•••
Sohyun menangis sesenggukan sambil berlari tanpa peduli dimana dia sekarang. Sohyun hanya mengingat kejadian di festival musik. Dia telah di khianati Chanyeol, tapi di balik itu Chanyeol tak salah. Sohyun takut, cita-citanya musnah hanya karena
.... aish lupakan. Sohyun tidak mau mengingatnya."SOHYUN!" Seorang pria berteriak dari arah belakang Sohyun. Namun, tangisan Sohyun lebih mendominasi dari pada namja di belakangnya.
"Sohyun~~aa berhenti!" Namja tersebut menghampiri Sohyun yang masih menangisi semua yang terjadi. Ingin melupakan, tapi apa daya semua kejadian itu tersipan di memorinya.
"Maaf." Ucap namja itu dengan tulus di belakang Sohyun. Bahkan cukup dekat. Sohyun merasakan hembusan nafas namja tersebut yang tersenggal-senggal. Mungkin baru saja berlari mengejarnya.
"Apakah kau melakukan kesalahan?" Tanya Sohyun serkas berbalik menghadap namja yang sekarang menunduk.
"Chan, kenapa kau melakukannya?" Tanya Sohyun sambil terisak kecil. Ya, namja tersebut Chanyeol."A.. a.. aku, aku ingin mengembalikan buku itu sohyun tap-"
"Tidak! Bukan itu yang ku maksud." Sohyun melihat Chanyeol dengan raut wajah kecewa. Sedangkan yang dilihat, mendongak menatap Sohyun bingung dengan wajah yang sudah babak belur.
"Lalu?"
"Kenapa kau baru mencintaiku? Kenapa Chan?!" Sohyun kembali menangis. Memukul dada Chanyeol bertubi-tubi. Tanpa ada yang melarang, Chanyeol memeluk Sohyun erat.
"Mian Sohyun." Hanya itu yang bisa di katakan Chanyeol. Sohyun memeluk Chanyeol erat begitu pun sebaliknya.
"Aku sebenarnya sudah lama mencintaimu.." Chanyeol menghentikan kata-katanya, begitu pun dengan isakan Sohyun yang berhenti sejenak."Tapi..."
"Tapi?" Ucap Sohyun lirih.
"Sungjae lebih mencintaimu. Sungjae lebih ada untukmu. Dan Sungjae lebih menyayangimu, mengerti dirimu, dari pada aku."
"Mari kita menikah!!" Sohyun melepaskan pelukan Chanyeol.
"So.. Sohyun? Ka.. kau-" -Chanyeol
"Ayo kita menikah diam-diam!" Sohyun mengguncang badan Chanyeol agar mengerti.
"Tidak Hyun-"
"Kenapa?? Katanya kau mencintaiku!" -Sohyun
"Bukan itu yang ku maksud."
KAMU SEDANG MEMBACA
1986 FLASHBACK YOU ~ PCY [COMPLITE]
Hayran KurguKatakanlah bahwa sahabat itu lebih penting dari cinta pada masa 1986. Namun jika memang salah satu dari sahabat kita menyukai kita, apakah harus kita menolaknya karena alasan kalau sahabat harus jadi sahabat? Namun takut putus dan tak menjadi sahaba...