23

2.2K 94 0
                                    

Raleyha menghempaskan tubuhnya ke kasur,ia sangat kesal hari ini karena Rendza sama sekali tidak meminta maaf ataupun sekedar menghubunginya. Raleyha sempat berpikir bahwa Rendza tidak mencintainya,tetapi ada saja perlakuan Rendza yang membuat hati Raleyha menghangat. Mungkin ini yang dinamakan cinta buta

"Arghhh," kesal Raleyha sambil menutup mukanya dengan selimut.

TOK TOK TOK

"Hmmm," jawab Raleyha malas

"Non,ini udah jam 5 loh. Kok belum makan?" kata bi Ina di balik pintu kamar Raleyha

"Mogok bi,"

"Apanya yang mogok non?"

"Raleyha lagi mogok makan bii,"

"Kenapa non? Nanti non Raleyha sakit loh."

"Biarin." ucap Raleyha malas

...

Bi Ina segera turun ketika mendengar bel rumah berbunyi. Bi Ina segera membukakan pintu.

"Den Rendza?"

"Ayunda-nya ada bi?" kata Rendza

"Ada den,dari tadi dia nggak mau makan,"

"Kenapa?"

"Lagi mogok makan katanya."

"Boleh nggak saya masuk ke dalam?"

"Boleh den,tolong bujukin non Raleyha yah den."

Rendza hanya mengangguk sembari berjalan menaiki tangga menuju kamar Raleyha.

TOK TOK TOK

"Raleyha udah bilang,kalau Raleyha mogok makan." teriak Raleyha dari balik kamar

"Entar sakit," kata Rendza dengan nada dingin.

"Rendza?" kaget Raleyha

"Yun,bukain pintu." bujuk Rendza

"Nggak," kesal Raleyha

"Aku dobrak nih,"

Ceklek

Raleyha membuka pintunya,Rendza pun langsung masuk tanpa sepatah kata apapun.

"Nggak sopan banget." dengus Raleyha

Rendza mengangkat sebelah alisnya.

"Huftt." Raleyha kembali berbaring di kasurnya

"Kenapa nggak makan?" tanya Rendza dingin

"Mager," jawab Raleyha asal

"Ohh,"

"Dasar nggak peka. Dia cowok gak sih?" kata Raleyha dalam hati. Raleyha sengaja memejamkan matanya.

"Makan gih," seru Rendza kembali. Tapi Raleyha tidak menanggapi perkataan Rendza.

"Mau aku gendong?" kata Rendza sambil menaikkan sebelah alisnya. Raleyha membuka matanya,ia menatap remeh ke Rendza.

"Yaudah." kata Rendza,ia mendekat ke Raleyha

Tiba-tiba Raleyha di angkat oleh Rendza ala bridal style.

"Eh turunin aku nggak." berontak Raleyha

Rendza tidak bergeming,ia hanya menatap lurus ke depan sambil membawa Raleyha turun. Raleyha menatap wajah Rendza dari bawah.

"Ganteng." batin Raleyha

Rendza meletakkan Raleyha di kursi,tetapi dengan tidak sengaja,tangan Raleyha tergores dengan kaca meja makan. "Aww," ringis Raleyha

"Kenapa?" tanya Rendza panik

"Tangan aku kegores dikit." kata Raleyha sambil menyodorkan tangannya yang sudah berdarah

"Kita Ke dokter," ucap Rendza tiba-tiba

"Ehh, jangan lebay deh. Ini cuma kegores doang." tolak Raleyha

"Ini bisa infeksi,"

"Pokoknya nggak."

"Kotak P3K dimana?"

"Di ujung,dekat dapur."

Tanpa sepatah kata apapun,Rendza mengambil kotak tersebut dan segera mengobati luka Raleyha. Ia membungkukkan badannya "Awww lembut dikit kek." protes Raleyha

"Bawel."

"Ini kan gara-gara kamu juga."

"Yang nggak mau makan siapa?"

"Kok kamu peduli sih?"

"Karena aku mau,"

"Nyebelin."

"Entar kamu sakit."

"Peduli?"

Rendza hanya sibuk membalut perban di sekitar luka Raleyha. "Rendiiii." teriak Raleyha kesal

"Sejak kapan nama aku Rendi?"

"Nama kamu susah banget"

Rendza hanya mendengus.

"Ow owww,jangan ngalihin topik yah," kata Raleyha

"Hmmm,"

"Kamu peduli sama aku?"

"Hm"

"Terus tadi kenapa kamu nggak tahan aku?"

"Aku nggak tau."

"Beruang kutub utara tetaplah beruang kutub utara." kata Raleyha dengan nada pelan tetapi masih terdengar oleh Rendza.

Cuppp

Rendza mengecup luka Raleyha yang telah dibaluti perban. Raleyha hanya mematung. Ia sudah yakin bahwa mukanya saat ini sudah mirip dengan kepiting rebus

"Baperan dasar." cibir Rendza sembari berjalan menuju tempat duduk

"Makan gih." seru Rendza

"Hmm iya iya," kata Raleyha salting

Rendza hanya tersenyum kecil melihat tingkah laku Raleyha.

COLD LOVE (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang