Listener +Chen Linong

07

Hari ini aku, Justin, dan Quanzhe tidak ke kantin.

Kami sedang tidak ingin makan. Meski sebenarnya, aku membawa bekal. Nanti pasti akan kumakan. Tenang saja.

Justin dan Quanzhe berasal dari SMP yang sama jadi mereka dekat. Kadang mereka membicarakan hal yang tidak aku mengerti.

Ya.. Seperti sekarang ini.

Makanya, dari tadi aku melihat Hana dan Xukun sedang pacaran di depan kelas.

Aku bisa melihat mereka karena mereka berdiri di depan jendela kelas.

Tiba-tiba aku teringat kata-kata Hana 2 hari yang lalu. Itu loh, yang tentang tembak-menembak gebetan.

Bagaimana caranya aku bisa 'nembak' gebetan kalau dianya sudah bahagia sama orang lain.

Bicara padaku juga hanya untuk bercerita tentang pacarnya.

Ehh...

Tunggu.

Memangnya gebetanku itu siapa?

"Duhh.. Nong, ngeliatin Hana sama ka Xukun nya ga usah sedih gitu dong," goda Justin membuyarkan lamunanku.

"Apaan? Siapa yang sedih? Ga sedih juga."

"Berarti cemburu ya? Hahahaha" Kali ini Quanzhe yang berkomentar.

Astaga mereka berdua ini. Aku bahkan tidak suka Han--

"Ciee. Mukanya merah," ujar Justin.

Mana mungkin mukaku merah.

Tapi, kok rasanya jadi panas ya?

"Udah ah! Gue ke toilet dulu!"

"Lah malah kabur." Kata Quanzhe.

Saat ini kabur memang jalan keluar terbaik.

Astaga!

Aku lupa! Kalau ke toilet artinya...

Aku harus berpapasan dengan Hana.

Tunggu. Memang apa masalahnya?

Sudahlah.

"Eh, Nong! Mau kemana?" Kata Hana menyapaku duluan.

"Toilet, Na," kataku sambil tersenyum.

"Oh. Ati-ati ya!" Kata Hana sambil melambaikan tangan.

Saat melihat lambaian tangan Hana, tidak sengaja, wajah kak Xukun juga terlihat.

Marah?

Mungkin.

Aku tidak terlalu bisa membaca wajahnya, tapi yang pasti itu tatapan tidak suka.

🌌

Tbc.

(a/n)
Makin gaje ga sih? Wkwk