13

2.4K 99 3
                                    

Sesuai dengan janjinya,Rendza datang ke rumah Raleyha pada jam 3.

"Yun." panggil Rendza sambil mengetuk pintu kamar Raleyha.

Pintu pun terbuka,menampakkan muka Raleyha dan mata Raleyha yang sembab.

Rendza terkejut melihat mata Raleyha.

"Lo kenapa?" tanya Rendza

"Kok kamu eh lo bisa masuk sih?" tanya Raleyha gelagapan

"Papa kamu ngasih kunci rumah lo ke gue." jawab Rendza.

Raleyha pun masuk ke dalam kamarnya.

"Ngobrolnya di dalam,gue capek." kata Raleyha.

Rendza pun masuk ke dalam kamar Raleyha tanpa menutup pintu kamar Raleyha.

Raleyha duduk di pinggir kasurnya,sedangkan Rendza duduk menggunakan kursi tepat di hadapan Raleyha.

"habis nangis?" tanya Rendza saat telah duduk di depan Raleyha.

Raleyha tak menjawab,dia hanya menunduk dan menggoyangkan kakinya.

"jawab." ucap Rendza.

Bahu Raleyha bergetar.

"lo kenapa?" tanya Rendza sambil memegang bahu Raleyha.

"Gue lihat dia lagi." jawab Raleyha dengan nada bergetar.

"Dimana?" tanya Rendza

"Tadi pas di jalan. Dia masih sama cewek yang dulu saat dia ninggalin gue." jawab Raleyha sambil terisak.

"Kenapa gue sakit liat Yunda nangis." batin Rendza

"Jangan nangis Yun. Gue nggak bisa liat cewek nangis kayak gini." kata Rendza sambil mengelus tangan Raleyha.

"Gue udah lupain adnan,tapi saat gue liat muka dia,rasa sakit itu kembali lagi." kata Raleyha sambil menggenggam tangan Rendza erat.

"Dia dulu janji,akan sama gue terus. Tapi dia bohong,dia memilih bersama perempuan yang lebih kaya. Dia hanya ingin harta gue. Tapi tuhan baik ama gue,dia nunjukin adnan yang sebenarnya." ucap Raleyha sambil memegang erat tangan Rendza. Rendza dapat merasakan kesakitan yang dirasakan Raleyha sekarang.

"Jangan nangis m,Yunda bawel nggak boleh cengeng." kata Rendza lembut sambil mengusap air mata Raleyha menggunakan ibu jarinya.

Tiba-tiba Raleyha memeluk Rendza.

"Bantuin gue untuk lupain Adnan,lo satu-satunya  yang dekat sama gue selain kak Sam." kata Raleyha yang masih dalam pelukan Rendza.

Rendza tertegun mendengar ucapan Raleyha.

"Hmmm,gue akan bantuin lo. Kita kan temen." ucap Rendza sambil mengeratkan pelukannya. Seolah-olah ia ingin memberi kekuatan untuk Yunda.

DEG!

"Teman? Sakit banget yah." batin Raleyha. Ia menangis lagi.

"Ehh kenapa nangis lagi." kata Rendza sambil mengelus rambut Raleyha.

Raleyha hanya menggeleng.

"Duduk dulu." kata Rendza sembari duduk.

Setelah Raleyha duduk, Rendza kembali memeluk Raleyha.

"Gue akan bahagian lo." Batin Rendza

"Eh gimana mau bahagiain? Pacar bukan." batin Rendza bingung

Setelah 30 menit,Raleyha melepaskan pelukannya.
Raleyha melihat baju Rendza basah akibat air matanya.

"Maaf." ucap Raleyha sambil menunduk.

"Nggakpapa." kata Rendza sambil tersenyum

"Masih mau belajar nggak?" tanya Rendza

"Mau."jawab Raleyha.

Rendza pun berdiri dan meraih tangan Raleyha.

"Lo punya kaset?" tanya Rendza sambil keluar dari kamar Raleyha.

"Punya." jawab Raleyha gugup karena tangannya sedang ada dalam genggaman Rendza.

"Dimana?" tanya Rendza lagi.

"Disitu." ucap Raleyha sembari menunjuk ke arah ruang keluarga.

Bukannya belajar, Rendza malah mengajak Raleyha untuk menonton.
Rendza bertujuan agar Raleyha dapat melupakan masalahnya sejenak.

Setelah duduk di sofa,Rendza beranjak untuk mencari kaset.

"Suka film horror?" tanya Rendza sambil mengotak atik isi dari tempat kaset tersebut.

"Hmmmm,suka." jawab Raleyha.

Padahal Raleyha sangat takut menonton film horror,apa lagi tanpa bersama papanya.

Filmpun mulai terputar. Rendza kembali duduk di samping Raleyha.

Raleyha berusaha untuk tidak memperlihatkan wajah ketakutannya. Ia berusaha untuk memasang wajah yang sedatar mungkin.
Tiba-tiba suara yang menegangkan muncul dari film sehingga membuat Raleyha tidak bisa menyembunyikan ketakutannya. Dengan cepat Raleyha menyembunyikan wajahnya di balik punggung Rendza.

"Kenapa Yun?" tanya Rendza berbalik.

"Takut." kata Raleyha sambil menutup matanya.

"Hahaha sok berani." kata Rendza tertawa sambil mengambil remote di atas meja. Rendza mematikan televisi.

"Huff." legah Raleyha sambil membuka matanya.

"Yaudah,belajar." kata Rendza sembari duduk di atas karpet.

COLD LOVE (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang