chapter 7

15 3 2
                                    

Pagi itu gibran mengajak ku joging ke suatu tempat, ya karena dia sahabat aku, aku pun mau. Tapi pada saat mau siap siap buat pergi, perasaan aku mulai ga enak, entah kenapa padahal itu masih sekitaran jam 6 subuh loh. Aku merasa ada yang tidak beres nantinya tapi aku hanya positif thinking semoga tidak terjadi apa apa.

Akhirnya akupun berangkat pergi jam 7 pagi dengan handuk berwarna pink susu kesukaan ku dan jaket parasut yang berwarna pink susu juga.

Aku mulai lari lari kecil detik demi detiknya, gibran yang hanya melihat pemandangan lalu mengajak ku untuk break sebentar. Oke akupun menurutinya walaupun baru sebentar aja tapi ya it's oke. :)

"Pi mau minum?" Gibran menyodorkan sebotol aqua ke aku

"Emmmm, oh, boleh" kataku gugup

"Aku mau ngomong sesuatu nih, tapi please jangan marah" gibran memulai menjelaskan

"Apaan sih? Kaya baru kenal aku aja kamu ih" kataku serasa risih

"Aku suka sama kamu pi" ........

Pia memuncratkan air ke hadapannya

"Gibran, kamu kan tau aku udah ada rizky!" Kataku melemas

"Iya aku tau, sebenarnya udah lama aku mau bilang, sebelum aku mau pindah aku mau bilang ini ke kamu cuma aku berfikir pasti kita akan bertemu lagi, nah sekarang kesempatan aku buat ngomongin ini. Mungkin ini juga bukan waktu yang tepat, tapi kalau masalah cinta emang udah ga bisa dipaksa pi, maaf selama kita sahabat selama itu juga aku menyukaimu pi"

"Gib, apa kamu yakin dengan semua ini? Apa kamu yakin dengan apa yang tidak akan pasti ini?" Tanyaku lalu memegang tangannya

"Impossible is nothing" simpel gibran

"Oke itu terserah kamu, tapi apa kamu sanggup kehilangan pacar sekaligus sahabat kalo kita udah jadian nanti dan putusnya? Apa kamu siap untuk itu?" Aku mulai meneteskan air mata

"Maaf, tapi aku sudah memikirkannya, dan maaf juga udah buat kamu sedih, aku ga da maksud menyakiti kamu, aku cuma ngomong apa yang ada di isi hati aku" gibran lalu menghapus air mata pia

"Aku sayang kamu gib, sayang banget sama kamu selama kamu pindah aku ga henti henti nangisin kamu, tapi sayang aku hanya sebatas sahabat ga lebih karena kamulah juga bagian dari hidupku" aku berhenti menangis

"Oke aku tau pasti ini jawabannya, ga papa kok kamu jangan nangis aku ga bakal ninggalin kamu lagi aku akan setia nungguin kamu, ingat kamu juga bagian dari hidupku".

"Kita lanjut joging lagi yuk" ajak gibran.

***

Kira kira satu meteran lah dari tempat kami duduk tadi aku mendapati rizky kali ini dia tidak sendirian dia bersama seseorang wanita yang sepertinya aku mengenalinya. Emosi ku mulai naik rasanya pingin banget aku labrak dia disana tapi gibran menahanku, aku membantah dan aku lalu lari menuju ke rizky.

"Hebat ya, masih pagi pagi juga udah pegang pegangan tangan hahaha drama lo ky" aku melepaskan tangan mereka

"Pi? Aku bisa jelasin..." rizky menarik tanganku

"Ga da yang perlu di jelasin, jadi selama ini lo berhubungan juga dengan sih laura kakak kelas ini? Pantas ya kemaren itu dia labrak gue gajelas. Jijik gue liat kalian berdua jangan pernah muncul di kehidupan gue lagi ya." Aku mulai pergi

"Pi tunggu..."

"Ga usah ganggu hidup gue lagi, dan jangan pernah dateng ke kehidupan gue lagi. Gue jijik sama penipu halus semacam lo, pergi lo dari hidup gue"

"Eh apaan lo? Rizky pacar gue bukan pacar lo selama dia sama lo dia nembak gue juga, jadi tolong ya jauhkan dia mulai sekarang" sahut laura

"Oke, tanpa lo suruh gue bakal ngejauhin dia. Dan satu lagi buat lo laura, gue sama rizky udah PUTUS, PUASKAN?" Gue makin marah marah Ga jelas

Laura hanya menaikkan alisnya

"Pi maafin aku, tapi aku bisa jelasin aku sayang kamu"

"Sekarang gue udah ga sayang sama lo pergi lo penipu, nyesel gue kenal lo"

"Ini semua gara gara lo laura" rizky marah marah ke laura

"Loh kok gara gara gue? Kan bagus sekarang lo udah putus sama dia, dan ga da yang ganggu hubungan kita lagi" nyambung laura

"Gue sayang sama dia, dan gue sama lo itu ga da apa apa gue ga suka sama lo cuma gue dipaksa sama ghafar buat pacarin lo. JELAS! Sekali lagi gue ga sayang sama lo" riZky akhirnya pergi meninggalkan laura sendirian

"Rizkyyyyyyyyyyyyy, jahat lo jadi manusia" dan sekarang gantian laura yang menangis ga jelas

***

Yuk gib kita pergi dari sini aku muak liat muka muka penipu, kalau bisa jauh jauh deh kita dari mereka amit amit aku ih

Aku pergi ke taman tempat dimana pertama kali aku bareng rizky

"Gib, ini tempat pertamakali aku diajak rizky dan disini juga dia ngatain cinta kepadaku, dia cinta pertama ku, aku ga menyangka dia kaya gini dibelakangku. Aku harus apa gib?" Aku mulai terisak

"Pia, kan masih ada aku yang sayang sama kamu masih ada mama kamu papa kamu, gita, utami, syifa yang sayang sama kamu. Jangan bersedih sesungguhnya tuhan pun bersamamu, tersenyum lah" gibran memeluk pia erat

"Jangan lepas pelukanmu gib, aku butuh kamu sekarang, terimakasih sudah ada untuk aku susah maupun senang" dalam pelukan aku tersenyum

Kalau dulu aku pernah bilang aku itu bagaikan malam tanpa bulan gelap, tapi sekarang walaupun malam tanpa bulan malam akan terlihat indah dengan bintang bintang yang berkelap kelip menerangi malam yang sunyi.

Sama seperti aku walaupun rizky engga bersamaku tapi aku masih punya mereka gibran, mama, papa, syifa, gita,utami. Mereka adalah bintang bagiku:)

***

DOUBTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang