LDR

Chapter 15 - the opportunity does not come twice

.
.
.
"Kau..."

"Jihoonnie kenapa bisa ada di sini??"

"Kenapa, tidak suka??"

"Tentu saja suka, sini...!!"

Sunyoung langsung membawa Jihoon ke dalam pelukannya. Menyesap harum tubuh Jihoon yang sudah lama tidak ia rasakan. Begitupun dengan Jihoon, ia menikmati pelukan yang diberikan Sunyoung. Ia juga rindu aroma Sunyoung. Sudah ada lima bulan mereka menjalani hubungan jarak jauh. Dan sejauh ini mereka bersyukur. Selama 5 bulan itu. Mereka tidak pernah terlibat konflik sedikitpun dalam hubungan mereka.

Sunyoung akhirnya melepas pelukan Jihoon dan menangkup kedua pipi chubby kekasihnya yang makin lama ternyata makin chubby.

"Mochi...kenapa bisa ada disini??"

"Mochi??...siapa selingkuhanmu ya??"

"Mochi itu kau Jihoonnie..."

"Kenapa Mochi??"

"Karena semakin lama. Pipimu jadi chubby. Jadi enak kalo diunyel-unyel seperti ini!"

Setelah itu Sunyoung malah menarik-narik pipi Jihoon. Membuat Jihoon meringis imut dan berusaha menghentikan perbuatan Sunyoung pada pipinya.

"Sun~ sakit...berhenti~..."

Sunyoung menghentikan perbuatannya. Dan memandang wajah kekasihnya intens.

"Kenapa bisa sampai kesini??. Sendiri atau dengan seseorang??"

"Tentu saja sendiri...!"

"Kenapa tidak bilang aku kan bisa menjemputmu di bandara tadi!"

"Aku kan mau membuat kejutan, tidak peka sekali!"

"Aku kan terkejut. Memang perusahaan mengijinkan cuti. Bukankan Dino mau debut??"

"Debut Dino diundur 2 minggu lagi!!"

"Hahh...bukankah tanggal debutnya benar-benar sudah diputuskan tahun lalu. Kenapa mundur lagi???"

"Presdir Han menemukan satu trainee lagi. Setelah bertemu denganku minggu lalu. Kemampuan menyanyinya benar-benar hebat. Presdir Han ingin ia masuk proyek debut 4Teen juga..."

"Semudah itu??"

"Emm...tapi memang karakter suaranya saja bagus Sun. Jadi tidak heran kalo presdir ingin dia debut..."

"Lalu bukankah seharusnya kau sibuk melatih trainee baru itu?. Kenapa dapat ijin untuk ke sini??"

"Aku memohon pada presdir. Lagian ada Baekhyun unnie yang menggantikanku hari ini. Dia kan sudah selesai dari cuti hamilnya..."

"Oh...baguslah. kalo begitu ayo kita mulai kencan ini...!!!"

"Kemana???"

"Ikut saja!"

"Em...baiklah..."
.
.
.
TBC
...
.
.
.
.