ten

385 62 5
                                    

"Bambam ngapain ke ruang kepsek?" Tanya Jungkook sembari menyuap sarapan nya. Yugyeom yang duduk didepan nya hanya mengangkat bahunya tak acuh, "Gue enggak tau."

Jungkook berdecak dan melempar kentang gorengnya, "Boong. Lo sama Bambam udah kayak pasangan tua enggak bisa dipisahin. Masa iya enggak tau?"

Masa iya gue ngasih tau rahasia orang?

Yugyeom memilih untuk menghiraukan Jungkook. Awalnya juga Yugyeom mau ngasih tau temen-temen nya yang lain, tapi Bambam bilang kalau lebih baik dia nyakitin satu orang aja. Orang itu, Lisa.

Pilihan untuk menghiraukan Jungkook sepertinya salah, karena anak itu benar-benar meminta perhatian Yugyeom. Dengan memakan sarapan nya sampai mengeluarkan suara sedikit keras, membuat Yugyeom sedikit risih.

"Lo kayak enggak makan berapa hari," ucap Yugyeom. Anehnya, Jungkook mengangguk. Yugyeom menghembuskan napas pasrah, "Ini soal Jin hyung lagi?"

Aktivitas makan Jungkook langsung berhenti. Kedua matanya menatap Yugyeom yang sepertinya memang sudah tau jawaban aslinya. "Apa salahnya sih ngerestuin kakak lo nikah?" Tanya Yugyeom.

Jungkook mengusap bekas makanan disekitar bibirnya, "Bukan gitu masalahnya, bro." Yugyeom memberikan sebotol air putih kepada Jungkook, "Jin hyung juga bakal jadi public figure. Otomatis dia bakal ninggalin calon istri dan—"

"—lo." Jungkook terdiam, "Bilang aja lo iri, kook."

Yugyeom mengambil sarapan Jungkook, "Gue pernah ngerasain itu, kok." Ia menggelengkan kepalanya, "Bukan pernah. Lagi ngerasain itu gue."

Satu sendok nasi dan ayam milik Jungkook masuk ke mulut Yugyeom, "Dulu gue bener-bener marah sama Mark hyung. Dia lebih milih lanjutin belajar di Amerika, padahal Jinyoung hyung belum bangun."

Jungkook mendengar Yugyeom bercerita, "Terus Jackson hyung yang ninggalin kita cuman buat sebuah lomba. Lomba doang, kook. Lo bayangin, itu bisa diikutin kapan-kapan, kan? Nunggu Jaebum hyung bangun dulu kek."

Yugyeom kembali mengambil satu suap, sebelum melanjutkan. "Abis itu Jinyoung hyung, akhir-akhir ini dia sibuk kampus dan juga pacaran. Ceweknya itu kakak sepupunya senior Doyoung."

Jungkook tercengang, "Bukan nya Youngjae hyung—"

"Iya," Yugyeom memotong. "Youngjae hyung bener-bener nolak. Terus juga Youngjae hyung, tinggal di asrama." Jungkook merasakan hal yang sama, karena Taehyung juga tinggal di asrama untuk kuliah.

Yugyeom mendorong sarapan Jungkook yang sudah habis, "Terakhir, Jaebum hyung. Dia malah memilih untuk kabur dari rumah, cuman buat bareng sama pacarnya. Enggak lanjutin kuliah, pasti lo tau cerita ini mah."

Jungkook mengangguk, Namjoon sering bercerita soal Jaebum. Yugyeom meneguk air putihnya, "Tapi di lubuk hati mereka, mereka masih sayang sama kita. Mereka selama ini sabar sama kita, kita yang kalo ngomong asal ceplos, enggak tau apa-apa."

Ia teringat saat marahnya Jinyoung kepada Bambam waktu itu. Dimana Bambam membawa masalah 'kebohongan' Mark didepan Jinyoung. Walaupun tidak main fisik, ia tau seberapa kesalnya Jinyoung.

Tangan kanan Yugyeom menepuk pundak teman nya itu, "Gue yakin Jin hyung sayang sama lo." Jungkook hanya mengangguk, walaupun ia tidak tau apa yang diinginkan hatinya.

Yugyeom beranjak berdiri sembari merapihkan tas sekolahnya, "Ayo ke kelas. Udah mau masuk nih." Jungkook juga berdiri dan mereka berdua berjalan menuju kelas masing-masing.

.

Bambam membawa Lisa ke gedung olahraga sekolah. Bersyukur tidak ada kelas yang memakai gedung itu, jadi mereka berdua aman. Bambam mengajak Lisa untuk duduk di salah satu bangku penonton yang menghadap ke lapangan basket.

survival = yug.bam✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang