eighteen

387 58 9
                                    

"Kamu usahain masuk Kyunghee, ya." ucap sang ayah, "Nanti uang jajan kamu ayah naikin."

Kalimat dari ayahnya itu masih terngiang di otaknya.

"Dia sudah belajar di SMA yang elit, menjadi anggota OSIS, masa iya masuk Kyunghee aja enggak bisa?" Yugyeom menaruh gelasnya kembali ke tempat, sebelum mengangguk mantap. Ia menerima tantangan dari sang ayah.

Yugyeom kembali ke apartemen H-1 masuk sekolah dan seperti biasa, ia disambut dengan keadaan sepi. Jackson katanya kembali ke Hongkong, Youngjae belum pulang dari liburan, dan Jinyoung menemani Jaebum di rumah sakit.

"Ngapain sih lama banget di rumah sakit?" tanya Yugyeom kepada Jinyoung, ia sempat menghubungi kakaknya itu karena kelewat kesel dia ditinggal sendirian terus.

Jinyoung menghembuskan napas pasrah, "Jaebum hyung udah 85% membaik. Kalau dia kenapa-kenapa masa—"

"Ya, ya. Jaebum hyung butuh nya hyung doang." Sebelum Jinyoung berucap lagi, Yugyeom sudah mengakhiri sambungan telepon tersebut. Tengah malam nya, Jinyoung pulang dan mendapatkan Yugyeom tidur di sofa dengan memeluk gulingnya.

Dia nungguin gue, batin Jinyoung sebelum menyelimuti adiknya dengan selimut. Jinyoung pun menemani Yugyeom tidur di ruang tamu, bedanya dia di lantai dengan buku-buku kuliah yang berserahkan.

Di sekolah, Yugyeom langsung disapa oleh teman-teman nya. Dia juga enggak tau darimana kekuatan Mingyu berasal, teman nya itu bisa menggendong dan memutar badan besarnya di lorong sekolah. Di depan teman-teman nya.

"Ada upacara nanti, tunggu di lapangan ya," kata Jaehyun dan Yugyeom hanya mengangguk. Ia pergi ke kelasnya untuk menaruh tas, saat ingin berjalan ke lapangan, ia ditahan oleh sosok Rose yang berdiri didepan nya.

Perempuan itu tersenyum dengan lucunya, "Welcome back Mr. Kim." Yugyeom hanya tersenyum dan langsung mencubit kedua pipi Rose, "Welcome back too Mrs. Park."

Mereka berdua memilih untuk ke lapangan bersama, sebelum Yugyeom berpisah dan berlari menuju teman-teman nya. Jungkook mengalungkan tangan nya di pundak Yugyeom, "Bambam masih di Thailand?"

Yugyeom mengangguk. Mingyu mengerang, "Ngapain sih upacara? Ujung-ujungnya juga pulang cepet ini." Jungkook yang notabenenya memang penuh dengan informasi menjawab, "Mau diumumin siapa aja yang udah masuk kuliah."

Mendengar ucapan Jungkook, Yugyeom mengumpat didalam hati. Kalau misalnya itu benar, berarti sebentar lagi rahasia Bambam akan terkuak. "Lo tau darimana, Kook?" tanya Yugyeom.

Jungkook hanya mengangkat kedua bahunya, "Kan biasanya emang kayak gitu, apalagi angkatan kita banyak kan yang keterima. Anak bandel kayak Junhoe aja keterima."

Suara ibu kepala sekolah yang menyuruh murid-murid untuk berbaris dengan benar pun terdengar. Sesi upacara dilakukan dengan seperti biasa, tidak ada pengumuman yang khusus dan itu membuat Yugyeom lega.

Iya, leganya sebentar doang.

"Sebentar, ibu mau ngumumin murid-murid kelas 12 yang sudah keterima di universitas luar negeri." Pernyataan ibu kepsek langsung membuat Yugyeom tegang. Mingyu menyikut lengan teman nya itu, "Lo kenapa dah?"

Nama Junhoe dan universitasnya disebut—Yugyeom bisa melihat Rose sedikit bergerak ke kanan dan ke kiri. Mencoba untuk tidak 'meledak' ditempat.

"Dong Sicheng di Central Academy of Drama, mengambil departemen acting." Semua mata langsung mengarah ke Winwin, "Sicheng-ssi lulus di peringkat 10 dan score C untuk salah satu tarian tersulit di Cina. Selamat!"

survival = yug.bam✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang