16

253 49 1
                                    

"Hana ga butuh penjelasan lu. Kalo dia mau nanya, dia bisa nanya ke gue."

Setelah mendengar suara itu, Hana langsung mengangkat kepalanya.

Dan seperti dugaannya, itu Linong.

Linong memasang badan. Dia berdiri di depan Hana. Menghalangi Hana yang sedang menangis dari Xukun.

"Ayo, Na," ajak Linong.

Linong menarik tangan Hana. Tidak kasar, tapi cukup keras. Hana hanya mengikuti Linong yang sekarang berjalan di depannya. Tak lama kemudian, Hana angkat bicara.

"Nong," suaranya yang kecil dan serak tidak terdengar oleh Linong.

Linong masih saja menarik pergelangan tangan Hana. Dari arahnya berjalan, Linong ingin membawa Hana keluar mall.

"NONG!" teriak Hana yang membuat Linong terkejut.

Linong membalikan tubuhnya dan sekarang menghadap Hana. Tangannya masih memegang pergelangan tangan Hana.

"Lepasin, sakit," kata Hana lebih lembut.

"So-sorry. Soalnya gue--"

"Apa? Kesel?"

Linong hanya terdiam. Sebenarnya dia ingin mengangguk, tapi dia merasa itu bukan tindakan yang tepat. Meski Hana sangat jarang marah padanya, tapi Linong tahu Hana akan marah.

"Lu udah tau semuanya?" sekarang nada yang Hana keluarkan sudah mulai meninggi.

Linong mengangguk. Matanya masih menatap lurus ke mata Hana.

"Kalau mau nangis atau marah, mending di rumah aja. Nanti ketauan pacar lu," kata Linong.

"Mantan," jawab Hana.

Hana masih belum bergerak. Makanya, Linong kembali menggenggam tangan Hana dan membawanya ke luar.

Setelah sampai di luar gedung, Linong memesan taksi online.

Ini sudah 5 menit dan taksi yang dipesan tidak kunjung datang. Tidak ada di antara mereka yang memulai pembicaraan. Awkward? Sudah pasti.

Bahkan Linong tidak berani melirik ke arah Hana.

Bahkan Linong tidak berani melirik ke arah Hana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal seperti ini sangat jarang terjadi. Mungkin ini pertama kalinya.

Tak lama kemudian, taksi yang ditunggu-tunggu datang. Keduanya duduk di kursi tengah.

Sudah setengah perjalanan dan Hana belum sama sekali menengok ke arah Linong. Matanya tertuju pada jalanan yang ada di sampingnya. Sudah bisa dipastikan, Hana marah.

Pak supir tidak mengajak mereka bicara karena dia tahu, mereka sedang ada masalah. Ditambah, dia tidak memutar lagu apapun. Kadar kecanggungan di sini sudah sampai pada puncaknya.

"Rumah gue aja. Ga ada mama," kata Hana memecah keheningan.

"Ya."

🌌

Tbc.

(a/n)
500+ readers! Thanks 💕

Next story guanlin as main role?

Tenang yg ini ditamatin dulu kok. Hehe
Atau mau langsung 2? Hehe

Listener +Chen LinongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang