~|| 11 ||~

109 24 1
                                    

Jimin pulang dengan tergesa-gesa ke rumahnya. Di sana sudah ada Chanyeol yang memasukkan beberapa barang-barang ke bagasi mobil.

"Cepet ganti baju." Ucap Chanyeol saat melihat Jimin menetralkan nafasnya yang tersenggal saat berlari.

"Kita tidak naik pesawat?" Tanya Jimin penasaran yang melihat barangnya sedikit banyak.

"Ani, kita harus sampai ke sana jam 8 malam. Nenek menunggu."

Oh ya Jimin baru ingat, bahwa dia mempunyai nenek di Daegu yaitu nenek orang tua ayahnya. Jimin pernah menginap 2 hari di sana untuk sekedar menjenguk, tapi ayahnya selalu pergi saat dia berdua bersama neneknya di rumah. Apakah hal ini nanti akan terjadi lagi?

"Baiklah."

***

Daegu, 1 minggu kemudian
1986

[Entah mengapa aku semakin gugup untuk bisa memberikan yang terbaik di acara festival musik. Eomma seakan menyemangatiku dengan perasaan yang cukup membuatku bahagia,, seakan aku bisa merasakan seseorang yang menyemangatiku. Entah mengapa bidadara tidak datang untuk menyemangatiku di saat Bidadari penghalang memberikan sebuah papan yang di yakini buatam Bidadara itu. Oh aku sangat merindukannya.]

Sohyun terlihat murung di sebuah tempat yang sejuk, hanya ada pohon rindang yang dia buat sandaran saat ini. Dan orang yang tidak ingin Sohyun temui meskipun dia bersahabat.

"Kau terus saja cemberut, memangnya ada apa dengan dirimu?" Tanya Sungjae pada Sohyun yang berada di hadapannya.

"Kenapa aku merindukannya. Dia pasti sudah memafkanku meski belum bertemu." Sohyun memegang gitarnya dengan wajah sedih seakan dia tidak akan pernah menemui Chanyeol.

"Nanti malam kau ada festival musik, seharusnya kau memikirkan itu di banding Chanyeol."
"Seharusnya dia tidak memberikan papan itu pada Seohyun untuk di berikan padamu. Itu memalukan seolah dia tidak ikhlas untuk memaafkanmu dan permintaan maaf." Ocehan Sungjae membuat Sohyun berpikir apa yang dikatakan laki-laki di hadapannya ini memeang benar. Memaafkannya? Chanyeol saja jarang bertemu dengannya. Mengapa harus susah-susah membuat dirinya bersemangat jika orangnya saja tidak ada.
"Sudahklah jangan di pikirkan." Sungjae menenangkan Sohyun dengan menepuk pundak gadis itu.

"Kau mau mendengarkan lagu baruku?" Tanya Sohyun antusias pada Sungjae, seolah dia tak ingin berpikir lebih jauh lagi tentang Chanyeol.

"Boleh, tapi kau membuat lagu baru itu dengan Bong So?"

Flasback on

Saat melihat Sohyun keluar lagi dari rumah yang sama, Sungjae semakin penasaran siapa yang di temui Sohyun sampai-sampai dia tidak cerita. Dengan tekat, Sungjae memberanikan diri untuk mengetuk pintu Dong So dengan hati-hati.

"Ya?" Dong So membuka pintunya seolah kaget dengan wajah asing di hadapannya.
"Siapa kau?"

"Anyeong ahjussi, aku Sungjae, sahabat Sohyun." Memang sangat berani seolah Sungjae seorang gantle man.

"Ahh.. Sungjae? Masuklah." Ucap Dong So senang karena bisa bertemu dengan salah satu dari sahabat Sohyun.

.
.
.

"Tidak mengajak yang satunya?" Tanya Dong So kepada Sungjae yang sekarang mereka sedang duduk di sofa kuno yang sudah banyak jahitan di sana.

1986 FLASHBACK YOU ~ PCY [COMPLITE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang