[3] Sweater merah

4.8K 429 21
                                    



Yeah, even if we’re covered in wounds
We can smile if we’re together

BTS - Supplementary story : You Never Walk Alone

You never walk alone adalah salah satu track yang paling aku sukai untuk album yang terakhir mereka release. Durasi lagunya cukup singat tapi isi yang disampaikan sangat dalam.

Setiap kali mereka akan kembali comeback, aku menjadi lebih sering lagi mendengar lagu-lagu lama mereka. Kembali untuk kesekian kali menyukainya lagi.

Aku selalu berkata pada diriku sendiri, lagu mereka yang kudengar saat ini sangat bagus, kira-kira sebagus apa lagu mereka nanti?

Aku ingin mereka segera comeback, tapi aku tidak ingin meninggalkan pekerjaan ini.

Seperti yang kukatakan sebelumnya, bila BTS comeback berarti staf yang berlibur akan kembali pada pekerjaan mereka dan aku harus berhenti.

Aku pun kembali teringat perkataan Hyorin Eonni pagi tadi. Ada kabar buruk dan kabar baik. Kabar baiknya adalah berkas itu sudah ditemukan, kabar buruknya besok adalah hari terakhirku bekerja.

Kabar ditemukan kertas itu pun cukup mengejutkan sebenarnya. Setelah Eonni berusaha menghubungi Manajer Sejin, salah satu Manajer BTS itu mengatakan bahwa 'team kami' tidak sengaja membawanya.

Kata 'team kami' itu membuatku curiga. Tapi aku sengaja tidak menanyakan hal itu pada Eonni karena aku sudah terlalu bersalah untuk banyak tanya, masih untung juga kan berkas itu ditemukan.

Mungkin 'team kami' di dalam pikiranmu dan pikiranku sama.

Sambil masih mendengarkan lagu-lagu Bangtan, kini aku duduk bersandar pada dinding putih polos di sebuah ruangan sambil menatap tumpukan pakaian yang telah dikelompokan dengan rapi.

Pakaian-pakaian itu dimasukan dalam koper-koper dan sebagian dibiarkan dalam plastik bening yang tergantung.

"Kau pasti penasaran kan milik siapa pakaian-pakaian ini?" Tanya Jihyeon sunbae, seorang staf senior dari divisi produksi sambil merapikan beberapa pakaian.

Sedikit terkejut karena ia membaca pikiranku, aku melepas sebelah headsetku meresponnya, "Milik siapa, sunbae?"

Jihyeon sunbae menghentikan aktifitasnya kemudian menoleh ke arahku, "Bangtan," katanya tanpa ragu. "Itu bukan kabar yang baru kan? Apa lagi media sedang ramai-ramainya sekarang."

Segera kurapikan headset dan ipod miliku ke dalam kantong kemudian mendekatinya, "Itu benar, semua orang sedang membicarakan mereka beberapa hari ini sunbae."

"Ya, untuk apa kau kemari? Aku bisa melakukanya sendiri, kau nikmati saja istirahatmu," katanya sambil menyingkirkan dengan halus tanganku yang hendak membantunya.

"Sudah selesai sunbae. Aku hanya perlu mendengarkan beberapa lagu setelah itu kekuatanku akan kembali hehe," timpalku sambil tersenyum lebar kearahnya.

Jihyeon sunbae tersenyum singkat melihatku lalu melanjutkan, "Lagu seperti apa yang kau dengarkan sampai-sampai memberimu kekuatan baru? Kudengar dari Hyorin, isitrahatmu adalah istirahat yang unik, jadi.. ini istirahatmu."

"Ah itu..." Aku bingung harus berkata apa jadi aku hanya tersenyum menatapnya. Mengatakan bahwa lagu BTS yang aku dengar, aku tidak tahu itu bisa menjadi jawaban yang baik apa tidak, aku sedikit ragu.

"Lagu milik Bangtan?"

Bila aku sedang minum sekarang aku pasti sudah tersedak dan terbatuk-batuk karena pertanyaan Jihyeon sunbae barusan.

SEE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang