.
.
.
"Jihoon...yakk lee jihoon cepat pintunya...jihoonnahh~.."Tampak seorang perempuan berwajah tegas mengetuk-ngetuk pintu apartemen Jihoon.
"Kwon Jihoon kalau sampai dalam hitungan ketiga kau ti..."
Cklek
"Jeon Wonwoo jangan membikin keributan di depan apartemenku pagi-pagi"
Perempuan yang bernama Wonwoo tadi hanya melenggang masuk dan mendudukkan bokongnya di ruang tamu minimalis milik Jihoon.
"Salahmu sendiri tidak segera membuka pintu dari tadi!"
"Aku kan sedang mandi!"
Jihoon ikut mendudukkan dirinya di sofa depan Wonwoo.
"Ada apa??"
"Biasa... aku kabur lagi!"
"Kau tidak bisa seperti ini terus Jeon"
"Aku tau"
"Jangan menghindarinya terus-menerus. Nanti kalau dia menyerah bagaimana"
"Apa peduliku!"
"Jangan seperti itu!"
"Sudahlah jangan bahas dia lagi. Aku muak!"
"Muak??, seharusnya ia yang muak padamu. Karena kau tolak i terus-menerus!"
"Astagaa...kenapa kau jadi cerewet sekali sih. Jangan-jangan si Sunyounh itu sudah menularkan sifat cerewetnya padamu ya..."
"Mau Sunyoung cerewet atau tidak. Itu urusanku, dia kan pacarku!!"
"Ya...ya...ku do'akan kau akan berpisah dengannya untuk waktu yang lam..."
"Sudah terjadi!"
"APA???"
Wonwoo sontak menoleh ke arah Jihoon yang sefang menundukkan kepalanya.
"Kau bilang apa tadi??"
Ketika mendongak. Kedua mata Jihoon sudah berkaca-kaca dan memandang Wonwoo sendu.
Sontak saja Wonwoo langsung berpindah ke samping Jihoon dan merangkul pundaknya.
"Yakk Lee Jihoon...apa yang terjadi??...kau putus dengan Sunyoung cerewet itu ya???. Kenapa?, kau diselingkuhi...bilang saja..biar kuhajar lelaki cerewet itu!!"
"Bukan Wonwoo...bukan itu..!"
"Lalu apa??, jangan-jangan kau sendiri ya yang selingkuh...siapa, siapa pria itu apakah ia lebih tampan dari Sunyoung"
Sontak saja Jihoon lanhsung memukul kepala Wonwoo.
"Aduhh~...Yakkk"
"Bukan itu Boodooh...."
"Lalu kenapa Jihoonnahh???"
"Dia...dia..."
"Hemm??"
"Dia mau sekolah keluar negeri Jeon~..."
"Astaga...hebat sekali...bayar berapa dia...Aduhhh...Yakk jangan memukulku terus Lee..."
"Itu kenapa aku tidak mau bercerita padamu. Mulutmu itu benar-benar!!"
"Baiklah aku akan serius... jadi bagaimana Sunyoung bisa masuk. Dan bagaimana dengan hubungan kalian??"
Jihoon menghembuskan nafas dan menatap kedua mata tajam di depannya.
"Bagaimana lagiii...masak aku harus melarang dia pergi?!?"
"Memang kau sanggup LDR an dengan Sunyoung??"
Jihoon mengalihkan pandangannya dari Wonwoo dan menunduk. Lama Jihoon tidak menjawab terdengar bunyi ponsel Wonwoo tanda ada pesan masuk.
'Noona, aku tau kau dimana. Pilih keluar sendiri atau ku dobrak paksa pintu di depanku ini!!😆😆'
Menghela nafas gusar. Wonwoo beranjak berdiri dari duduknya. Jihoon yang melihatnya hanya diam dan menatap bingung Wonwoo.
''Mau ke mana??"
"Menyelamatkan pintu apartemenmu. Aku pergi dulu Jihoonahh. Jangan meratapi nasip terus. Manfaatkan waktu sebaik mungkin. Mumpung Sunyoung belum berangkat. Dahh...Jihoonnah~"
Jihoon hanya mengangguk setelah Wonwoo pergi dari kamarnya dan mendengar suara teriakan Wonwoo di luar kamarnya. Ia sudah menduga kalau Kim Mingyu sudah berada di depan sejak tadi.
Tiba-tiba ponselnya yang ada di atas meja bergetar tanda ada pesa masuk.
'Corn custom menunggumu, babe!!'
.
.
.
TBCMian kalau ada typo terinspirasi iklan Royco😉😉
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR
FanfictionHanya pembuktian cinta Sunyoung dan Jihoon dalam mempertahankan kisah mereka dalam hitungan jarak 1000 km. Dengan dibantu loyalitas, kepercayaan, dan suatu tujuan yang nantinya akan menjadi masa depan mereka.