Chapter 1

2.8K 149 4
                                    

Seoul, Korea Selatan 

“Akhirnya kaujawab juga teleponmu. Aku sudah mencoba menghubungimu berkali-kali selama tiga hari terakhir.” 

Kata-kata itu menerjang gendang telinga Amber bahkan sebelum sempat ia berkata “Halo”. Ia bahkan juga belum sempat benar-benar menempelkan ponselnya ke telinga. Mengenali suara sahabatnya di ujung sana, Amber tertawa dan berkata, 

Jung Yong Hwa tertawa hambar. “Lucu sekali kau llama,” katanya datar.

Amber berdiri menghadap kaca jendela besar di kantor itu, menatap jalanan Carbon Clutch di bawah sana. Jalanan cukup ramai, orang-orang dalam balutan jaket tebal beraneka warna berjalan di sepanjang trotoar dan mobil-mobil berseliweran di jalan raya. Pemandangan yang sangat biasa. Pemandangan sehari-hari yang sering kali diabaikan kebanyakan orang. Namun Amber menyukainya. Ia suka mengamati keadaan di sekitarnya, setiap pejalan kaki dan setiap mobil yang lewat. 

“Sebenarnya aku tahu kau meneleponku,” kata Amber ringan, “dan aku minta maaf karena tidak sempat membalas teleponmu. Kau sendiri penyanyi terkenal, jadi kau tentu tahu bagaimana rasanya saat jadwal kerjamu begitu padat sampai kau bahkan tidak punya waktu untuk memikirkan hal lain. Aku harus berangkat ke Paris minggu depan, jadi semua pekerjaanku di sini harus selesai sebelum itu.” 

“Aku tahu kau mau pergi ke Paris,” sela Jung Yong Hwa. “Karena itulah aku meneleponmu. Aku butuh bantuan.” 

“Tentu,” sahut Amber tanpa ragu, “katakan saja Kau perlu bantuan apa.” 

“Aku ingin kau tampil dalam video musikku.” 

“ Apa Video musikmu?”

“Syutingnya akan dilakukan di Paris. Kau tahu siapa yang sudah setuju menjadi sutradaranya?” Tanpa menunggu jawaban, Jung Yong Hwa melanjutkan, “Song Chang Ui. Dan karena aku tahu kau akan pergi ke Paris untuk bekerja dengannya, kupikir kami tidak perlu mencari model pria lagi. Kau model pria yang sempurna. Bagaimana menurutmu?” 

Amber mendesah, pura-pura pasrah. “Apakah aku punya pilihan lain?” 

“Tidak,” kata Jung Yong Hwa sambil tertawa. “Baiklah. Berarti kita sudah sepakat. Oh ya, Amber, asal kau tahu, wajahmu tidak akan terlihat sepanjang video musik itu. Hanya model wanitanya yang akan disorot.”

Alis Amber terangkat. “Apa? Kenapa?” 

“Secara pribadi, menurutku kau terlalu tampan untuk video musikku,” gurau Jung Yong Hwa. “Tapi tenanglah, walaupun hanya punggungmu atau bagian belakang kepalamu yang terlihat, seluruh Korea akan tahu bahwa Amber yang membintangi video musik Jung Yong Hwa. Kalau kau keberatan, silakan bicarakan dengan Sutradara Song Chang Ui. Dia yang membuat konsep video musiknya.” 

Amber kembali mendesah berlebihan, namun mulutnya tersenyum. “Jung Yong Hwa, aku ini orang sibuk, baik di sini maupun di Paris nanti. Jadi katakan padaku, kenapa aku harus meluangkan waktuku yang berharga untuk tampil dalam video musikmu kalau wajahku tidak akan terlihat?” 

Mengabaikan pertanyaan Amber, Jung Yong Hwa malah balas bertanya, “Sibuk? Maksudmu sibuk pacaran?” Lalu ia terkekeh. “Kapan kau akan mengenalkan pacarmu kepadaku?” 

Alis Amber terangkat heran. “Apa maksudmu? Pacar apa?” 

“Gadis yang kulihat keluar dari restoran di Ciutat Comtal bersamamu kemarin malam. Apakah gadis itu yang membuatmu sibuk akhir-akhir ini?” 

Mata Amber menyipit begitu teringat kejadian kemarin malam. Dan beberapa kejadian sebelum kejadian kemarin malam. “Dia bukan pacarku.” 

"Oh, yang benar saja.” 

Spring DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang