Aku melihat kosong bangunan bangunan di depan rumah gibran, pagi ini mentari sangat cocok buat olahraga, tapi sayang gibran masih sakit kayanya dia ga bisa diajak bermain.
"Gibran? Kamu kok kesini? Kamu kan masih sakit!" Kataku panik melihat gibran tiba tiba berada di samping ku
"Kamu kira enak sakit, dikamar sendirian lagi, suntuk tauk-,-"
"Yang namanya sakit itu emang gaenaklah!" Kataku memutarkan bola mata
"Kita bersepeda yuk!" Ajak gibran membuat ku melihat ke arahnya
"Kan kamu masih sakit!"
"Aku bakal sembuh kalau Hari hari ku bareng kamu terus!" Gibran tersenyum tipis
"Lebay deh-,-"
Aku dengan gibran mulai mengambil sepeda dari garasi, bermain sepeda keliling komplek bareng gibran, tertawa bareng. Mengayuh pedal sepeda sedikit demi sedikit. Diatas sepeda aku juga memeluk erat gibran, katanya sih biar ga jatuh:v
Aku berharap tidak ada orang yang bisa menggantikannya, aku hanya ingin kamu, tapi kalau takdir berkata lain? Ga papa kita masih bisa temanan kok, iya teman! Teman hidup, hehehe
"Pi, kamu tau ga......."
"Engga"
"Kenapa kaki kelinci ada empat?" Katanya sambil menunjuk kearah kelinci yang sedang lompat lompat dirumah tetangga
"Karena kalau kakinya 2 bukan kelinci, tapi ayam" hahaha
"Salah! Karena kalau kakinya 2 mirip kamu" gibran tersenyum lebar
"Ih masak kamu sama samain aku sama kelinci sih, kelinci kan hewan" kataku cemberut
"Ya iya lah kalau kelinci itu imut, tapi kalau kamu lebih imut apalagi kalau cemberut gini" gombal gibran
"Ihhhh, dasar raja gombal!" Aku memukul lengannya
Tertawa ku tak henti henti melihat tingkah laku gibran yang membuatku selalu tertawa, sementara tanganku masih memeluk erat tubuhnya
***
Tak lama kemudian roda sepeda terhenti, "gib kok berhenti?"
"Ada rizky didepan" kata gibran dengan dagu yang menunjukan kearah rizky
Rizky dengan tiba tiba datang dihadapan kami, dengan tangan yang menyetop kami, dengan langkah demi langkah dia mendekati kami dengan bertepuk tepuk tangan sambil tertawa sinis
"Hebat, habat ya! Putus dari aku langsung jadian sama gibran, hahaha ternyata benarkan dugaanku kamu itu sengaja mutusin aku karena kamu suka sama gibran!"
Gibran turun dari sepeda, lalu menuju ke rizky dan meninggalkan aku diatas sepeda
"Maksud lo apaan? Seharusnya lo yang mikir kalau mau nyakitin perasaan cewek itu ga usah dipacarin, pake selingkuh segala lagi! PENGECUT!" Gibran menarik kera baju rizky
"Lo ga tau apa apa tolong diam! Gue sayang sama pia, gamungkin gue selingkuhin dia!" Rizky menunjuk kearah ku
"Kalau emang lo sayang sama dia, ga seharusnya lo selingkuhin dia!" Gibran melepaskan genggamannya di kera baju rizky
"Gue bilang gue ga nyelingkuhin dia!" Rizky mulai mau meninju mukanya gibran tapi sejengkal lagi terhenti karena suara pia.
"Rizky udah!" Teriak pia
"Kamu ga da hak, buat ngelarang aku, dan satu lagi kalau emang aku suka sama gibran kenapa?" Aku jalan mendekati rizky
"Tapi aku sayang sama kamu pi" kata rizky
"Kalo lo sayang sama gue, gue minta tolong jauhi gue sekarang dan jangan pernah ganggu hidup gue lagi bisa?" Kataku dengan tangan tanda memohon
"Ga bisa pi!"
"Seharusnya lo bisa!" Sambung gibran
"Udah udah, sekarang kalau emang lo gabisa, gue minta lo pergi dari sini, pergi! Pergi sana!" Pia mengusir rizky
Rizky lalu pergi, dan ga jauh dari mereka rizky membalikkan badan lalu mengatakan "urusan gue belum kelar sama lo" menunjuk ke gibran
Pia menghela nafas legah lalu sembari duduk di dekat pinggiran komplek
"Gib, ada masalah apasih kamu sama rizky? Gara gara aku ya?" Tanyaku
"Hem,, enggak kok" jawab gibran
Maaf pi, aku harus merahsiakan hal ini, aku ga mau buat kamu makin kecewa karena kamu masalah utamanya batin gibran
"Gib, kamu kenapa?" Pia memukul pundak gibran yang dari tadi membengong
"Ah? Apa? Engga ada apa apa kok" jawab gibran kaget
"Oh" aku mengangguk pelan
Kenapa sih akhir akhir ini kamu selalu bengong, ada yang kamu pikirin ya gib? Apa jangan jangan ada masalah sama rizky? Gibran please jangan bersifat kaya gini lagi, jangan buat aku penasaran sama kamu, aku mau kamu yang dulu! Batin pia
"Kita pulang aja yuk!" Ajak gibran
"Pulang? Kok....." Pia tak meneruskan pembicaraannya "oh yaudah yuk" jawab pia mengerti
Diatas sepeda aku menanyakannya lagi
"Kamu bener bener ga papa kan gib?" Kataku ragu
"Engga apa kok, santai aja kali" gibran tersenyum tipis
"Sekarang aku antar kamu kerumah, apa masih mau dirumah ku dulu? Pulang kerumah kamu aja ya! Kasihan mama papa kamu kangen anak ceweknya tuh"
"Tapi aku masih mau dirumah kamu jagain kamu" mohon pia
"Aku udah sembuh kok, kamu pulang aja ya" sambar gibran
"Oh yaudah"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBT
Fantasy"Jangan pernah kembali ke kehidupan gue" ujar pia "Tapi aku sayang kamu" "Sayang ga harus menganggu hidup orangkan!" Bagiku rizky hanyalah orang yang menyianyiakan waktunya hanya untuk kembali ke masa lalu, hey lihatlah ke depan masih banyak yang nu...