•
•
If there are hellos,
then there's bound to be goodbyes?
Never everLet me know - BTS
•
•"Kejutan!"
Mendengar seruan beberapa orang yang begitu kompak itu sontak membuatku membekap mulut meredam terikanku sendiri.
Nyatanya mereka tiba-tiba berada tepat di depan pintu sesaat setelah aku membukanya. Mereka menyambutku hangat juga tawa kecil melihat reaksiku, sesaat kemudian menuntunku masuk ke dalam.
Kulihat ruang latihan cukup sepi, sepertinya staf lain memang sedang beristirahat.
Di sudut ruangan terdapat meja kayu yang cukup panjang dengan banyak makanan ringan di atasnya, sedang dinding putih polos di dekatnya digantung hiasan sederhana, beberapa balon merah muda juga namaku menggantung di bagian tengah.
Sungguh tak kusangka mereka akan menyiapkan ini, lagi, walau tadi siang para staf sudah mengajakku makan bersama. Ya, itu untuk pesta perpisahanku.
Kami pun mendekat pada kursi hitam yang seperti sengaja ditata melingkar di tengah ruangan. Mereka semua pun mulai bergantian mengisi tempat yang ada menyisahkan satu kursi kosong yang terletak tepat di tengah.
Jihyeon sunbae mempersilahkan aku duduk pada kursi itu dengan senyum ramah yang tidak pernah lepas dari bibirnya, sedang ia memilih duduk di sebelah kananku.
Dan mereka yang lain adalah member Bangtan. Jimin tepat di samping kiriku, setelah itu Hoseok, Jungkook, Taehyung tepat di seberangku, Jin, kemudian Namjoon yang berada di sebelah Jihyeon sunbae.
Ada gelenyar hangat ketika aku menatap mereka sekali lagi.
Di hari mereka yang sangat sibuk, mereka menyempatkan waktu untuk menyiapkan ini semua. Hal ini sejenak membuatku bertanya dalam hati, sebenarnya masih layak kah aku mendapatkan semua kebaikan mereka ini?
Jika semuanya memang rahasia sampai akhir, tetap saja aku tidak bisa tidak membayangkan bagaimana reaksi mereka jika mengetahui diriku yang mereka siapkan pesta spesial ini nyaris saja menjadi sasaeng pembeli informasi pribadi mereka secara ilegal.
Pemikiran itu otomatis membuatku menatap mereka sekilas sekali lagi, berusaha mencari kepastian lewat tatapan santai beberapa pasang mata itu. Apakah benar mereka tidak mengetahui apapun atau hanya sekedar menutupinya?
Mengingat kejadian dimana Yoongi yang tiba-tiba menodongku dengan dua kata 'foto Jungkook' ditambah tatapan yang dingin seperti itu kemarin, tidak bisa kupungkiri aku mulai gelisah.
"Emm," Namjoon tiba-tiba berdeham mengisi keheningan, "Yoongi hyung, ia sepertinya tertidur, ia tidak bisa dihubungi, jadi tersisa kami saja, tak apa kan, noona?"
Aku pun menganggukan kepalaku berusaha tenang, "Tak masalah. Kupikir tadi siang adalah pestanya, ternyata masih ada lagi," aku tertawa sedikit canggung, "Terimakasih sudah menyiapkan ini untukku."
"Ani, ini memang bukan pesta," sahut Jin tiba-tiba dengan nada bicaranya yang khas, nada menantang. "Di sini kita akan rapat bukan berpesta, Xiao Noona."
Mendengar itu Jimin di sampingku terlihat menutup bibirnya menahan tawa. Sedangkan aku terlihat lebih canggung lagi menanggapinya, "E-eoh, maaf terlalu percaya diri, baiklah, mari kita mulai rapatnya."

KAMU SEDANG MEMBACA
SEE YOU
Fanfiction[Complete] Dalam kegelapan itu seseorang bertopi hitam menarik tanganku kuat-kuat, jari telunjuknya menempel pada bibirnya mengisyaratkanku untuk tidak bersuara. Seorang pemuda berkulit pucat bersih pemilik mata seteduh awan pagi. Tidak salah lagi...