehilangan nyawanya. Sedikit lagi Sungjae sudah membunuh Chanyeol, namun Sohyun menghetikan kegiatan Sungjae.
Sohyun menggeret kerah baju bagian belakang Sungjae dengan kasar.
Plakkkk
Sudah cukup Sohyun bersabar, tapi ini sudah batasnya. Sohyun berhak menampar Sungjae. Perbuatan keji Sungjae tidak bisa di hentikan. Sesalah apapun seseorang, seharusnya Sungjae mengerti bahwa Chanyeol adalah sahabatnya juga. Chanyeol yang selalu menolong mereka di balik susah, sedih, senangnya persahabatan. Apakah itu kurang bagi Sungjae?? Apakah Sungjae tidak mengingat?!
KAMU SEDANG MEMBACA
1986 FLASHBACK YOU ~ PCY [COMPLITE]
FanfictionKatakanlah bahwa sahabat itu lebih penting dari cinta pada masa 1986. Namun jika memang salah satu dari sahabat kita menyukai kita, apakah harus kita menolaknya karena alasan kalau sahabat harus jadi sahabat? Namun takut putus dan tak menjadi sahaba...