Disya duduk di tepi kasurnya sambil merenung,disya menatap ke depan dengan tatapan kosong bahkan ia tak menghiraukan omongan desi.
Me gustatus gutastu stru tu tu...
Hp disya berbunyi dengan nada lagu gfriend lagu ke sukaan disya. Disya pun mengangkatnya
"Hallo..apa ini dengan saudara disya keluarga dari saudara desi
"Iya saya sendiri,ada apa yah"tanya disya entah kenapa hati menjadi deg degan
"Begini kami dari pihak rumah sakit mau memberitahu anda bahwa saudara desi sedang mengalami koma akibat kecelakaan yang menimpa saudara desi"
"APA desi kecelakaan??,ok saya akan ke sana,kalau boleh tau rumah sakit mana??"tanya disya panik
"Rumah sakit hapsa"
Disya langsung mematikan dan langsung bergegas ke rumah sakit. Disya langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata
Disya telah sampai di rumah sakit dan langsung bergegas ke ruangan dimana desi sedang di rawat dan terlihat seorang dokter baru saja keluar dari ruang tersebut
"DOKTER"teriak disya sampai sampai membuat sang dokter kaget
"Dok bagaimana keadaan saudara saya dok??"ucap disya ngos ngosan akibat lari
"Kamu saudaranya desi??"tanya dokter tersebut dan disya menganguk
"Begini keadaan desi sedang kritis dan desi banyak mengeluarkan darah untuh saja stok darah kami tidak habis dan kepala desi terbentuk kuat dan kemungkinan besar desi lupa ingatan dan kami akan berusaha semaksimal mungkin agar desi selamat dari kritisnya dan yah jika desi sadar kamu jangan memaksakan desi untuk mengingat tentang dirinya karna itu akan sangat berakibat patal bagi kesehatannya,kalau begitu saya permisi dulu"jelas dokter sambil berlalu
Mendengar semua penjelasan dokter tadi membuat disya terduduk lemas sambil menangis
"AAARRRHHGGGG..KENAPA INI BISA TERJADI KENAPA APA SALAH KITA TUHAN SEHINGGA ENGKAU MEMBERIKAN COBAAN SEPERTI INI SAMA KAMI"teriak disya di depan ruangan desi sambil menangis tersedu sedu
"Kenapa..."lirih disya
Me gutastu gutastu stru tu tu..
Hp disya berbunyi dan terlihat nama seseorang revan dan disya mengangkatnya
"Hallo sya kamu dimana aku sama yang lain ada di apartemen kamu dan aku juga nggak liat desi kamu sama desi kemana??"
"Re-van aku sedang ada di rumah sakit,hiks...hiks..desi sedang kritis,desi kecelakaan...hiks..hisk"ucap dsiya sambil menangis
"Apa ok...ok..kamu tenang yah aku sama yang lain sekarang kesana,sekarang kamu ada di rumah sakit mana??"
"Rumah sakit hapsa"
Disya langsung memeluk dirinya sambil menangis ia tidak tau harus berbuat apa ia hanya bisa menangis dan terus menangis
Di lain sisi revan dkk sampai di rumah sakit dan langsung masuk ke rumah sakit dimana desi sedang di rawat
Revan melihat disya yang sedang memeluk dirinya di depan pintu ruangan desi
Disya merasakan ada seseorang yang memeluknya dan ia mendongak dan terlihat revan tengah memeluknya dan menatapnya dengan tatapan khawatir
"Revan"lirih disya dan revan langsung memeluk erat disya
"Sya gimana keadaan desi sekarang??"tanya justine khawatir
Disya berusaha menenangkan dirinya sendiri
"Kata dokter desi banyak ngeluarin darah tapi untungnya stok darah di rumah sakit nggak habis,terus kepala desi terbentur sangat kuat dan kemungkinan besar desi lupa ingatan dan kata dokter jika desi sadar kita nggak boleh terlalu memaksakan desi mengingat semuanya karna itu hanya membuat kesehatannya tambah terganggu"jelas disya mendengar semuanya justine dan lainnya sedih
"Tapi kok desi bisa kecelakaan sih??"ucap lisha bingung
"Gue juga nggak tau,saat itu gue ama desi ada di apartemen tapi gue masuk ke kamar dan desi sempat pamit ama gue tapi gue nggak ngubris desi dan setelah itu beberapa saat kemudian gue dapat telpon kalau desi masuk rumah sakit"ucap disya yang tetap berada pada dekapan revan
Revan yang lihat disya yang begitu sedih membuat dirinya ikut sedih dan rapuh,untuk saat ini dia ingin berada di dekat disya walaupun nantinya ia akan berpisah dengan disya
Revan menyesal telah bersikap dingin sama disya jika ia tidak mengingat seseorang yang mengancamnya maka ia tidak akan bersikap seperti ini sama disya,revan juga sudah bicara sama orang tuanya dan orang tua disya dan tentu tanpa sepengetahuan disya
Orang tua revan maupun orang tua disya mengatakan agar ia tak usah mendengarkan ataupun berurusan dengan orang itu namun semakin ia menjauh dari orang tersebut semakin orang itu mengancamnya dengan ancaman jika revan nggak memutuskan hubungannya dengan disya maka nyawa disya akan lenyap di tangan orang tersebut
Tentu saja revan tidak mau hal itu sampai terjadi jadi ia memutuskan agar ayah disya agak posesif kepada disya agar disya baik baik saja pada saat ia dan disya pisah untuk sementara waktu sampai ia dapat menghindari orang tersebut yang tengah mengancamnya
Untuk saat ini biarkan revan menenangkan disya dan berada di dekat disya karna ia tau disya butuh dirinya sekarang walaupun ia harus bersikap dingin sama disya,revan lakukan ini agar disya bisa sedikit menghindar dari dirinya karna sifatnya ini walapun ia tak sanggup jauh jauh dari disya
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRL AND BOY
Romance[SEBELUM BACA DI FOLLOW DULU] Cerita ini menceritakan tentang 4 wanita cantik dan 4 pria ganteng Mereka berdelapan sama sama sekolah yang sama,awalnya mereka saling mengagumi hingga timbul rasa cinta diantara mereka seiring berjalannya waktu setelah...