[15] Gadis pohon kelapa

1.6K 159 46
                                    



I know it will soon be our last
but I can't let you go
Don't talk,
Don't leave,
Just quietly hold me girl

BTS - Hold me tight

"Duduklah."

Dengan debaran jantung yang masih belum teratur, sekilas aku melihat isi dari studio kecil itu kemudian dengan canggung duduk pada sofa hitam di dekat pintu, sedang pemilik ruangan ini terlihat sibuk merapikan meja kerjanya membelakangiku.

"Mengapa kau lari? Kau pikir aku ini hantu?" Ucapnya lagi dengan suara beratnya.

"Iy--oh maksudku tidak," jawabku gugup setengah mati, "L-lorong gelap kemudian instingku berkata aku harus berlari, y-ya, begitu."

Kulihat Yoongi selesai dengan kegiatan beres-beresnya kemudian duduk pada kursi kerjanya lalu memutar menghadapku, "Berarti benar, kau memang menganggap aku ini hantu," sahutnya lagi santai.

Mendengarnya menyangga perkataanku yang bisa kulakukan hanya menunduk kemudian membuang nafasku yang sepertinya bukan lagi berbentuk gas sejak beberapa menit lalu, terasa berat sekali.

Dan hasil yang kudapat setelahnya adalah keheningan yang mengisi ruangan kecil itu setelah terakhir kudengar suara gelindingan roda dari kursi ketika Yoongi bergerak memangku salah satu kakinya.

"Jadi ini studioku," pecahya setelah kurang lebih dua menit dalam sepi, "kau pasti sudah melihatnya di siaran langsung beberapa hari lalu."

Oh, ia sedang berbicara tentang siaran langsung comeback pertama mereka yang dibuat special yaitu menunjukan dorm sampai studio pribadi mereka itu.

Aku mengangkat pelan wajahku kemudian mengangguk padanya, "Eung, aku sudah melihatnya," balasku tidak tahu harus menjawab apa lagi, salahkan saja Yoongi yang membuat yes/no question yang jawabanya sudah paten.

Dan karena ulahku lagi suasana hening kedua kalinya menghampiri.

Entah mengapa rasanya canggung sekali berdua dengannya di ruangan yang cukup sepi. Sepengetahuanku studio miliknya ini memang kedap suara jadi ketika keheningan menyelimuti suara apapun dapat terdengar jelas, deruh nafas Yoongi sampai pergerakan kecil yang ia lakukan aku pun dapat mendengarnya.

Kuakui sebenarnya lebih melegakan kalau Yoongi membuka suara, setidaknya aku bisa sedikit demi sedikit menggerakan kakiku yang sepertinya kesemutan karena berhasil menjadi patung duduk dengan kaki rapat dan tangan terlipat rapi di atasnya sejak tadi.

"Apa kau harus cepat pulang?"

Mendengar pertanyaanya yang tiba-tiba keluar dari topik aku segera mengangkat wajah lagi menatapnya yang hanya beberapa langkah di depanku, "Tidak juga, mengapa?"

Pemuda berkulit putih susu itu mengangguk, "Bagus kalau begitu, hanya saja kau seperti tidak suka berbicara denganku sekarang. Apa itu karena aku tidak hadir di pesta perpisahan tadi?" Tanyanya gamblang.

Aku pun menggeleng cepat, "Tentu tidak, hanya, hanya saja aku terkejut tiba-tiba kau mengajakku kemari dan a-aku tidak tau harus berkata apa, y-ya, begitu," jelasku gugup, itulah kebenarannya.

Yoongi tersenyum sekilas, sangat tipis bahkan tidak terlihat tersenyum sepertinya, atau jangan-jangan itu hanya halusinasi hasil debaran jantungku yang terlalu cepat ini sehingga semuanya terlihat bergetar sampai tidak sengaja aku melihat bibirnya tersenyum? Ah, lupakan!

SEE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang