~|| 12 ||~

97 21 3
                                    

Hari ini, tepat hari ini adalah festival musik sedang berlangsung di Daegu. Semua peserta festival musik sudah berkumpul termasuk Sohyun, Dong So dan Sungjae. Sedari tadi Sohyun tidak melihat ke beradaan Chanyeol. Sohyun sangat ingin melihatnya saat bernyanyi di acara festival itu. Apa mungkin Chanyeol masih marah dengannya? Ayolah sohyun jangan memikirkan Chanyeol terus.

"Kau gugup?" Tanya Sungjae. Bagaimana tidak gugup, banyak peserta yang akan bertanding untuk memenangkan hadiah. Dan hadiahnya mereka akan di kuliahkan secara gratis di Seoul, di fakultas musik. Begitu pun mereka akan menyiarkan radio ternama. Sohyun tidak akan menolak ajakan itu karena hadiah yang di berikan sangatlah membuatnya tertarik.

"Pastilah aku gugup bodoh!" Serkas Sohyun ketus.

"Sudahlah, kalian seharusnya saling menyemangati! Acara akan di mulai dan kalian malah bertengkar!" Ucap Dong So yang melerai adu mulut Sohyun dan Sungjae.

"Aku tidak ikut lomba, aku hanya melihat." Setelah mengatakan hal itu, Sungjae langsung pegi begitu saja tanpa menghiraukan ajakan dan ucapan Dong So yang membuatnya geram sendiri.

"Lihatlah sahabatmu! Dia tidak punya sopan santun sama sekali!"

"Sudah lah, aku tidak mau mengubrisnya." Sohyun ikutan pergi dengan membawa gitar kesayangannya untuk menunggu gilirannya tampil.

***

Jimin, Chanyeol dan Sae Ron sedang berada di perjalanan menggunakan mobil Chanyeol tentunya. Jimin menatap malas perjalanan di hadapannya sekarang. Jimin sekarang berada di kursi depan dengan Chanyeol yang menyetir, sedangkan Sae Ron di kursi belakang tengah tertidur.

"Kita mau ke mana sih? Kenapa harus mendadak sekali?" Jimin masih malas-malasan menyenderkan kepalanya di jendela, sedangkan Chanyeol seperti bersemangat menyetir.

"Kau ini!! Katamu ingin bertemu dengan eomma mu!" Kesal Chanyeol melihat Jimin yang dari tadi hanya bertanya itu-itu saja. Mungkin Jimin borring dengan keadaan.

"Ayolah appa!!!! Daegu itu jauh dengan Seoul, kita membutuhkan waktu sekitar 4 jam kalau itu pun tidak macet. Lihatlah sekarang kita berada di urutan nomor berapa di sepanjang lampu merah??" Jimin sudah di buat frustasi dengan keadaan. Melihat jalanan yang macet seperti ular yang menunggu sembako, membuat Jimin ingin turun dari mobil.

"Banyak maunya! Sae Ron saja tidur lelap, kau malah cerewet tidak jelas seperti Baekhyun!"

"Apa appa bilang?! Yak! Jangan samakan aku dengan dia! Dia itu seperti perempuan yang sok sexy." Mereka selalu berdebat hal-hal yang tidak penting. Namun itulah ke akuran mereka di saat seperti sekarang, macet di pertengahan.

"Menurutmu? Kau juga tidak sok sexy?" Chanyeol menanyakan dengan wajah kecutnya. Jimin di buat pundung dengan sikap appanya.

"Aku manly dan itu wajar sexy di hadapan perempuan!"

"Manly aja sok bangga, lihatlah! Kau lebih pendek dariku!"

"Appa membela Baek Baek itu ya sekarang?! Dia juga pendek kalik!!" Jimin sudah naik darah, menatap Chanyeol tajam.

"Aku tidak membelanya, kau saja yang kepedean. Mirror dulu dong Park Jimin." Setelah itu Chanyeol tertawa entah apa yang lucu.

"Sudahlah! Aku bosan." Jimin benar-benar bosan saat ini. Tidak mungkin dia bermain hp saat macet dan membuatnya pusing. Bisa-bisa dia tambah pusing melihat jalanan macet dan merasakan panas di dalam mobil.
"Jangan nyalakan ac, aku mau tidur."

1986 FLASHBACK YOU ~ PCY [COMPLITE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang