39

161 6 6
                                    

Rendza terus berlari sampai ke pangkalan ojek yang ada di ujung jalan dekat dengan sekolah. Ia hanya mengambil dompet dan ponselnya,tasnya ia biarkan saja tergeletak di kelas.

"Bang boleh pinjem motor ngga bang? Saya buru-buru,ngga sempat bawa mobil," Kata Rendza terengah-engah

"Tapi dek,"

Rendza segera merogoh sakunya dan mengeluarkan beberapa lembar uang seratus

"Saya sekolah di SMA ujung sana bang,saya buru-buru banget harus ke rumah sakit. Cari aja yang namanya Rendza."

"Yasudah hati hati,"

Rendza segera memakai helm dan membawa motor tersebut di atas kecepatan rata-rata. Pikirannya benar-benar kalut saat mendapat telepon dari rumah sakit dan mengabarkan bahwa claranya-nya kecelakaan.

Rendza segera berlari menyelusuri lorong rumah sakit dengan masih memakai seragam sekolahnya yang sudah acak-acakan.

"Sus korban kecelakaan perempuan yang baru saja dimana ya?"

"Sebelah sini," kata suster menunjukkan jalan

Rendza berjalan dengan tidak sabaran,ia baru menyesali keputusannya untuk tidak menjemput Clara dengan niatan ingin membujuk Raleyha. Tapi apa daya,nasi sudah menjadi bubur. Clara-nya,adik satu-satunya yang ia sayangi sudah berada di dalam ruang operasi dengan keadaan mengenaskan.

Rendza memukul tembok dengan brutal tidak peduli dengan tangannya yang berdarah,ia merasa sangat gagal menjaga adiknya demi membujuk seorang gadis yang sama sekali tidak mau mendengarkan penjelasannya.

"Maafin abang," lirih Raleyha meremas kencang rambutnya dan kembali duduk

"Za," panggil Vano pelan

Rendza mendonggak dan tatapannya langsung tertuju kepada gadis yang berdiri disamping Vano. Tatapan Rendza berubah menjadi tajam dan itu semakin membuat Raleyha menundukkan kepalanya.

"Ngapain lo kesini?" Tanya Rendza pelan dengan nada tajam

Raleyha semakin diam tak berkutik saat mendengar kalimat menusuk yang keluar dari mulut Rendza.

"Menyingkir dari hadapan gue,gue ngga mau lagi liat lo."

Raleyha semakin dibuat bingung dengan kalimat Rendza barusan. Dia tak menyangka Rendza akan semarah itu saat ia tak ingin mendengar penjelasan darinya. Apakah sebegitu marahnya Rendza padanya hanya karena ia tak mau bertemu dengannya? Tiba-tiba hatinya sakit saat mendengar kalimat tajam yang belum pernah ia dengar dari Rendza.

"Kalian ngapain bawa cewek itu kesini?" Tatapan Rendza beralih kepada kedua sahabatnya itu

Flashback on

Vano Dan Ando berlari masuk ke rumah sakit saat mengetahui bahwa adik dari sahabatnya Rendza mengalami kecelakaan. Langkah mereka tiba-tiba terhenti saat melihat Raleyha yang duduk sendiri di kursi pasien.

"Loh,Raleyha?"

Raleyha mendonggak dan matanya membulat seketika saat melihat kedua sahabat daru mantan pacarnya itu berada di rumah sakit yang sama dengannya.

"Kalian ngapain disini?" Tanya Raleyha

"Kita mau ke Rendza. Lo ikut ya? Adeknya kecelakaan. Pasti sekarang dia lagi kalut." Pinta Ando

"Gue kira Rendza anak tunggal,"

"Lo ikut aja,ntar kita jelasin."

Raleyha segera berdiri dan mengikuti langkah mereka berdua.

COLD LOVE (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang