Speaker sekolah memutar lagu yang menandakan waktu pulang. Murid-murid 3 angkatan SMA itu berhamburan keluar dari kelas mereka masing-masing. Suara bising obrolan mereka dicampur dengan besi loker yang ditutup mengerumuni lorong SMA tersebut.
Terlihat Yugyeom sedang memainkan ponsel didepan loker miliknya yang masih terbuka lebar.
"Mau sampe kapan mainin hp mulu?" Yugyeom menoleh, ia mendapatkan Jungkook yang sudah mengulum bibirnya. "Gue daritadi nungguin loh," gerutu teman nya itu yang membuat Yugyeom tersenyum licik.
Ia pun menutup lokernya, tetapi ada sesuatu yang membuatnya tersentak.
Bukan sesuatu—seseorang, dan orang itu adalah—
"Yugyeom!" Seru Rose.
—Rose.
Jungkook yang sepertinya tersentak juga hanya bisa menganga. "Hai," sapa Yugyeom dengan nada canggung. Ya gimana mau enggak canggung, pertama kali Rose nyamperin dia ke loker.
Senyum kecil terukir dimulut Rose, "Lo belum ngasih nomor ponsel buat bikin grup kelas." Yugyeom mengerutkan dahinya, seingatnya tadi dia sudah memberikan nomornya ke salah satu anak kelas.
"Bukan nya gue uda—"
"Belom!" Rose memperlihatkan Yugyeom daftar murid kelas yang sudah menulis nomor ponsel, "Nama lo enggak ada disitu." Yugyeom menggaruk tengkuknya canggung, "Yaudah gue tulis sini."
Ia menoleh kearah Jungkook, "Ada pulpen, enggak?" Jungkook menggelengkan kepalanya, "Gue ninggalin semua barang gue di loker. Loker gue jauhhhhhhh." Ya, loker Jungkook adalah loker terjauh. Harus sekitar 20 langkah lebih dari pintu utama, Yugyeom enggak tau kenapa Jungkook memilih loker menjadi lokernya untuk kelas 12.
Yugyeom menghembuskan napas pasrah, ia pun membuka tasnya untuk mencari pulpen. "Lo ketik aja di ponsel gue," Rose memberikan ponselnya kepada Yugyeom. Beberapa detik Yugyeom menatap ponsel Rose, mencerna kalau omongan Rose itu asli.
"Gyeom! Gece!" Seruan Jungkook membuat Yugyeom langsung mengambil ponsel Rose dari tangan sang pemilik. Ia mengetik beberapa digit angka, namanya, lalu menekan opsi save. "Nih," Yugyeom mengembalikan benda itu, "Makasih, ya."
Rose mengangguk, "Lo enggak nyimpen foto lo?" Yugyeom kembali mengerjapkan kedua matanya. "Maksud Rose tuh, lo enggak nyimpen foto lo sendiri buat kontak lo di ponsel dia?" Penjelasan Jungkook membuat Yugyeom kembali ke alam sadar.
Kepala Yugyeom menggeleng. Rose hanya bergumam, "Yaudah nanti kapan-kapan gue foto lo sendiri. Oke?" Yugyeom tidak membalas, tapi dia hanya tersenyum. Senyuman tercanggung yang pernah ia ukir.
"Oke! Makasih yaaa!" Rose melambaikan tangan nya kepada Yugyeom dan Jungkook, sebelum berlari meninggalkan kedua lelaki itu.
Selang beberapa detik, punggung Yugyeom dipukul oleh Jungkook, "DUDE!" Yugyeom langsung meringis kesakitan, terkadang teman nya itu sangat anarkis. Mereka berdua pun berjalan menuju lapangan, Mingyu bilang kalau mereka ada latihan sampai sore.
Sesampainya di lapangan, ponsel Yugyeom bergetar. Nama orang yang muncul di lockscreen nya membuat Yugyeom tercengang.
Rose that I won't have calling...
(Ya, tau, Yugyeom alay.).
Bambam memainkan pulpen nya ke kanan dan ke kiri dengan tangan kirinya. Tangan kanan nya sibuk meng-scroll chat room dirinya, Yugyeom, dan ke-5 kakaknya. Senyum kecil terukir dibibrnya saat ia membaca hal-hal bodoh yang ada di chat room tersebut.
Di foreign class, Bambam jarang memperlihatkan 'kemalasan' nya untuk belajar. Karena kelas yang khusus murid ber-kewarganegaraan luar Korea ini hanya belajar culture tentang Korea dan lain-lain.
Walaupun useless, yang penting bisa nambahin nilai Bambam di rapot.
Bambam juga duduk ditengah kalau foreign class, karena tempat duduk belakang kebanyakan perempuan. Perempuan nya juga enggak yang wild, malah kebalikan nya. Contoh: Myoui Mina.
Wakil Ketua OSIS nya Jaehyun—sekaligus long time crush sang Ketua OSIS—itu menyandang siswi 'tergalak' seangkatan. Sifat sensitifnya membuat para siswa laki-laki mundur, kecuali 3 siswa.
Jaehyun (Ya, dia tahan 2 tahun bareng Mina), Bambam (Ini bunuh diri sumpah), dan Junhoe.
Bambam enggak mau ngomongin hubungan Mina dan Junhoe. Terakhir dia ngomongin itu, Mina memasukkan jeruk yang masih ada kulit ke dalam mulutnya dan Jaehyun menonjok perutnya didepan umum.
Anarkis.
Kereta pikiran Bambam tentang Mina tiba-tiba berhenti setelah mendengar suara perempuan itu. Lirikan mata Bambam langsung menuju pintu kelas, dimana Mina masuk dengan senyum.
Bukan Mina yang membuat Bambam panik soal foreign class hari ini—temen nya yang ada disebelahnya itu, loh.
Lisa dengan rambut cokelat gelapnya ikut masuk ke ruang kelas, ia dan Mina duduk di tempat paling belakang. Sekitar 3 kursi dari tempat Bambam, Lisa juga sepertinya mengetahui keberadaan Bambam, tapi Mina terus membawa berbagai macam topik kepadanya.
Mina berhenti berbicara saat Rose masuk (Bambam suka drama antar mereka berdua), matanya memutar malas. Sedangkan Lisa, ia hanya tersenyum kepada Rose yang duduk 2 kursi dari tempat Bambam.
Foreign class hari ini hanya sebentar, sang guru hanya memberitahu tentang kegiatan yang akan dilakukan beberapa minggu kedepan, sekaligus memilih ketua kelas baru. Setelah sesi kelas selesai, Bambam yang terakhir keluar.
Ia mengecek ponselnya, memastikan kalau teman-teman nya masih ada di lapangan atau tidak.
Namanya aneh pe (7)
Bambam: Masih di lapangan?
Mingyu: Masih
Mingyu: Gece siniSaking sibuknya bermain ponsel, Bambam menabrak seseorang di depan nya. "Eh, sorry!" Bambam reflek memegang kedua bahu orang tersebut. Saat Bambam ingin berbicara lagi, kedua mata orang itu menatapnya lembut.
"Mị̀ pĕnrị," (It's okay) jawab Lisa yang membuat Bambam menelanludahnya gugup. Dia masih make Bahasa Thailand, batin Bambam. SaatBambam mengerjapkan matanya, Lisa sudah tidak ada di depan nya.
"Okay, Bam. Relax," Bambam mengambil napas, lalu kembali menghembuskan nya. Kedua kakinya pun langsung membawanya menuju lapangan.
ADA YANG KANGEN ACU GA UWU ^~^
KAMU SEDANG MEMBACA
survival = yug.bam✔
Fanfiction[BOOK 6 of GOT7 Story] ;97 this is a story about yugbam's survival show in highschool, 12th grade. ㅡ là, 2018.