33

1.4K 56 14
                                    

Lelah. Itulah yang dialami Raleyha sekarang. Lelah batin maupun fikiran. Ia sudah malas menanggapi orang orang disekitarnya,bahkan dering telpon yang sedari tadi bunyi di atas meja makan ia acuhkan. Padahal jelas jelas ia melirik sekilas ponselnya dan tertera nama mamanya di sana. Ia tetap acuh,entah apa yang ada dipikirannya sekarang. Yang ia tau,ia hanya ingin menghilang,entah kemana.

"Angkat atuh non," tegur bi Inah

"Bibi aja yang angkat," Raleyha tetap mengaduk ngaduk makanan yang sedari tadi ia abaikan tanpa di sentuh sedikitpun

Bi Ina yang melihat tingkah Raleyha hanya bisa geleng-geleng.

Raleyha langsung mengambil tasnya sembari melihat jam tangan yang melingkar di tangan kirinya.

"20 menit lagi,"batinnya

Ia segera pamit dengan bi Ina untuk berangkat ke sekolah. Tak lupa ia mengirim pesan kepada Rendza.

Ia harus membicarakan semuanya pada Rendza,bukannya ia lemah tapi ia tidak tahan di perlakukan seperti itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia harus membicarakan semuanya pada Rendza,bukannya ia lemah tapi ia tidak tahan di perlakukan seperti itu. Ia juga punya batas kesabaran.

karena memikirkan semua itu,Raleyha tidak sadar kalau ia sudah memasuki area parkiran sekolah. Ia pun bergegas turun dan menemukan sosok Rendza yang sudah berdiri disampingnya. Tanpa berkata apapun,Rendza tiba tiba menariknya ke dalam mobil dan segera menutup pintu. Membuat mereka berdua berada di dalam jok penumpang.

"Kenapa?" Tanya Rendza langsung

Raleyha hanya menggeleng

"Terus kenapa ngajakin ketemu?" Masih dengan nada dinginnya

"Salah yah pacar ngajakin ketemu?" Raleyha mulai memberanikan diri

"Astaga gue lupa,ralat. Bukan pacar,tapi cuman pelampiasan" kata Raleyha dengan kekehan pelannya.

"Lo ngomong apasih?"

"Ngomong kenyataan yang emang gitu adanya,"

"Ngomong itu yang jelas yun," Rendza sudah mulai sedikit emosi

"See? Sekarang lo emosi. Itu baru dikit,gimana kalau lo ada di posisi gue?"

"Lo kenap--" Perkataan Rendza terpotong

"Apa pantas lo nganggep gue sebagai pacar? Setelah yang lo lakuin itu semua sampah"

Saat ingin berbicara kembali,Raleyha kembali bersuara

"Selama ini gue sabar,mungkin lo sibuk. Tapi gue gak sesabar yang lo kira,siapa yang gak marah liat lo pegang pegangan tangan bahkan dicium sama perempuan lain. Gue liat langsung za,gue liat. Bahkan kalau kita ketemu,lo cuman sekedar nyapa,gak lebih. Apa itu yang dikatakan pacaran?" Raleyha berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh. Ia tidak ingin terlihat lemah saat ini.

"Gue gak butuh lo ada buat gue selama 24 jam,tapi bentar aja lo bisa nyisain waktu buat gue,pacaran kok rasa temenan. Oh bukan,bahkan gak kenal. Lo kayak gak kenal gue,lo cuman datang saat gue udah bener beneran jatuh. Kenapa za? Lo pacarin gue karena lo kasihan sama gue? Kalau dari awal emang gitu buat apa? Buat apa lo ngungkapin cinta yang ternyata gak ada dalam diri lo sama sekali. Kenapa lo giniin gue saat gue udah kasih kepercayaan sama lo sepenuhnya? Kenapa?" Raleyha sedikit meninggikan suaranya dan matanya mulai buram. Sepertinya sebentar lagi pertahanannya akan hancur.

Tanpa membalas ucapan Raleyha,Rendza langsung menarik Raleyha kedalam pelukannya.
Hal itu bahkan membuat Raleyha semakin sakit. Ia benci keadaan seperti ini

"Lepasin!!!" Berontak Raleyha sambil menangis

"Maaf" hanya kata itu yang dapat Rendza ucapkan.

"Clara,dia siapa?" Raleyha berusaha tenang

Seketika wajah Rendza berubah tegang,pelukannya mengendor. Ia hanya diam.

Raleyha yang mengetahui respon Rendza semakin yakin akan tebakannya.

"Sepertinya hubungan kita emang gak guna." Raleyha dengan paksa mengucapkan kalimat itu

"Lo ngomong apa??" Bentak Rendza

Air mata Raleyha semakin turun membasahi pipinya,ia menggeleng gelengkan kepalanya tak percaya. Ini bukan Rendza yang ia kenal.

Rendza tak pernah membentaknya,dan sekarang ia membentaknya karena Clara? Yang bahkan Raleyha tidak ketahui siapa Clara sebenarnya.

"Udah,gue capek za,nunggu lo buat ngakuin kesalahan emang buang waktu gue aja. Makasih pernah ada,makasih banget karena udah berkorban demi gue,makasih untuk semua. Lo harus tau,gue sayang sama lo tapi gue sadar,lo gak bakal pernah sayang sama gue. Gue tau lo cuman kasihan." Raleyha tertawa,tawa yang membuat siapa saja yang melihatnya akan tau kepedihan yang dipendamnya.

"Kita putus,semoga lo bahagia dengan Clara." Raleyha mengakhiri semuanya dan segera turun dari mobil. Membiarkan Rendza disana yang hanya diam di tempat. Ia masih mencerna semuanya.











TEBAKK,CLARA ITU SIAPA? YANG BISA TEBAK DENGAN BENAR,AUTH LANJUTIN CERITANYA SECEPATNYA

JANGAN LUPA NINGGALIN JEJAKKK OEEE!!!

COLD LOVE (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang