5

3.1K 134 0
                                    

"Apa? Rendza punya tunangan?" tanyaku terkejut

"Iya kamu punya tunangan,anak sahabat papa,tapi semenjak sahabat papa pindah,dia tidak pernah menghubungi papa lagi." kata papa

"Aku kan belum setuju pa." ucap ku dengan nada tak enak

"Yah,tapi menurut papa itu yang terbaik untuk masa depan kamu,lagian kamu juga nggak punya pasangan kan?" kata papa lagi

"Jadi kalau Rendza punya pasangan,papa akan batalin pertunangannya?" tanyaku

"Hmm,nanti papa pikirin dulu." ucap papa

Oh tidak,gue harus cari pasangan sekarang,yah walaupun pasangan pura-pura. Setidaknya papa membatalkan pertunangan gue dengan anak sahabatnya. Kenal juga nggak,masa main tunangan aja.

...

Disamping itu,Raleyha mendapat pesan dari Rendza

*Beruang kutub utara mengirim pesan

"Gue nggak ke rumah lo,gue ada acara."

"Huft,jadi hari ini gue bisa tidur semaunya." kata Raleyha

Ya Raleyha memang tukang tidur,jika orang lain menghabiskan liburnya dengan berjalan jalan,maka ia akan tetap tinggal di rumah dan memilih untuk tidur.

"Eh Ral,lo habis ini ada acara nggak?"tanaya Mausa yang berada di samping Raleyha

"Hmm,nggak ada. Emangnya kenapa?"kata Raleyha

"Jalan yuk,lo kan pindahan,masa nggak jalan-jalan dulu." ucap Mausa

"Lo kira gue bukan orang indo? Hahaha gue asli indonesia kali." kata Raleyha

"Tapi kan lo di Prancisnya lama. Ayo dong Ral,sekali kali kek jalan sama temen." ucap Mausa

"Tapi sebentar aja yah." kata Raleyha

"Sip deh. Ohiya,pake mobil lo yah,gue nggak bawa mobil." kata Mausa lagi dengan cengirannya

"Mmm,yaudah." ucap Raleyha malas

Mereka pun berjalan-jalan,singgah di tempat makan,mampir ke butik. Yah walaupun mereka nggak beli. Hingga akhirnya Raleyha lelah.

"Pulang yuk,nggak guna juga kali mampir ke butik terus nggak beli." dengus Raleyha

"Yahh,kan masih banyak butik yang belum kita kunjungi." kata Mausa

"Emang harus yah,semua butik di Jakarata lo absen semua." kata Raleyha malas

"Nggak juga sih heheheh,yaudah yuk pulang." ucap Mausa

"Hufttt,dari tadi kek." kata Raleyha sambil memutar bola matanya.

...

Saat pulang,Rendza segera masuk ke kamarnya yang bernuansa hitam putih. Ya Rendza memang menyukai warna yang netral.

Rendza merebahkan tubuhnya di kasur dan langsung menelpon Vano

"Halo bro." kata Vano diseberang sana

"Lo dimana?" tanya Rendza

"Gue dirumah nih. Kenapa?"kata Vino

"Papa ngejodohin gue van." kata Rendza dengan nada mengeluh

"Hah? Sejaka kapan?" tanya Vino terkejut

"Nggak tau, kata papa sih sejak gue kecil,gue udah dijodohin sama anak sahabatnya." jawab Rendza

"Jadi lo mau?" kata Vano

"Yah nggak lah,kenal juga nggak." ucap Rendza malas

"Terus,cara batalinnya gimana?"tanya Vano

"Papa mau batalin kalau gue udah punya pasangan dan lo tau gue nggak punya pacar." jawab Rendza

"Gimana kalau lo pacaran bohongan ama Raleyha?"ide Vano

"Maksud lo Ayunda?" tanya Rendza

"Iya. Pasti dia mau nurutin permintaan kita. Cuman dia kan cewek yang lumayan deket sama lo" kata Vano

"Nanti deh gue tanyain." ucap Rendza sambil memutuskan sambungan telepon.

...

Raleyha yang baru saja pulang langsung duduk di sofa ruang tamu sambil memijat kepalanya.

"Bii,ambilin obat aku yah." kata Raleyha yang masih duduk di sofa

"Non Raleyha sakit lagi?" tanya bi Ina

Ya,bi Ina memang mengetahui penyakit Raleyha,karena ia telah bekerja di rumah Raleyha sejak Raleyha berumur 12 tahun.

"Nggak kok bi,Raleyha cuman pusing,mungkin kecapean aja." kata Raleyha tenang

Bi Ina dengan cepat mengambil obat Raleyha dan memberikannya pada Raleyha.

"Makasih yah bi." kata Raleyha sambil mengambil obatnya

Setelah Raleyha meminum obat,ia berjalan untuk naik ke kamarnya.

"Bi,Raleyha ke atas dulu yah." kata Raleyha sambil berjalan menuju tangga.

Tapi,saat Raleyha baru sampai di tangga kedua,tiba-tiba penglihatan Raleyha buram,ia tidak dapat menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga membuat ia hampir terjatuh.

Tetapi tiba-tiba ada tangan yang menahan punggungnya.

Rendza?

Raleyha melihat Rendza sebelum kesadarannya hilang.

Rendza dengan sigap mengangkat tubuh mungil Raleyha ke kamar.

"Bi,saya bawa Raleyha ke kamarnya yah." kata Rendza sambil menaiki tangga.

"Iya den. Tolong yah,soalnya mama dan papa non Raleyha nggak di rumah." kata bi Ina

Rendza pun membaringkan Raleyha, dengan cepat ia membuka sepatu yang masih melekat di kaki Raleyha.

Rendza keluar dari kamar Raleyha untuk mengambil air hangat.

"Ayunda emang suka pingsan bi?" tanya Rendza saat berada di dapur.

Tapi bi Ina tidak menjawab.

"Saya tau kok bi penyakit yunda."kata Rendza

"Den Rendza tau?" tanya bi Ina terkejut

"Iya,saya sempat diberitahu oleh dokter di sekolah saya. Tapi bibi jangan kasih tau Yunda yah kalau saya tau penyakitnya." kata Rendza lagi

"Iya den,non Raleyha emang suka pingsan kalau lagi kecapean,dia sakit sejak umur 13 tahun. Tapi ia tidak ingin memberitahu siapapun tentang penyakitnya,alasannya karena ia tidak mau orang-orang disekitarnya khawatir padanya." ucap bi Ina dengan nada sedih

Setelah berbicara dengan bi Ina, Rendza segera kembali ke kamar Raleyha untuk mengompresnya.

Setelah mengompres Raleyha,tanpa sadar Rendza tertidur sambil duduk,ia menjadikan pinggir kasur sebagai bantal.

Tak lama kemudian,Raleyha sadar dan yang pertama dilihatnya adalah Rendza.

Rendza menggenggam tangannya sambil tertidur.

COLD LOVE (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang