[7] Cacing kecil

3.5K 350 2
                                    



Whether this is a dream or reality,
it's not important
Just the fact that you're by my side,
Thanks

BTS - Best of me

Pagi hari pun tiba.

Setelah mandi dan bersiap-siap, langkah kakiku langsung menuju meja makan.

Sampai disana ibuku menyambut dengan celemek yang menggantung di pinggangnya, sibuk menyiapkan sarapan. "Eoh? Anna-ya? Kau mau kemana pagi-pagi begini?"

Aku pun segera mengambil beberapa lembar roti kemudian mengolesnya dengan selai, "Bekerja, Eomma. Aku memperpanjang kontraknya hehe," jawabku sambil melebarkan deretan gigiku padanya.

Ibuku berjalan mendekat sambil membawa sebotol susu, "Sebagai staf sementara itu? Tumben sekali kau mau memperpanjang kontrak kerja, apakah pekerjaannya begitu menarik?"

"Ya begitulah, aku masih punya suatu misi di sana, gajinya juga lumayan eomma," jelasku masih sibuk dengan roti selai bekalku.

Tak berselang lama tiba-tiba saja ibu mengambil alih pengolesan rotiku kemudian mengalihkan pandanganku agar fokus padanya, "Dengar eomma, eomma tidak memaksamu untuk terus bekerja, kau bisa berhenti dan melanjutkan ke Sekolah Tinggi yang kau mau."

Aku tersenyum menanggapi ibuku, "Eomma... Melanjutkan ke Sekolah Tinggi pasti akan menghabiskan banyak uang, sedangkan dengan bekerja seperti ini aku bisa menghasilkan uang, ya, walau mungkin tidak banyak."

Mendengar sanggahanku, ibu menghela napasnya, "Annastasya..."

"Baiklah-baiklah ibuku yang tercinta. Aku sudah mencoba mendaftar di salah Universitas pusat kota bersama Nami dan Yoora beberapa minggu lalu, mungkin sekitar bulan depan akan diadakan tes di sana." Kataku kemudian mengambil kembali roti yang masih berselai setengah lembar dari tangannya, "Juga, jangan sering memanggilku seperti itu," tambahku terakhir.

Tak mau kalah ibuku mengambil alih lagi roti yang ada di tanganku kemudian melanjutkan olesan selai disana, "Kenapa? Bukankah berawal dari Annastasya hingga kau akhirnya bisa mencintai hidupmu sebagai Anna?"

"Eomma, sudahlah." Kataku menyerah padanya karena sejak tadi ia selalu merebut roti selaiku, juga karena ia membahas nama itu lagi.

Mendengarnya menyebut nama itu lagi membuat rasa rinduku kembali naik ke permukaan. Nama indah pemberian Kakek dari Ibuku, beserta semua kenangan 3 tahun lalu saat aku tinggal disana, Indonesia.

Ibuku selesai dengan sesi oles-mengoles kemudian memasukan roti-roti itu dalam kotak makan dan hendak memberikanya padaku. "Kemarin kakekmu menelpon, ia sangat merindukanmu katanya."

"Ah, Kakek.." Sungguh aku sangat merindukanya juga. "Keadaan Kakek dan Nenek bagaimana eomma?"

"Kesehatan Kakek menurun beberapa hari ini tapi sudah membaik kok, itu kabar yang Nenek berikan terakhir kali."

"Syukurlah, bila ada waktu aku akan menelponya nanti. Baiklah, aku berangkat dulu eomma, sampaikan pesanku pada Appa ya." Pamitku setelah mencium pipi kanannya secara kilat.

Setelah gaji terakhirku kuterima, aku akan mengirimkanya pada Kakek dan Nenekku nanti. Aku berjanji.

*
*
*

Pagi ini aku resmi melakukan kegiatan pertamaku sebagai staf Bangtan. Yuhuy! Agenda yang mereka lakukan hari ini adalah pemotretan sebuah brand lagi, berbeda dengan kemarin.

SEE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang