To : Kim Yoora
Annyeong, Yoora-ya...
Ini sedikit aneh karena aku harus menulisnya di atas kertas ketika biasanya kita akan menghabiskan seharian penuh untuk bercerita.Kau tahu, hari itu aku sedang dalam keadaan yang cukup sulit, aku ingin segera mengakhirinya tapi kau tiba-tiba datang seakan-akan menghancurkanya padahal sebenarnya kau tidak ada hubunganya sama sekali. Maafkan aku, aku telah menuduhmu yang tidak-tidak, aku sadar aku salah, maaf. Setidaknya untuk terakhir kalinya, tolong bacalah surat ini sampai selesai, eoh?
Ya, kau benar atas kecurigaanmu padaku. Hari itu aku sedang bertugas melakukan dokumentasi sebagai staf Big Hit. Kau pasti sangat terkejut kan? Maaf tidak menceritakan ini sebelumnya, sebenarnya aku telah bekerja hampir sebulan di sana. Kau pantas marah padaku, aku sadar aku memang bukan sahabat yang baik untukmu. Aku tidak punya banyak alasan untuk membela diri karena pada dasarnya aku memang ingin bekerja di sana, kau boleh membenciku Yoora-yaa.
Tetapi sebenarnya ada sesuatu yang harus aku pastikan kebenarannya saat bekerja di sana, ini berkaitan dengan Bangtan. Aku tidak memaksamu untuk percaya tapi itulah kenyataanya, ya aku malahan terlihat memaksamu untuk percaya sekarang...
Tapi tenang, semuanya sudah selesai dan aku bisa pergi dengan tenang.Aku tidak tahu apakah aku masih pantas berkata ini tapi kau.. tetap bersemangatlah, jika debut adalah hal yang kau ingini.. lakukanlah.
"Lakukan apa yang membuatmu berdebar, yang membuatmu 'hidup', yang membuatmu bahagia."
Kau ingat kan siapa yang mengatakan ini? Aku hanya ingin mengingatkanya sekali lagi padamu. Dan satu hal yang perlu kau ingat, apapun yang kau lakukan percayalah bahwa aku akan selalu mendoakan dan mendukungmu.
Aku.. Aku akan pergi dalam waktu yang cukup lama. Kau dan Nami tidak perlu mengkawatirkanku, aku akan menghabiskan waktuku bersama keluarga dan teman lamaku.
Terakhir, aku ingin memberimu ini, sebuah hadiah kecil dari Jungkook. Aku serius dengan ini, jika kau benar mengenalinya kau akan mengerti ini adalah tulisan tangannya. Dan setidaknya kau pernah terlintas di benak Jungkook, kau perlu bersyukur atas itu hahahah. Tolong kau jangan berlebihan menggapi ini oke, ini adalah rahasia kita, kau, aku dan Jungkook.
Dan jika kau bertanya tentang Jungkook di kehidupan sehari-harinya, ia masih sama, selalu gugup bila berhadapan dengan gadis, itu hal membuatmu begitu menyukainya kan? Kuharap kau menyimpanya baik-baik, tidak melelang atau menjualnya.
Awas saja kau!Terakhir, sungguh ini benar terakhir. Terimakasih untuk apapun yang kau sudah lakukan untukku. Aku ingat saat pertama kali kita bertemu, saat itu kau kabur dari rumah karena ayahmu mengusirmu sepulang latihan tari dan berujung menginap di rumahku, kau ingat? Kau terlihat buruk saat itu hahah. Kukira gadis idola sekolah sepertimu tidak akan memiliki kesulitan, ternyata tidak juga, semua orang punya kesulitan mereka masing-masing. Tapi Yoora-ya, mengenalmu mengajarkanku untuk berani mengambil keputusan, berani mengambil resiko adalah dirimu.
Semoga sukses dengan survival yang kau ikuti itu. Aku adalah fans pertamamu bahkan sebelum kau menjadi idol.
Aku percaya kau akan debut!
Fighting!Tahun-tahun yang kita lewati, aku tidak akan pernah melupakanya dan aku sangat-sangat bersyukur memilikimu dan Nami.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEE YOU
Fanfiction[Complete] Dalam kegelapan itu seseorang bertopi hitam menarik tanganku kuat-kuat, jari telunjuknya menempel pada bibirnya mengisyaratkanku untuk tidak bersuara. Seorang pemuda berkulit pucat bersih pemilik mata seteduh awan pagi. Tidak salah lagi...