(36)

567 64 6
                                    

"Hai! Sendirian Rin?"

Tibalah seseorang yang lagi gue hindarin tiba-tiba duduk disebelah gue. Kalian tau ga? Gue tuh nyesel banget nurut suruh nungguin Muel disini. Tau gini, gue balik bareng aja ama ponyo:')

"E-eh, iya kak. Kak Ochi juga sendiri, tumben." Awkward batt njeeer!

"Iya nih. Gue sendiri. Lo kalo mao nemenin gapapa. Gue banyak kalimat menusuk nih. Mau denger?" Tuhkan! Mulai deh. Firasat gue gaenak T^T

"Eum, to the point aja deh kak. Gue tau lo lagi benci sama gue." Ucap gue mancing. Biar cepet kelar. Ehe..

Dia menyerigai trus senyum gitu ampe matanya tinggal segaris. Trus tiba-tiba dia narik gue ke sebuah tempat.

Sampailah kita di gang Aliandong. Ini gang paling sepi. Bukan gang sih sebenarnya, ini belakangnya tembok. Kayak jalan buntu gitu. Biasanya di pake buat anak sekul ngopi ama nyebat.

Tiba-tiba keluar kak Jun sama Dino dari samping tempat sampah gitu. Taukan? Tong yang gede. Ya, mereka lagi nyebat disitu.

Anyink! Dugun-dugun gue T^T

Author pov.

"Rin, lo punya hati ga sih?" Wajah Hoshi yang biasanya tersenyum, sekarang menjadi seram karena tatapan tajamnya.

"Maaf kak. Gue ga maksut. Gue emang gada perasaan apa-apa ke dia. Maaf kak. Maaf." Rin hanya bisa berdoa, semoga ada orang lewat yang mau membantunya.

"Ck. Jalang minta maaf." Jun memutar bola matanya malas.

"Eh, kasian bege. Lu ketauan miming abis luh!" Dino berusaha mencegah adanya perlakuan tak baik.

"Gausah ikutan lu bocah!" Bentak Hoshi.

"Ya kan dia temen sekelas gue." Dino memandang Rin iba, dan Rin menatapnya seakan meminta bantuan.

"Enaknya diapain ya?" Tanya Jun sambil menghisap rokoknya.

"Keknya gue tau nih yang kane." Hoshi maju dengan langkah pelan sekaligus mematikan.

Rin otomatis juga mundur ketakutan hingga bersentuhan dengan tembok. Tangan Hoshi mulai mengunci Rin. Rin pun sudah nangis tak karuan di buatnya.

"Kak. Gue mohon.. jangan apa-apain gue.."

"Ck! Lo minta ampun ke gue? Ga segampang yang lo kira. Lo harus nurut sama permintaan gue dulu."

Damn! Ancaman besar bagi Rin!

"Apapun deh kak. Asal lo lepasin gue. Gue ga akan bilang siapa-siapa. Lo mau apa dari gue?!"

"Hmm.." Hoshi melihat tubuh Rin intens.

Tangannya pun mulai bergerak.

"Gue lebih tertarik sama-"

Ddrrrt. Ddrrrttt.

Handphone Rin bergetar dan menapakan nama 'Singa Bunting' disana. You know lah..

"Ish! Sini hape lo! Hm. Siapa nih?"

"Adek gue kak!" Jawab Rin cepat.

"Masa? Kok singa bunting?" Tanya Jun penasaran.

"Adeknya suka singa kalii." Celetuk Dino.

"Eum.. iya. Adek gue suka kucing."

"Oh. Adek lo."

Hoshi mengangkatnya.

"Hallo?"

"Hallo? Adeknya Rin ya? Sini lo bocah! Tolongin nih kakak lo."

"......."

"Kok diem? Shock?"

"........"

"Ayolah ngomong. Sebelum kakak lo gue-"

Bough!!

"HUANJEEEENG!!"

Ternyata Minghao sudah menemukan Rin yang sedang di kepung oleh teman-temannya sendiri.

"Anjing! Beraninya sama cewek. Bajingan! Maju sini lu satu-satu tai!"

"Woy! Santai Ming.. ini gue. Hoshi!"

"Siapa lo?! Gue gakenal sama lo!"

Mata Minghao sudah berkaca-kaca. Tangannya mengepal sangat erat.

"Ming.. Kita ga ngapa-ngapain dia. Yakan? Rin?" Tanya Dino pada Rin. Sedangkan Rin hanya bisa terdiam sambil terisak.

"Lo tanya sendiri dah sama dianya." Saran Jun.

"kalo kalian ga ngapa-ngapain dia, DIA GAK AKAN NANGIS GOBLOK!"

BOUGH!!

-------------------------<3

Rin pov.

Setelah Minghao dateng, gue kabur. Terlalu takut buat gue nonton anak cowo berantem. Bukannya gue gatau diri udah di tolongin malah ninggalin. Tapi, gue beneran takut. Tangan gue masih gemeteran. Toh, Minghao juga sih yang nyuruh gue cabut.

Sekarang gue udah ada di depan gerbang sekolah.

Gue liat seorang laki-laki yang duduk sambil nangis. Mengangin hp dan memandangnya penuh harap.

"Dek.." panggil gue pelan.

"KARIIIIN!" Dia meluk gue. Erat.

Wow! First time!

"Lo darimana sih?! Gue nyariin lo.. Hiks."

"Cup..cup.. jangan nangis ih. Gue abis nyari minum tadi." Gue bales pelukannya dan berusaha nutupin semuanya.

"Gue telpon hp lu mati. Panik kaaan." Masih aja dia sek-sekan.

Oiya! Hape gue mati anjir gegara kebanting kak Hoshi tadi.

"Yaudah. Gue nya kan udah disini. Ayo balik!" Ajak gue. Sebenarnya masih kepikiran si Miming gue..

"Ya udah ayo." Akhirnya, gue balik sama Muel. Dia minta maap mulu sepanjang jalan. Hhh~

Gue ninggalin Minghao ya? Gimana ya nasibnya? Aduh, ngerasa bersalah banget ini. Persahabatan mereka ancur gegara gue.

----------------------------<3

Dikit? Haha.. ngantuk-,-

Klik tanda bintang!

Bad Boy vs Ketos [Xu Minghao] [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang