"Hari ini kita akan mengulang materi Aljabar dan Geometri," ucap sang guru sembari melihat buku tebal yang ia pegang. "Karena 2 materi ini aka nada di ujian SAT Matematika level 1."
Yugyeom tidak benci dengan Matematika—dia suka sama Matematika.
Tapi terkadang, suasana kelasnya yang membuatnya malas.
Contoh: dipojok kiri belakang, Junhoe sibuk mengganggu Rose (yang sangat serius) belajar.
"Chaeyoung-ah." Yugyeom benci disaat Junhoe memanggil Rose dengan nama aslinya.
"Apa, sih?" Yugyeom sedikit melirik kearah mereka, "Nanti aja. Aku lagi belajar." Lalu pandangan nya kembali kearah papan tulis, takut ketahuan sama Junhoe nya dia curi-curi pandang.
Yugyeom kembali mencoba untuk fokus dengan pelajaran. Tapi lirikan matanya mungkin tidak mengikuti niatnya itu, ia selalu melihat gerak-geri jahi Junhoe yang masih mengganggu Rose.
Tepukan 2 kali dipundaknya sukses membuat Yugyeom tersentak. Ia menoleh ke belakang dan mendapatkan Minghao dengan wajah kesalnya, "Kenapa lo?"
"Lo enggak mau bertindak sesuatu gitu?" Tanya teman Yugyeom yang asli dari Cina itu. Yugyeom hanya mengerutkan dahinya, "Emang gue harusnya ngapain?"
Minghao memajukan dagunya, guna untuk menunjuk ke suatu arah. Yugyeom mengikuti arahan dagu Minghao, ia pun sadar kalau bukan dirinya saja yang terganggu dengan kegiatan Junhoe.
Yugyeom berdecak, "Biarin aja, lah." Minghao pun kembali melanjutkan catatan nya, tapi kegiatan nya itu hanya berlangsung beberapa detik. Karena setelah itu, Minghao kembali mengerang.
Ia beranjak berdiri dan meminta izin untuk ke toilet kepada gurunya itu. "Lo ajarin gue materi hari ini oke," bisik Minghao sebelum mengajak Winwin untuk keluar. Yugyeom tercengang, ia melirik jam dinding yang bergantung di atas papan tulis.
Jam 9 lewat 20. 10 menit menuju jam istirahat.
Yah, sekalian madol mereka mah, batin Yugyeom. Minghao sepertinya benar-benar kesal dengan Junhoe. Saking kesalnya, Junhoe mengejek dirinya karena mengajak Winwin keluar kelas juga dihiraukan.
Emang harusnya gitu, sih.
10 menit selanjutnya Yugyeom mau tidak mau harus mencatat, karena Minghao akan meminta catatan nya. Dan jika ia tidak memberikan catatan nya, Minghao akan berdiri didepan apartemen nya pada tengah malam.
Serius, Bambam pernah digituin.
Setelah bel istirahat berbunyi, Yugyeom pun tidak langsung merapihkan mejanya. Ia langsung beranjak berdiri, berniat untuk berlari menuju kelasnya Jungkook. Tapi saat ia berjalan keluar kelas, Rose menahan lengan nya.
Yugyeom menoleh, ia tercengang melihat aksi nekat Rose. "Kok enggak bales pesan gue kemarin?" Yugyeom mengerjapkan kedua matanya, ia mencoba untuk mencerna pertanyaan Rose.
"—panitia foto wisuda."
"Hah?"
Rose menghembuskan napas, "Soal rapat panitia foto wisuda. Panitia buat pesta wisuda juga, sih." Yugyeom berpikir, wisuda kan masih tahun depan, kenapa panitianya udah dibuat dari sekarang?
Yugyeom pun hanya menggelengkan kepalanya, "Gue enggak tahu apa-apa soal panitia gituan." Sebelum Rose berucap kembali, Yugyeom melepas genggaman nya dan langsung berjalan keluar kelas.
.
"Bakal ada rapat panitia wisuda nanti," ucap Jaehyun saat mereka semua sudah berkumpul di kantin. "List nya tuh—" Jaehyun menyipitkan kedua matanya, "—anak-anak OSIS."
Jungkook mengerang, "AHELAH."
Sedangkan Mingyu bersorak, "YEAAYYYY ANAK BOLA ENGGAK ADA!"
Bambam hanya terdiam, ia sibuk memakan kentang gorengnya. Sesekali Minghao meminta makanan nya dan Bambam pun mendorong tempat makan nya itu. Yugyeom hanya mengangguk-angguk, "Oh, jadi panitia wisuda itu beneran ada."
Jaehyun melipat kembali kertas hvs itu dan memasukkan nya kedalam kantung celana. "Sorry guys, yang megang acara bukan gue. Tapi, emang kewajiban OSIS kan ngebantu acara. Ini acara terakhir juga, kan."
"YA TAPI KENAPA HARUS OSIS MULU?" Jungkook bertanya dengan wajah merengek. Bambam memakan kembali makanan nya, "Terima aja, sih. Lagian juga OSIS kan cuman ngebantu, sisanya emang panitia inti acara."
Yang lain hanya mengangguk setuju, sedangkan Mingyu nyeletuk, "Lo lagi kenapa, Bam? Akhir-akhir ini omongan nya bermutu." Mendengar celetukan Mingyu, Bambam hanya melempar piring kotornya kearah teman nya itu.
"Kalo mau nanya ke yang punya acara," Bambam menoleh kearah Jaehyun. "Ikut gue sekarang."
Alhasil, Bambam, Yugyeom, Jungkook, dan Mingyu berjalan di belakang Jaehyun ke salah satu meja yang terdapat di kantin. Meninggalkan Dokyeom dan Minghao yang sibuk merebutkan sisa makanan milik Bambam.
Bambam awalnya tidak peduli siapa yang mempunyai acara wisuda. Toh, bukan urusan nya.
Tapi, ia langsung menarik kata-katanya saat mereka sampai di meja yang dituju.
"Mina," panggil Jaehyun. Aduh mati gue, batin Bambam berkata.
Mina menoleh, "Apa?" Belum Jaehyun membalas, Mina sudah memotong. "Mau nanya lagi? OSIS semuanya ikut. Semua ekskul ikut, enggak ada yang enggak ikut. Ketua setiap ekskul nanti ngumpul waktu pulang sekolah. Kecuali OSIS, OSIS harus dateng semua."
Teman-teman Jaehyun kadang berpikir, siapa yang ketua, siapa yang wakil.
Selain Jaehyun yang langsung digas oleh Mina, ekspresi Bambam yang menahan napas karena Lisa duduk disebelah Mina membuat teman-teman nya sulit menahan tawa.
Sedangkan Bambam, ia hanya tersenyum canggung. Lisa membalasnya dengan senyuman.
"Kalian tau satu sama lain?" Pertanyaan Mina membuat Bambam semakin lemas. Lisa mengangguk, "Temen dulu waktu kecil." Akhirnya selama ini gue di-notice, batin Bambam.
Mingyu merangkul Bambam, mencoba untuk menahan teman nya itu yang sepertinya sudah baper sampai akar. "Kita balik ke meja dulu, ya. Kasian, takut ada yang pingsan disini," perkataan Mingyu sukses membuat Bambam menyikut perutnya.
Mina mengangguk, "Awas lo, Gyu. Sampe kabur, gue coret ekskul sepakbola." Mingyu hormat kepada ibu negara, "Siap, Ibu Negara Jung!"
"HEEEEHHHHHHH!" Mereka semua langsung kabur sebelum dihantam sepatu milik Mina.
Jaehyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Maafin temen-temen gue, ya."
y'all miss me? ^^
ketua osis panglima tempur kita:(
KAMU SEDANG MEMBACA
survival = yug.bam✔
Fanfiction[BOOK 6 of GOT7 Story] ;97 this is a story about yugbam's survival show in highschool, 12th grade. ㅡ là, 2018.