16

2.3K 100 5
                                    

Sudah seminggu sejak kejadian tertembaknya Rendza. Namun kondisi Rendza belum juga membaik. Raleyha dengan setia tetap menemani Rendza. Ia datang ke rumah sakit saat pulang sekolah,dan ia akan kembali ke rumahnya jika sudah malam. Ia merasa bersalah,karena Adnan lah yang menyebabkan Rendza menjadi seperti ini.

CEKLEKK

Raleyha masuk ke dalam ruangan tempat dirawatnya Rendza selama seminggu.

"Baru pulang?" tanya Rendza saat melihat Raleyha masih memakai seragam sekolah.

"Hmmm." jawab Raleyha sambil duduk di samping Rendza.

"Kenapa nggak pulang dulu?" tanya Rendza lagi.

"mau jaga lo." jawab Raleyha enteng.

"Gue nggakpapa. Lo khawatir banget sih. Jangan jangan lo.."

"Apasih,gue begini karena gara gara Adnan yang bikin lo jadi seperti ini." elak Raleyha

"Hah? Lo tau?" kaget Rendza

"Gue kira lo cinta ama gue Yun." batin Rendza

"Maaf,gue denger percakapan lo sama Vino." kata Raleyha takut

Rendza menghela napasnya.

"Kenapa sih lo lakuin ini?" tanya Raleyha sambil menatap lekat Rendza yang masih terbaring lemah.

"Mmm gue.."Rendza berpikir

"Kenapa? Lo kenapa temuin Adnan?" suara Raleyha meninggi.

Rendza masih saja diam.

"Lo bego banget sih, lo ngelukain diri lo sendiri. Adnan itu licik,apapun yang diinginkannya harus tercapai dengan cara apapun." kata Raleyha sambil menangis.

Rendza sudah tidak tahan melihat tangisan Raleyha. Raleyha selalu seperti ini. Selama seminggu Raleyha hanya menangis jika menyebut nama Adnan.

"Segitu cintanya yah lo sama Adnan?" tanya Rendza sambil mengusap air mata Raleyha.

Raleyha menggeleng.

"Nggak,cinta yang dulu sekarang udah jadi benci,karena gue sekarang..."

Tiba-tiba Rendza menarik Raleyha kedalam pelukannya dalam posisi masih berbaring. Ia menyandarkan kepala Raleyha di dadanya.

Raleyha sontak kaget.

"Yun." kata Rendza sambil mengelus kepala Raleyha.

Raleyha tak menjawab. Ia masih kaget.

"Yun." panggil Rendza sekali lagi sambil mengeratkan pelukannya.

Raleyha lagi lagi tidak menjawab.

"Ayunda." kata Rendza lembut.

"Hm." jawab Raleyha yang masih dalam dekapan Rendza.

"Gueee...." kata Rendza berpikir.

"Gue sayang sama lo." kata Rendza pelan

Raleyha sungguh kaget mendengar pernyataan Rendza barusan.

Raleyha terdiam sebentar sebelum membuka suara.

"Rendza" panggil Raleyha.

"Za" pangil Raleyha lagi yang masih dalam pelukan Rendza.

"Rendza ih" panggil Raleyha sekali lagi.

Tapi sayangnya,ia tak mendengar jawab dari Rendza.

Raleyha segera melepaskan pelukan Rendza.

"Rendza?" ucap Raleyha panik saat melihat Rendza menutup matanya.

"Lo tidur?" tanya Raleyha lagi

Tapi Rendza tidak menjawab.

TITT
TITT
TITT

Bunyi dari alat pengontrol detak jantung Rendza.

"Rendza kenapa?" kata Raleyha panik

"Dokkkk." teriak Raleyha

"Dokterr." teriak Raleyha sekali lagi

Dokter pun datang.

"Tolongin Rendza dok." kata Raleyha

"Baik,anda sebaiknya diluar dulu." seru dokter

Raleyha kembali menangis saat berada diluar ruangan Rendza.

"Gue sayang sama lo."

Ucapan Rendza terngiang terus dalam pikiran Raleyha.

...

Setelah 30 menit,akhirnya dokter yang memeriksa Rendza keluar.

"Gimana dok?" tanya Raleyha panik.

"Pasien selamat. Sayangnya dia mengalami koma." kata dokter tersebut.

"Dokter nggak bohong kan?" tanya Raleyha sekali lagi.

"Tidak,pasien tiba-tiba saja mengalami koma. Ia akan tidur berhari-hari. Saya juga tidak tau kapan ia akan bangun." jawab dokter

BRUKKK!!!!!!!

Raleyha pingsan.

COLD LOVE (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang