CHAPTER 8

32 1 0
                                    

Revan dan disya kini berada sebuah rumah yang sangat indah,yah ini adalah rumah revan.Disya dan revan saling beriringan masuk ke rumah tersebut dan terlihat wanita paruh baya menatap mereka dengan senyuman yang mengembang

"Eh ternyata kalian udah pulang?"ucap wanita tersebut dan yang tak lain adalah ibu revan

"Iya mah kita udah pulang,oh yah mah kenalin ini disya calon memantu mama"ucap revan tersenyum dan orang yang berada di sampingnya kini menahan malu dan pipinya jadi merah

"Iya mama udah tau kok kalau ini disya toh kamu kan sering cerita tentang dia ke mama lagi pula baru kali ini kamu membawa perempuan selain icha"ucap ibu revan yang membuat disya mengeritkan keningnya berfikir

"Icha siapa yah kok aku dengar kayaknya mereka akrab benget
deh"batin disya dalam hati

Revan yang kini menyadari perubahan sikap disya langsung mengalihkan pembicaraan mamanya

"Mmm mah kalau begitu aku sama disya naik ke atas dulu yah"ucap revan dan dibalas angukan dari mama nya

Kini disya dan revan sudah berada di dalam kamar yang sangat indah (author nggak bisa ngejelasinnya gimana nuansa kamar revan tetapi bayangkan aja kayak kamar orang orang kaya hehehe)

Disya masih tak berkutip,disya masih dalam alam pikirannya dan revan hanya menghembuskan nafasnya pelan karna dia tau kalau disya sedang cemburu

"Disya..."panggil revan namun tak ada respon dari disya

"Disya.."ucap revan lagi namun lagi lagi tak ada jawaban

"DISYA.."ucap revan agak meninggi hingga lamunan disya buyar

"Eh iya ada apa??"tanya disya dan revan hanya menghela nafas berat

"Kamu kenapa sih dari tadi aku panggil kamu tapi kamu nggak ngerespon,kamu kenapa sih,kamu lagi mikirin perkataan mama.iya"ucap revan dan disya hanya menganguk

"Aku hanya penasaran sama cewek yang mama kamu maksud itu soalnya kayaknya aku dengar kalian kayaknya akrab banget deh"ucap disya sambil menunduk

Revan menarik tangan disya agar disya dapat duduk di dekatnya

"Sebenarnya icha itu adalah sahabat aku dari kecil,dulu kami sangat dekat bahkan kalau icha sakit mama yang sering rawat dia bahkan mama ingin jadikan icha sebagai menantunya,tapi seiring berjalannya waktu icha pergi ke korea untuk sekolah,awalnya sih icha nggak mau tapi mau gimana lagi icha anaknya penurut terus orangnya udah baik,cantik,murah senyum dan yang pasti sifat kamu sama kayak dia,awalnya sih aku kira kamu adalah icha dan ternyata bukan dan itulah kenapa aku mulai menyukaimu hingga aku cinta dan jadian sama kamu"jelas revan dan disya dengan seksama mendengar cerita revan

"Selama ini aku sering mencari kontak icha lewat sosmed bahkan alamatnya pun aku cari tapi semuanya sia sia"lanjut revan

Disya yang mendengar cerita revan jadi sedih dan disya pun jadi teringat juga sama teman kecilnya juga.Evan

Yah nama teman kecil disya adalah evan dan dia juga rindu sama teman kecilnya itu,rindu dengan senyumannya,rindu canda tawanya,dan dia rindu mengdengar revan memanggil namanya dengan nama sebutan khusus.Icha

"Aku ngerti kok kamu pasti sangat merindukan teman kamu itu tapi aku yakin seiring berjalannya waktu kamu pasti ketemu sama teman kecil kamu dan kamu akan terus bersama dia.Aku janji akan bantu kamu untuk mencari dia,yah"ucap disya meyakinkan pacarnya itu yang kini tengah sedih

"Terimah kasih yah karna kamu mau bantu aku dan aku sangat bersyukur karna aku punya pacar yang baik dan cantik kayak kamu"ucap revan sambil mengacak rambut disya gemes dan disya hanya tersenyum

GIRL AND BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang