Minggu dimana murid Seoul High School akan ujian semester ganjil tinggal menghitung hari. Murid-murid kelas 12 juga sudah mulai membentuk panitia untuk buku tahunan dan juga menyusun strategi untuk ujian SAT tahun depan.
Untuk Ketua OSIS, tahta milik Jaehyun sudah diberikan kepada salah satu murid kelas 11, Vernon. OSIS angkatan murid '97 juga sempat mengadakan makan-makan terakhir, merayakan lengsernya masa kerja mereka.
Mendekatnya minggu ujian, Yugyeom juga disibukkan dengan mengejar beberapa mata pelajaran yang tertinggal. Seperti Matematika, Fisika, Kimia pada tahun ke-2 SMA (saat itu ia sedang sibuk-sibuknya dengan OSIS).
Yugyeom selalu menyempatkan diri untuk belajar otodidak di perpustakaan, tempat itu juga memang terkenal tidak terlalu sepi kalau minggu ujian semester akan datang.
Bambam juga kadang ikut menemaninya, tapi karena teman nya itu sudah masuk universitas duluan, Bambam tidak terlalu memikirkan ujian semester. Toh, tahun depan ia sudah keluar dari SMA.
Dan disini lah Yugyeom, duduk di salah satu kursi yang bertempatan di pojokan perpustakaan. Dengan beberapa buku paket IPA yang bertumpukan di sebelahnya, beberapa kali ia mencorat-coret buku tulis yang dipenuhi oleh rumus-rumus itu.
"Bentar, ini sin darimana?" Beberapa gumaman seperti 'cos darimana?' lalu 'ini tinggi awalnya yang mana?' sampai ke 'gue ngapain ngitung beginian sih?' keluar dari mulut Yugyeom.
Sampai ia merasa lelah, Yugyeom menutup buku paket dan buku tulis itu. Menghembuskan napas lelah, sebelum membuka ponselnya yang sedaritadi bergetar.
Ada notification dari grup teman-teman nya, Jinyoung, dan juga Bambam. Yugyeom menghirauan grup maksiat itu dan langsung membuka pesan dari Jinyoung.
Park Jinyoung
Jinyoung: Kalo mau makan, ada di kulkas ya
Yugyeom membalas pesan itu dengan emot wink, jemarinya terasa lelah karena sedaritadi ia menulis rumus. Dilanjut dengan membuka pesan dari Bambam, Yugyeom sedikit heran kenapa teman nya ini mengirim pesan juga.
Emang grup pada ngomongin apa dah?
Bam!
Bambam: Ketemu gue dong
Yugyeom: Buat?
Bambam: Gue mau cerita
Yugyeom: Di apartemen kan bisa
Bambam: Di cafe nya Jaebum hyung
Bambam: 30 menit dari sekarang. Gue yang bayarYugyeom memutar matanya malas. Ia merapihkan buku-buku miliknya dan mengembalikan buku paket yang bertumpuk itu ke raknya.
.
Bambam mengetuk jari telunjuknya ke atas meja yang terbuat dari kayu itu. Alunan lagu jazz yang keluar dari speaker cafe sama sekali tidak mengurangi perasaan gugup Bambam.
Semuanya berawal dari pulang sekolah tadi, dimana teman-teman nya membawa topik universitas. Masalah tentang diterimanya Bambam di universitas Thailand terlebih dahulu, hanya Yugyeom, Lisa, dan kakak-kakaknya yang tahu.
Jaehyun dan lain-lain? Bambam ingin sekali memberitahu mereka, tapi ia tidak mau menyakiti hati teman-teman nya itu.
Mingyu bilang kalau Junhoe drop out dari sekolah terlebih dahulu, karena ia sudah diterima oleh salah satu universitas di Jepang. Bambam tahu cerita ini, siapa lagi yang akan menceritakan soal Junhoe kepadanya? (Kim Yugyeom seorang).
"Kalau lo gimana, Bam? Keterima di Thailand?" Pertanyaan yang dilontarkan Dokyeom sukses membuat Bambam tersedak. Minghao langsung memberinya air putih, sedangkan Mingyu (seperti biasa) tertawa.
Berakhir dengan Bambam memberi kebohongan, "Belum ada suratnya. Enggak keterima kali gue."
Lalu dibalas oleh Jungkook, "Baguslah, lo ikut gue sama Yugyeom aja di Kyunghee." Teman-teman nya langsung sibuk mengejek Jungkook, karena Kyunghee adalah salah satu universitas terbaik di Korea.
Bambam? Dia kicep doang.
Saat Yugyeom datang, Bambam langsung menceritakan kronologisnya kepada sang sahabat. Yugyeom dengan khidmat mendengarkan keluh kesah Bambam, ditemani oleh segelas ice chocolate yang dibelikan oleh Bambam.
"Jadi lo bohong?" Bambam mengangguk. "Lo ngebohong ke mereka? Jaehyun, Jungkook, Mingyu, Dokyeom, Minghao?" Bambam mengangguk lagi. "Ada Winwin enggak disana?" Bambam mengangkat sebelah alisnya bingung, "Kenapa lo nanyain Winwin?"
Yugyeom mengangkat kedua bahunya tidak acuh. "By the way, lo ngebohongin Jungkook? Kok bisa, sih? Bego juga tu anak." Bambam setuju dengan pernyataan Yugyeom, ia juga tidak tahu kenapa Jungkook bisa percaya.
"Terus, gue harus gimana?" Tanya Bambam. Yugyeom menyeruput minuman nya sebelum menjawab, "Ya enggak ngapa-ngapain. Lo udah nelpon ibu lo belum?" Bambam menggelengkan kepalanya, "Kan, bodoh. Telepon sekarang."
Tangan kanan Bambam langsung masuk ke dalam sakunya, tapi tiba-tiba ia teringat sesuatu. "Gue nelpon aja gitu langsung?" Yugyeom mengangguk, "Emang lo mau ngapain lagi?"
"Anak-anak enggak bakal ngebunuh gue kan waktu mereka tahu gue pindah?" Tanya Bambam.
"Lisa tau kan soal ini?" Bambam mengangguk, Yugyeom tersenyum. "Serahin aja ke gue sama dia. Sekarang, lo telepon ibu lo dan kasih tau berita bagus itu. Gue yakin, dia bakal masakin lo masakan Thailand terenak pas lo pulang nanti akhir tahun."
Bambam tersenyum mendengar tuturan Yugyeom. Beberapa menit selanjutnya, mereka berdua berkelahi untuk mendapatkan hati adiknya Bambam melalui telepon.
clara ngaret update bukan karena mager sekarang ^^;
clara udh masuk sekolah dan kembali les bahasa inggris huhu maafkan daku:(
KAMU SEDANG MEMBACA
survival = yug.bam✔
Fanfiction[BOOK 6 of GOT7 Story] ;97 this is a story about yugbam's survival show in highschool, 12th grade. ㅡ là, 2018.