10

256 53 0
                                    

Untuk beberapa saat, Linong masih memperhatikan gerak-gerik kedua remaja yang dari tadi dia cari. Tidak, bukan Quanzhe dan Kaihao, tapi Xukun dan perempuan yang dari tadi menempel padanya.

Setahu Linong, Xukun tidak memiliki adik atau kakak perempuan. Meski ternyata Xukun punya saudara perempuan, wajah mereka sungguh tidak mirip.

Sebenarnya bisa saja ternyata Xukun sedang mencari hadiah untuk Hana karena bulan depan adalah ulang tahun ke-17 Hana. Tapi bukankah tadi Xukun bilang terserah karena sang perempuan yang mengajak mereka pergi?

Hal itulah yang membuat Linong semakin yakin untuk mengampiri -yang menurut Linong- dua sejoli itu.

Setelah berada di lorong yang sama, Linong mulai membuka mulutnya.

"Eh, kak Xukun? Lagi ngapain?" Kata Linong dengan nada yang kalau ditelaah, benar-benar sarkastik.

"Lagi nemenin dia beli novel," jawab Xukun dengan nada terganggu akan kedatangan Linong.

"Oh halo. Siapanya Kak Xukun, ya?" Tanya Linong.

"Gue pacarnya. Kenapa?" Jawab perempuan itu ketus.

"Oh. Gue kira Kak Xukun gak punya pacar...," kata Linong "...lain," lanjutnya dengan suara yang hampir tidak terdengar. Hanya terlihat gerakan bibirnya saja.

"Ya udah, gue duluan, ya? Sorry ganggu date kalian," kata Linong lagi sambil terus tersenyum.

Ya, dari awal sampai akhir dia memang tersenyum.

Namun bukan senyum seperti biasanya. Hanya senyum terpaksa. Makanya dia merasa lelah.

LINE!

Handphonenya memberi tanda adanya pesan masuk.

Quanzhe
Gue udah di tempat komik

Membaca pesan itu, Linong langsung meluncur ke sana.

Ga, mending jangan kasih tau Hana sekarang. Pelan, tapi pasti, gue bakal bikin Hana tau she deserves someone better than him, batin Linong.

🌌

Tbc.

(a/n)
Tadinya tuh pas bikin kerangka, chap 09 sama 10 tuh nyatu. Ehh ternyata kepanjangan, jadi dipisah, wkwk.
Thanks

Listener +Chen LinongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang