19

244 47 5
                                    

Sudah hampir 2 minggu Hana dan Xukun putus.

Dan, ya. Hari ini ulang tahun Hana.

Hana bukan tipe yang senang pesta, jadi dia hanya menraktir makan teman sekelas dan yang dekat dengannya.

Dan di sinilah aku. Duduk bersama yang lain menikmati makan malam yang sudah disediakan Hana.

"Nong, si Xukun ga dateng ya?" kata Quanzhe tiba-tiba.

"Mungkin dia tau malu," balasku.

"Savage!" Kaihao tiba-tiba nimbrung. Padahal mulutnya masih penuh dengan spagetti.

"Ga mau langsung tembak aja, Nong?" -Justin

"Siapanya?" kataku pura-pura tidak mengerti.

"YA HANANYA LAH, PINTAR," teriak Justin.

Si mpunya nama, yang sebenarnya lagi sibuk dengan temannya, langsung menengok ke arah kami. Saat ada tanda-tanda dia mau menuju ke mari, serempak kami menggelengkan kepala. Maksudnya bilang 'ga kok, gapapa'. Untungnya, Hana mengerti. Jadi, dia melanjutkan bersama teman-temannya.

"Jangan keras-keras, bego," kataku.

"Sorry sorry," balas Justin.

"Jadi kapan mau ditembak?" tanya Kaihao.

"Kepo lu."

"Ya elah. Kepo tuh biar pinter," balas Kaihao.

"Terserah."

"Ayo lah. Beneran. Ga akan bocor," kata Quanzhe.

Sumpah. Lama-lama bisa darah tinggi kalau terus dekat dengan mereka.

Aduh. Sekarang pemandangan jadi menjijikan. Tebak kenapa? Mereka bertiga menatap sambil memohon. Untung saja Yanchen tidak terlalu berlebihan dengan hal ini. Padahal aku tahu, dia juga mau tahu. Terlihat dari matanya. Cih.

"Kalo dianya udah fix move on," terpaksa ku jawab.

Bisik-bisik sih.

"Ciee."

Kali ini, mereka tidak teriak, tapi tetap saja wajah mereka menjijikan. Aku bingung kenapa sampai sekarang aku kuat bersama mereka.

🌌

Tbc.

(a/n)
Halohaloo
Makasih semua💞
Y?
Karena kemarin masuk rank #479 in SS dan 730 reads 🎉

Listener +Chen LinongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang