Sore harinya di Daegu tempat perayaan pesta lampion berada. Sohyun dan Sungjae sudah sampai disana dengan mereka yang tak saling berbicara dan menghindar. Chanyeol yang tadi berbicang dengan seseorang melihat mereka dan menghampirinya.
"Ayo!" Chanyeol menarik tangan Sohyun dengan raut wajah Sohyun sedikit tak berselera dan Sohyun yang memegang gitar.
Seoul
19:45 Sore
Chanyeol dan Baekhyun sekarang memasuki sebuah cafe yang banyak pengunjung. Chanyeol dan Baekhyun duduk. Baekhyun tetap memakai penyamarannya. Lengkap dengan topi hitam, kacamata hitam, masker hitam, jaket hitam, semua serba hitam. Chanyeol yang melihat itu hanya terkekeh.
"Kau seperti seorang mavia yang sedang badmood, hhhhh." Tawa Chanyeol yang melihat pakaian serba hitam Baekhyun.
Baekhyun pun membuka maskernya dan berkata pelan.
"Jika aku bukan idol, aku juga tak sudi memakai seperti ini. Aishh!" Kesal Baekhyun seperti anak kecil."Benarkah?" Ejek Chanyeol.
"Kau tak percaya shamson?"
"Oh ya, Jimin sekarang bagaimana?""Kenapa kau tanya-tanya tentang anakku? Kau suka?"
"Yakk!! Shamson! Aishh!!"
"Lihat aku! Aku normal, tampan...""Tapi cantik."
"Afshjsbsjjssb." Sebal Baekhyun mengomat-amit bibirnya. Chanyeol hanya bisa tertawa.
Chanyeol pun dengan Baekhyun saling bercanda tawa tanpa ada orang yang mengetahui Baekhyun ada disana. Tak selang lama Baekhyun melihat seseorang yang baru datang, mereka tertawa layaknya sepasang kekasih.
"Samshon! Bukankah itu Park Jimin? Dengan seorang wanita? Siapa dia?" Baekhyun benar-benar tak percaya melihat itu.
Chanyeol melihat kejadian itu. Jimin bersama seorang perempuan yang cantik. Mereka saling bercanda tawa layaknya saling kenal. Tiba-tiba waktu kembali ke masa di mana sekarang Chanyeol dan Sohyun duduk lesehan ditemani malam hari yang indah.
Daegu
18:30
Sohyun masih menunduk sedih meski Chanyeol duduk dihadapannya dengan tersenyum sekarang. Chanyeol yang tak mau keheningan ini berlanjut, mengawali pembicaraan.
"Diam? Kenapa kau tidak mau berbicara?" Cemberut Chanyeol pada Sohyun yang masih menunduk.
"Kau gugup dengan kejadian tadi?" Chanyeol tersenyum kecil menatap Sohyun."..." Belum ada jawaban dari Sohyun yang membuat Chanyeol meninggalkan Sohyun.
Chanyeol mengambil 1 lampion yang dia buat tadi sore dan kembali menghampiri Sohyun.
"Lihat!"
"Lampion ini akan kita terbangkan nanti." Chanyeol menaruh lampion yang belum dia nyalakan didepan meja kecil.
"Ayo, bicaralah!!" Rengek Chanyeol tidak mau membuat suasana keheningan."Chan! Ani ani, maksutku oppa." Panggil Sohyun.
"Hmm? Aisshh panggil aku Chan saja."
"Aku boleh tanya?" Tanya Sohyun ragu.
"Hmm? Kenapa tidak."
"Jadi.."
"Apa?"
"Jadi..aku.."
"Aku?"
"Aku kenapa?""Aku........ "
"Lupakan!!"
"Hah? Kau pasti menyembunyikan sesuatu."
"Katakan!" Kata Chanyeol enteng."Jadi aku..."
"Katakan! Jangan menggantungkan kalimat." Cerca Chanyeol. Memang, Chanyeol tidak suka jika ada seseorang yang menggantungkan kalimat. Terasa seperti basa basi.
![](https://img.wattpad.com/cover/136163388-288-k379332.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
1986 FLASHBACK YOU ~ PCY [COMPLITE]
Fiksi PenggemarKatakanlah bahwa sahabat itu lebih penting dari cinta pada masa 1986. Namun jika memang salah satu dari sahabat kita menyukai kita, apakah harus kita menolaknya karena alasan kalau sahabat harus jadi sahabat? Namun takut putus dan tak menjadi sahaba...