eight

395 62 4
                                    

Yugyeom benar-benar berniat untuk meminta maaf kepada Mina. Sedaritadi malam, ia mondar-mandir di kamar hanya untuk berlatih dialog minta maaf kepada sang wakil ketua OSIS.

Bambam yang ngeliatin saja sampai pusing.

"Lo bener-bener ngerasa bersalah banget, ya?" Tanya Bambam.

"Yaiyalah! Orang waktu lo bawa-bawa Junhoe didepan dia aja langsung dicekek," balas Yugyeom yang membuat Bambam tersedak. Bener juga, sih.

Dan disinilah Yugyeom, berdiri didepan lokernya bersama teman-teman nya. Menunggu Mina yang (pasti) akan melewati dimana ia berdiri. Lorong loker sekolah memang tempat dimana secara tidak langsung, mengecek absen para murid.

Jaehyun yang melihat Yugyeom sedaritadi gugup hanya bisa menepuk pundak teman nya itu, "Jangan gugup-gugup amat. Cuman Mina doang." Yugyeom hanya bisa mengangguk.

"Gyeom, lo tuh ada masalah sama Mina doang, kan?" Pertanyaan Jungkook membuat Yugyeom mengernyitkan dahinya, "Emang kenapa?"

Jungkook menggelengkan kepalanya, "Yang manggil lo malah Rose." Jungkook menunjuk ke suatu arah dan Yugyeom mengikutinya. Saat ia menoleh, Rose berdiri tidak jauh darinya. Tangan mungilnya meminta Yugyeom untuk menghampirinya.

Yugyeom berbisik, "Gue?" Dan Rose mengangguk. Jaehyun mendorong teman nya itu, "Nanti minta maafnya. Gue yang sekelas ini, nanti gue kasih tau ke dia." Awalnya Yugyeom tidak mau, tapi sepertinya Rose punya urusan penting dengan nya.

Setelah berpisah dengan Jaehyun dan Jungkook, Yugyeom pun menghampiri Rose. Lengan nya langsung ditarik oleh perempuan itu, membawanya menuju lapangan dan duduk di salah satu bangku yang tersedia.

Ada sebuah permanent pause diantara mereka berdua, karena tidak ada yang berani memulai duluan. Rose sedaritadi diam, sedangkan Yugyeom hanya menggaruk tengkuknya.

"Kena-"

"Lo-"

Malah mereka berdua memulai di waktu yang sama. "Lo duluan," ucap Yugyeom, "Lo yang manggil gue."

Rose mengangguk, "Gue mau ngomongin soal kata-kata yang lo ucapin kemarin." Yugyeom hanya terdiam. "Itu-" Rose berhenti sebentar, "-bener-bener diluar masalah lo. Gue enggak tau kalau lo bakal bawa-bawa masalah itu lagi didepan dia."

Yugyeom menerima pernyataan Rose, karena itu semua fakta. "Masalah gue sama Mina udah selesai dari kapan tau, tapi emang hubungan gue sama dia enggak bisa balik kayak dulu," lanjutnya.

Kepala Rose tertunduk, jadi Yugyeom mengangkat dagu Rose agar bisa mendongak. Pandangan mereka bertemu, saat itu juga Yugyeom sadar kalau Rose memang cantik kalau diliat lebih dekat.

"Gue minta maaf soal kata-kata gue kemarin," sekarang Yugyeom yang berbicara. "Gue terlalu emosi. Gue tau seberapa ngefeknya Junhoe di kehidupan Mina, makanya gue juga minta maaf sama Jaehyun."

Rose hanya tersenyum kecil, ia juga tau tentang perasaan asli sang ketua OSIS terhadap wakilnya. Yugyeom juga ikut tersenyum sebelum melepas jemarinya dari dagu Rose, "Udah jangan dipikirin lagi. Gue nanti minta maafnya sama Mina."

"Lo enggak ditonjok kan sama Jaehyun?" Pertanyaan Rose mengingatkan Yugyeom kepada insiden Bambam dan Jaehyun. Yugyeom menggelengkan kepalanya, "Dia sempet mikir mau nonjok, tapi katanya skip aja."

Terus Bambam mencak-mencak pas Jaehyun bilang gitu. Rose mengangguk, ia berbisik 'syukurlah' dengan pelan. Suara teriakan membuat mereka berdua tersentak, teriakan nama Rose berasal tidak jauh dari dimana mereka berada.

"Junhoe," bisik Rose. Ia menatap Yugyeom, "I'll see you soon?"

Yugyeom menggaruk tengkuknya, "Gatau, sih. Gue kan udah bukan panitia wisuda. Tapi-" Tatapan Rose sangat dipenuhi oleh harapan, "-yes. I'll see you soon."

Senyuman kecil terukir di mulut Rose, sebelum ia berlari menghampiri sang pemanggil nama. Setelah Rose benar-benar hilang, Yugyeom menghembuskan napas yang sedaritadi ia tahan tanpa sadar.

"Gila cantik bener tu cewek."

.

Pipi Yugyeom merah saat pulang sekolah. Merahnya enggak hilang-hilang lagi sampai makan malam di apartemen. Bambam yang tau kronologisnya hanya menahan tawa, sedangkan Jinyoung menatap adiknya itu aneh.

"Lo abis UFC?" Tanya Jinyoung yang sukses membuat pertahanan tawa Bambam lepas. Yugyeom hanya cemberut, "Serius gue nanya nya. Merah banget itu pipi."

Bambam ketawa sampai hampir jatuh dari kursinya. Coco yang terganggu dengan suara bising Bambam langsung menggonggong, "Maaf, Co. Maaf, ya."

Yugyeom pun bercerita tentang alasan kenapa pipinya merah. Ekspresi Jinyoung yang tadinya flat menjadi membulatkan kedua matanya saat cerita selesai. "Dia nampar lo dulu baru maafin?" Yugyeom mengangguk.

Jinyoung hanya menghembuskan napas, ia mengambil nasi, dan menempatkan nya di mangkuknya. "Yaudah, yang penting udah dimaafin, kan. Masalah selesai," ucapnya santai. Yugyeom kembali mengangguk dan mengambil makan malamnya.

Saat mereka sedang makan, tiba-tiba bel apartemen berbunyi. Bambam yang duduk paling terdekat dengan pintu langsung berlari menuju asal suara. Saat pintu dibuka, ternyata petugas pengirim paket.

"Park Jinyoung-ssi?" Tanya nya. Bambam mengangguk, "Sebenarnya itu kakak saya, dia lagi ada didalam. Ada paket untuk apartemen ini?" Bambam balas bertanya.

Sang petugas mengangguk, ia pun memberikan beberapa amplop kepada Bambam. Amplop untuk Jinyoung, Yugyeom, dan Bambam. Bedanya punya Bambam bertuliskan Bahasa Thailand.

Setelah petugas itu pergi, Bambam membawa amplop-amplop itu ke meja makan. Memberikan nya kepada Jinyoung dan Yugyeom, sedangkan ia sibuk mempelajari amplop yang bertujukan kepada dirinya.

"Lo dapet amplop, Bam?" Bambam mengangguk, mungkin Jinyoung juga sama bingungnya dengan dirinya, "Coba buka." Bambam pun langsung membuka amplop itu, menarik keluar kertas yang terdapat di dalamnya.

Saat ia membukanya, kedua mata Bambam membulat.

Assumption University of Thailand

Cordially invited:

Kunpimook Bhuwakul Bambam

and other 29 students for early orientation

"YA AMPUN!"

"KENAPA?"

Bambam langsung melipat kembali kertas itu dan berlari masuk ke kamar. Yugyeom menatap pintu kamarnya yang tertutup rapat, "Kok dia enggak ngasih tau, sih?"

Jinyoung mengambil amplop milik Bambam yang ia tinggal di lantai ruang tamu. Jinyoung menatap logo dan nama siapa pengirim amplop itu. "Biarin dia nerima surat itu dulu," usulnya sebelum melanjutkan makan malam.


























padahal mereka satu tempat td comebacknya tp ga interaksi:(

SAME GOES TO WINWIN JAEHYUN YUGYEOM BAMBAM HELLO 97 Y'ALL STILL ALIVE?

yg rame tuh next week, ada seokmin terus di inkigayo ada mingyu.

minggu nya 97 sih tp anak2nya pada diem2 bae:(

survival = yug.bam✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang